MORFOFONEMIK DALAM PROSES AFIKSASI PREFIKS {Men-} DAN {Pen-} YANG MENGHADAPI BENTUK DASAR BERKLUSTER

Encep Kusumah

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kaidah morfofonemik pada bentuk dasar yang Mengandung gugus konsonan (kluster) yang apabila diimbuhkan dengan prefiks, fonem {men-} dan {Pen-},Maka kata yang diawali dengan fonem <p>, <t>, <k>, dan <s> tidak menjadi luluh. Tujuan penelitian ini adalah Mengidentifikasi kecenderungan morfofonemik {men- dan pen-} sebagai hasil persepsi mahasiswa yang Merupakan Penutur Jati Bahasa Indonesia. Unit Analis Data dalam Penelitian ini  adalah lembar hasil kerja mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI Bandung Angkatan 2016 sebanyak 110 orang . Metode penelitian yang digunakan dalam Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan Kerangka Teori Morfofonemik yang dikembangkan Anthony karena Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengungkap kecenderungan kaidah morfofonemik prefiks {men- dan pen-} sebagai hasil persepsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI Bandung Angkatan 2016 yang Merupakan Penutur Jati Bahasa Indonesia . Temuan Penelitian Menunjukkan bahwa dari 10 bentukan kata yang dihasilkan melalui proses afiksasi {men} yang dilekatkan pada bentuk dasar berupa kata yang berkluster dengan fonem awal <p>, <t>, <k>, dan <s> diketahui bahwa mahasiswa cenderung memilih kata yang mempertahankan fonem awal pada bentuk dasar yang berkluster dengan alasan karena (1) merasa lazim untuk diucapkan dan mudah diucapkan. Selanjutnya, hasil yang diperoleh untuk 10 bentukan kata melalui proses morfonologis afiksasi pen- dengan bentuk dasar kata berkluster yang berfonem awal <p>, <t>, <k>, dan <s> diperoleh hasil yang bervariasi. Dapat disimpulkan bahwa kecenderungan persepsi mahasiswa terhadap kaidah morfofonemik pada bentuk dasar berkluster dan berfonem <p>, <t>, <k>, dan <s> di awal Kata ditemukan ada Mahasiswa yang mempertahankan dan meluluhkan fonem awal pada bentuk dasar yang berkluster tersebut.


Keywords


Kata kunci: Morfofonemik; Kluster; Prefiks Men-; Pen-; Proses Mofologis; Kata; Bentuk Dasar.

Full Text:

PDF

References


Alwi, Hasan. dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Arifin, E. Zainal & Junaiyah. 2009. Morfologi: Bentuk, Makna, dan Fungsi. Edisi Kedua. Jakarta: Grasindo.

Biber, D., Conrad, S., & Reppen, R. (1998). Corpus linguistics: Investigating language structure and use. Cambridge University Press.

Fajriyah, Wulandari Nur. (2014). Proses Morfofonemik Prefiks Me-, Ber-, Ter-, dan Di- dengan Istilah Teknologi Informasi dalam Tujuh Buku Teknologi Informasi. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/24924

Greenberg, J. H. (1960). A quantitative approach to the morphological typology of language. International journal of American linguistics, 26(3), 178-194.

Greenberg, J. H. (1960). A quantitative approach to the morphological typology of language. International journal of American linguistics, 26(3), 178-194.

Harsa, L. N. (2014). Introduction to Words and Morphemes. English Morpho-Syntax, 1-47.

MORPHOLOGICAL ASPECT IN TRANSLATING THERMODYNAMIC TERMINOLOGY. LiNGUA, 16(2).

Muslich, Masnur. 2008. Fonologi Bahasa Indonesia: Tinjauan Deskriptif Sistem Bunyi Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Muslich, Masnur. 2008. Tatabentuk Bahasa Indonesia: Kajian ke Arah Tatabahasa Deskriptif. Jakarta Timur: Bumi Aksara.

Nida, E. A. (1991). Theories of translation. TTR: traduction, terminologie, rédaction, 4(1), 19-32.

Putrayasa, Ida Bagus. 2010. Kajian Morfologi (Bentuk derivasional dan Infleksional). Bandung: Refika Aditama.

Ramlan, M. 2001. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: Karyono.

Rismarini, Pradipta. 2017. Analisis Proses Morfofonemik dan Kesalahan Berbahasa pada Mini Project Pebelajar Bipa Kelas Menengah Program Darmasiswa dan Knb Di Universitas Negeri Yogyakarta. E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta. 357-367.

Steven, L. A. (1991). The phonology of Roma, an Austronesian language of eastern Indonesia. The University of Texas at Arlington.

Sumanto. 2014. Teori dan Aplikasi Metode Penelitian. Jakarta: Buku Seru.

Surakhmad, Winarno. 2004. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode, dan Teknik. Bandung: Tarsito.

Tarone, E., & Bigelow, M. (2005). Impact of literacy on oral language processing: Implications for second language acquisition research. Annual Review of Applied Linguistics, 25, 77-97.

Whorf, B. L. (1940). Science and linguistics (pp. 207-219). Indianapolis, IN, USA:: Bobbs-Merrill.

Carstairs-McCarthy, A. (2017). Introduction to English Morphology: words and their structure. Edinburgh university press.

Kilbury, J. (1976). The development of morphophonemic theory. The Development of Morphophonemic Theory, 1-163.




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/jmbsi.v8i2.22825

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Membaca Bahasa dan Sastra Indonesia