Analysis of the effect of compaction variations on the hardness of the reduced sponge iron from iron sand in South Aceh Regency
Abstract
Title: Analysis of the effect of compaction variations on the hardness of the reduced sponge iron from iron sand, South Aceh Regency
Telah di lakukan penelitian tentang karakteristik sponge iron dari bahan baku pasir besi dan paduannya, yang berasal dari daerah Manggamat Simpang Dua kecamatan Kluet Tengah kabupaten Aceh Selatan. Sponge iron dibuat dalam bentuk pellet dengan pencampuran yang terdiri dari pasir besi (Fe) sebanyak 500 gr, karbon (C) sebanyak 2 gr, dan zat perekat sebanyak 1 gr. Pembuatan pellet terdiri dari lima variasi tekan yaitu 50 kg⁄cm2, 60 kg⁄cm2, 70 kg⁄cm2, 80 kg⁄cm2 dan 90 kg⁄cm2, yang direduksi dengan gas asitelin pada suhu pembakaran 1200℃ dengan waktu penahanan 45 menit. Hasil pengujian komposisi dengan menunjukkan kadar Fe setelah direduksi sebesar 59,38 %, dengan kadar karbon (C) 0,97% yang membentuk hematit dengan fasa Fe2O3 (besi oksida). Hasil kekerasan material sponge iron tertinggi rata-rata pada 287,35 HV pada penekanan 70 kg⁄cm2 yang menunjukkan nilai tekan (kompaksi) optimum pada pellet pasir besi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasir besi yang diperoleh dari daerah Aceh selatan dapat di produksi menjadi supply bahan baku produksi baja di Aceh.
The properties of sponge iron produced from iron sand and its alloys from the Manggamat Simpang Dua region in South Aceh are discussed in this research. Sponge iron is produced in pellet form by combining 75 percent iron sand (Fe), 20 percent carbon (C), and 5 percent bentonite adhesive. Pellet manufacturing consists of five press variants, namely 50, 60, 70, 80, and 90 kg/cm2, which are reduced by acetylene gas at a burning temperature of 1200°C with a holding period of 45 minutes. The reduced to spongy pellets exhibited a dominating hematite (Fe2O3) phase fraction pattern of 59.8 percent and a magnetite phase (Fe3O4) of 40.2 percent, with a weight percentage of Fe of 66.57 percent and C of 2.30 percent. The greatest sponge iron material hardness results on average at 287.35 HV at a pressure of 70 kg/cm2 with a void size of 0.4 mm, showing the optimal compressive value (compaction) on iron sand pellets. It may be inferred that iron sand collected from the South Aceh region can be used as an alternate raw material in the steel manufacturing process.
Keywords
Full Text:
PDF (English)References
Handoko, Jalil Z, & Purnawan S. (2017). Ukuran butir dan sendimen pada sungai Gampong Leungah Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Mahasiswa Kelautan, Unsyiah, vol. 2, no. 2, pp. 240-246.
Purnawan, S., Adidarma, R., Jalil, Z., Akmal, C., & Ilhamsyah, Y. (2018). Characteristics and mineral content of sediment at Muara Pulau Kayu ( MPK ) of Southwest Aceh District, Aceh International Journal of Science and Technology, vol. 7, no. 1, pp. 63–68.
Sayuti, M., Ibrahim, A., Yusuf, M., & Putra, R. (2018). Development of Aceh iron sand to produce pig iron: studies on hardness properties. MATEC Web Conf., vol. 204, pp. 05002.
Haryadi, H. (2017), Analisis neraca sumber daya pasir besi dan bijih nikel Indonesia. Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, vol. 13, no. 2, pp. 153-169.
Pangestu, I., Atmadja, S., & Umardhani, Y. (2015). Reduksi pasir besi Pantai Sigandu Kabupaten Batang menjadi sponge iron menggunakan burner gas asetilin. Jurnal Teknik Mesin, vol. 3, no. 2, pp. 102-109.
Kusuma, R. (2017), Analisis struktur kristal dan sifat magnetik pasir besi Sungai Bengawan Solo Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro. Skripsi pada Prodi Fisika FMIPA UNS.Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Amin, M., Suharto, S., Reni, R., & Dini, D. (2013). Karakteristik fisik pelet dan sponge iron pada bahan baku limbah karat dengan pasir besi sebagai pembanding. Prosiding SEMIRATA. vol. 1, no. 1, pp. 179-184.
Anggraini, M. S., Ramli, R., & Hidayati, H. (2017). Pengaruh waktu milling terhadap struktur kristal magnetit (Fe3O4) berbahan mineral vulkanik dari Gunung Marapi Sumatera Barat, Pillar of Physics, vol.10, no. 1, pp. 47-54.
Suharto, S., Supriyatna, Y., Amin, M., & Lutfi, M. (2018). Pengaruh temperatur dan jenis reduktor pada pembuatan sponge iron menggunakan teknologi direct reduced iron dalam rotary kiln. Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, vol. 10, no. 1, pp. 15 – 21.
Hariawan, S., Atmadja, S., & Umardhani, Y. (2015). Uji karakteristik sponge iron hasil reduksi menggunakan burner las asitelin dari pasir besi Pantai Suweru Jepara. Jurnal Teknik Mesin, vol. 3, no. 2, pp. 93-101.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara. (2020). Statistik daerah Kabupaten Aceh Utara. Diakses pada 3 September 2020. Diakses melalui https://acehutarakab.bps.go.id/.
Google, Inc. (2020). Google maps: Peta lokasi Desa Manggamat Kabupaten Aceh Selatan. Diakses pada 6 September 2020. Diakses melalui https://earth.google.com/web/search/kluet+aceh+selatan/.
Callister, W. D. (2007). An introduction: Material science and engineering, eight edition. New York: John Wiley & Sons, inc.
Smallman, R., & Bishop, R. (1999). Modern physics metallurgy and materials engineering. Oxford: Butterworth - Heinemann.
Supriyatna, Y. I., Amin, M., & Suharto, S. (2012). Studi penggunaan reduktor pada proses reduksi pelet bijih besi Lampung menggunakan rotary kiln. Prosiding SNaPP, vol. 3, no. 1, pp. 151-158.
DOI: http://dx.doi.org/10.36055/tjst.v17i1.9713
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.