ANALISIS KEMAMPUAN SPASIAL MAHASISWA DALAM PEMANFAATAN MENU OPTIONS TIME-LAPSE GOOGLE EARTH PADA PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN
Abstract
Pandemi Covid-19 memberikan banyak perubahan pada aspek masyarakat termasuk aspek pendidikan. Pembelajaran harus tetap berjalan dengan beralih dalam pembelajaran secara online. Banyak hal yang menjadi hambatan dalam pembelajaran secara online salah satunya dalam pembelajaran berbasis lingkungan yang menuntut bersinggungan langsung dengan objek yang akan dipelajari. Dalam hal ini dibutuhkan sumber belajar atau media yang dapat menggantikan objek itu namun tanpa mengurangi karakteristik sifat dari objek tersebut yaitu menggunakan Google Earth dengan memanfaatkan menu options time-lapse yang dapat mengkaji objek dalam waktu berselang. Namun pembelajaran ini menuntut adanya kemampuan untuk dapat memahami secara visual objek yang ditampilkan yaitu kemampuan spasial. Dengan kemampuan spasial, mahasiswa dapat memanfaatkan sumber belajar dan media ini untuk mencapai tujuan pembelajaran walaupun dilakukan secara online. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kemampuan spasial mahasiswa dalam pemanfaatan menu options time-lapse Google Earth pada pembelajaran berbasis lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan jenis penelitian deskripsif kualitatif menggunakan instrumen lembar observasi dengan indikator kemampuan spasial (a) Kemampuan membangun objek spasial dalam pikiran. (b) Kemampuan menggambarkan posisi objek, baik dirinya atau benda lain terhadap lingkungan sekitar, jarak antar objek, urutan huruf dalam kata, panjang satu jam, serta kegiatan kinestetik. (c) Kemampuan memahami ukuran, jarak, volume, urutan, dan waktu . Dilakukan penelitian dalam pembelajaran berbasis lingkungan pada mata kuliah Ilmu Lingkungan untuk semester I, Studi Kebantenan untuk semester II, Gunungapi Gempa dan Tsunami untuk semester V. Hasil penelitian ini menunjukkan bahawa pada mata kuliah tersebut mahasiswa telah memiliki kemampuan spasial dalam pemanfaatan menu options time-lapse Google Earth pada indikator (a) Kemampuan membangun objek spasial dalam pikiran dan (c) Kemampuan memahami ukuran, jarak, volume, urutan, dan waktu. Sedangkan untuk indikator (b) Kemampuan menggambarkan posisi objek, baik dirinya atau benda lain terhadap lingkungan sekitar, jarak antar objek, urutan huruf dalam kata, panjang satu jam, serta kegiatan kinestetik, mahasiswa membutuhkan bantuan spasial lebih untuk dapat memenuhi indikator tersebut. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan mahasiswa mengenai objek dilihat dari kearifan lokal yang lebih luas.
Kata kunci: kemampuan spasial, time-lapse Google Earth, pembelajaran berbasis lingkunganFull Text:
PDFReferences
Harmony, Junsella dan Roseli and Theis (2012) ‘Pengaruh Kemampuan Spasial Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Kota Jambi’,Jurnal Edumatica, 2(1)
Masykur, Moch. (2007) ‘Mathematical Intelligence’ Yogyakarta : Ar-Ruz
Moleong, J. Lexy. (2012) ‘Metodologi Penelitian Kualitatif’. Bandung: PT Remaja. Rosdakarya
Stockdale, C. dan Possion, C. (1998). Spatial relations and learning, online . Diambil pada tanggal 20 November 2020 dari http://www.newhorizons.org/spneeds/inclusion/teaching/stockdale.html
Sugiyono. (2010) ‘Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D’. Bandung: Alfabeta
Tambunan, S. M. (2006) ‘ Hubungan Antara Kemampuan Spasial dengan Prestasi Belajar Matematika’,Jurnal Makara, Sosisal Humaniora, 10(1)
Wuryastuti, S dan Ni’mah, I. (2013) ‘Model Pembelajaran Berbasis Lingkungan Untuk Meningkatkan Kecakapan Hidup Mahasiswa Melalui Pembuatan Kompor Biogas’,Jurnal EduHumaniora, 5(2)
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP