DISFEMISME KEBAHASAAN KOLOM KOMENTAR AKUN INSTAGRAM @PUANMAHARANIRI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

Agnes Christina Napitupulu, Dase Erwin Juansah, farid ibnu wahid

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk unit gramatikal disfemisme, serta fungsi penggunaan disfemisme dalam kolom komentar akun media sosial Instagram @puanmaharaniri dan hubungannya dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP. Metode penelitian ini penelitian deskriptif kualitatif yang memberikan data akurat tentang penggunaan kebahasaan disfemisme dan fungsi disfemisme. Data pada penelitian ini adalah ungkapan warganet yang mengandung disfemisme dalam kolom komentar akun media sosial Instagram Puan Maharani. Metode penyediaan data dalam penelitian ini adalah studi pustaka, metode simak, dokumentasi, dan teknik catat. Klasifikasi data pada penelitian ini berdasakan bentuk dan fungsi. Metode penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk unit gramatikal disfemisme dalam kolom komentar akun media sosial Instagram Puan Maharani terdiri dari kata, frasa, dan kalimat. Fungsi penggunaan disfemisme dalam kolom komentar akun media sosial Instagram Puan Maharani yang di antaranya adalah (1) fungsi disfemisme sebagai perantara untuk menyatakan hal yang tabu atau senonoh, (2) fungsi disfemisme sebagai petunjuk rasa tidak suka terhadap seseorang, (3) fungsi disfemisme sebagai penggambaran negatif tentang suatu tindakan, (4) fungsi disfemisme sebagai sarana mengolok-olok; mencela; atau menghina, dan fungsi disfemisme sebagai sarana untuk mengkritik. Hasil penelitian ini akan diimplikasikan ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP, khususnya berkaitan dengan materi teks diskusi.


Keywords


Disfemisme, Bentuk, Fungsi, Puan Maharani, Implikasi.

Full Text:

PDF

References


Anjani, Lelly Dwi & Ginanjar, Bakdal. (2021). Fenomena Disfemisme dalam Kartun Anak pada Pertelevisian Indonesia. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 1-12.

Chaer, Abdul. (2018). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. (2019). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Djajasudarma, T. Fatimah. (2010). Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: PT Refika Aditama.

Djajasudarma, T. Fatimah. (2016). Semantik 2 : Relasi Makna Paradigmatik, Sintagmatik, dan Derivasional. Bandung: PT Refika Aditama.

Erlianawati, Dewi. (2016). Penggunaan Disfemia dalam Komentar Para Netizen di Situs Online Kompas.com pada Rubrik Politik. Yogyakarta: Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.

Fitriyah, Malinda Nur., & Yuniseffendri. (2021). Bahasa Sarkasme Warganet dalam Komentar Akun Instagram Puan Maharani dan DPR RI. Bapala, 112-119.

Heryana, Nanang. (2018). Eufemisme dan Disfemisme pada Media Berita Daring Republika: Perkembangan Kasus Setya Novanto Edisi Januari 2018. Visi Ilmu Pendidikan, 62-76.

Kurniawati, Heti. (2011). Eufemisme dan Disfemisme dalam Spiegel Online. LITERA, 51-63.

Laili, Elisa Nurul. (2017). Disfemisme dalam Perspektif Semantik, Sosiolinguistik, dan Analisis Wacana. LINGUA, 110-118.

Mahsun. (2012). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Moleong, Lexy J. (2019). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2017). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nazir, Moh. (2013). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Parera, J.D. (2004). Teori Semantik. Jakarta: Erlangga.

Pascarina, Hanifa. (2018). Disfemisme dan Terjemahannya pada Teks Berita BBC Online. LEKSEMA: Jurnal Bahasa dan Sastra, 1-10.

Pateda, Mansoer. (2010). Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.

Pertiwi, Wahyu Kusuma. (2021, Februari 25). Tingkat Kesopanan Orang Indonesia di Indonesia Paling Buruk Se-Asia Tenggara. KOMPAS.com.

Prasatya, Dicky. (2022, Februari 23). Jumlah Penggunaa Media Sosial Indonesia Capai 191,4 Juta per 2022. Suara.com.

Rosidin, Odien. (2015). Percikan Linguistik: Pengantar Memahami Ilmu Bahasa. Banten: Untirta Press.

Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugono, Dendy. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Suhardi. (2015). Dasar-Dasar Ilmu Semantik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sutarman. (2018). Tabu Bahasa dan Eufemisme. Surakarta: Yuma Pressindo.

Syahid, Agus., & Saifullah, Aceng Ruhendi. (2019). Disfemisme Bahasa Pendukung Calon Presiden dan Wakil Presiden RI Tahun 2019 di Ruang Virtual Youtube. Seminar Internasional Riksa Bahasa XIII, 175-184.

Tarigan, Henry Guntur. (2009). Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa.

Wijana, I Dewa Putu. (2004). Makian dalam Bahasa Indonesia. Humaniora, 245-246.Wijana, I Dewa Putu., & Rochmadi, Muhammad. (2017). Semantik Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pressindo.




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/jmbsi.v7i2.18413

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Membaca Bahasa dan Sastra Indonesia