MAKNA MIMPI DALAM CERPEN PEREMPUAN PATAH HATI YANG KEMBALI MENEMUKAN CINTA MELALUI MIMPI DALAM KAJIAN SEMIOTIKA

Ricky Sukandar, Burhan Sidik

Abstract


Makna Mimpi dalam Cerpen Perempuan Patah Hati Yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi Dalam Kajian Semiotika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur cerpen Perempuan Patah Hati Yang menemukan Cinta Melalui Mimpi dengan teori semiotika, yaitu mengkaji penanda dan petanda dalam cerpen tersebut. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan memaknai cerpen-cerpen Eka Kurniawan yang sarat makna dan tanda, yang cerpen-cepernnya kadang absurd dan surealis, kususnya tentang makna mimpi melalui tafsir semiotika. Penelitian ini adalah penelitian deskripsi analitis. Data penelitian ini adalah teks cerpen perempuan patah hati yang kembali menemukan cinta melalui mimpi karya eka kurniawan dalam kumpulan cerpen Perempuan patah hati yang kembali menemukan cinta melalui mimpi. Cerpen tersebut menceritakan seorang perempuan yang gagal menikah kemudian dia dihantui mimpi tentang seorang pria yang mencintainya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik baca dan teknik catat. Hasil penelitian berupa data-data yang terkait simbolisasi menurut peirce yaitu berupa ikon, indeks dan simbol yang terdapat dalam cerpen tersebut. Ikon adalah tanda dalam pandangan Charles Sanders Peirce yang mewakili cerminan atau kesamaan pada objeknya kemudian Indeks adalah tanda yang mewakili hubungan sebab akibat sedangkan Simbol adalah tanda yang memiliki ikatan konvensional dalam teori semiotika Charles Sanders Peirce. Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian cerpen Eka Kurniawan terdapat ikon berupa ikon tempat, yaitu Pangandaran.  Terdapat indeks berupa indeks mimpi, yaitu pemuda yang berlalri di pantai, selanjutnya terdapat simbol berupa simbol anjing dan simbol pantai.


Keywords


Semiotika, ikon, indeks, simbol, eka kurniawan,

Full Text:

PDF

References


Aini, Afiah Nurul. 2013. “Analisis Semiotik terhadap Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata sebagai Alternatif Bahan Pengajaran Sastra di SMA. Jurnal NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013.

Alfian. 2014. Studi dan pengkajian sastra, perkenalan awal terhadap ilmu sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Berger, Arthur, 1958, Semiotika: Tanda-tanda dalam kebudayaan kontemporer, Penerjemah: M. Dwi Marianto, Tiara, Wacana, Yogyakarta.

Juanda, J. (2010). Peranan Pendidikan Formal Dalam Proses Pembudayaan. Lentrapendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiah dan Keguruan, 13, (1), 1-5.

Juanda, J. (2017). Bahasa Prokem Dan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Retorika: Jurnal Bahasa, Sastra Dan Pengajarannya, 8(1).

Kurniawan, Eka. 2016. Perempuan Putus Asa yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi. Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Nainggolan, Roselyn. 2013. “Analsis Semiotika pada Novel Pulang Karya Toha Muchtar. Jurnal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas HKBP Nommensen Pematang siantar.

Nasarudin, Nur Fatna. 2016. Simbol Dalam Cerpen Corat-Coret Di Toilet Karya Eka Kurniawan Sebuah Telaah Semiotika Charles Sanders Peirce

Noth, Winfried. 1990. Handbook of semiotics. Bloomington dan Interdianapolis: Indiana University Press.

Purba, Antilan. 2010. Sastra indonesia kontemporer. Medan: Graha Ilmu

Rampan, Korrie Layun. 2013. Antologi Apresiasi Sastra Indonesia modern. Yogyakarta: Narasi. Rokhmasyah,

Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi. Yogyakarta. Pustaka: Pelajar.

Suwarto. 2015. Analisis Semiotika Gambar Peringatan Bahaya Merokok Pada Semua Kemasan Rokok Di Indonesia. Surabaya. Universitas Bhayangkara.

Tang, Muhammad, Rapi. 2007. Pengantar Teori Sastra Yang Relevan: Sebuah Alternative Pengkajian Ilmiah. Makassar: UNM.

Zoest, Aart Van. 1993. Semiotika: tentang tanda, cara kerjanya dan apa yang kita lakukan dengannya. Jakarta: Yayasan Sumber Agung.




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/jmbsi.v6i2.11160

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Membaca Bahasa dan Sastra Indonesia