NILAI EDUKASI PERMAINAN TRADISIONAL LAYANG-LAYANG: MASYARAKAT BANTEN MASA PANDEMI COVID-19
Abstract
Abstrak Ditengah pandemi Covid-19 masyarakat Banten melahirkan adaptasi baru, untuk mengatasi kejenuhan mulai mengisi waktu dengan melakukan beragam kegiatan menyenangkan melalui permainan tradisional. Permainan tradisional yang muncul kembali tatkala pandemi Covid-19 adalah bermain layang-layang dengan pembatasan aktivitas masyarakat. Permainan tradisional tidak dapat dipandang hanya sebagai permainan semata. Permainan tradisional sarat dengan nilai edukasi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis nilai edukasi permainan tradisional layang-layang di masyarakat Banten masa pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis deskriptif meliputi tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa dalam permainan tradisional layang-layang di masyarakat Banten sarat dengan nilai edukasi. Nilai edukasi dalam permainan tradisional layang-layang, yaitu keterampilan sosial dan kesadaran ekologi.
Kata Kunci: Nilai edukasi, Layang-layang, Covid-19.
Full Text:
PDFReferences
Dwiyana, dkk. (2001). Permainan Tradisional Sumatera Barat. Padang: Museum Negeri
Provinsi Sumatera Barat Adityawarman.
Huizinga, Johan. 1990. Homo Ludens : Fungsi dan Hakikat Permainan dalam Budaya.
Jakarta: LP3ES.
Irman. (2017). ‘Nilai-Nilai Karakter pada Anak Dalam Permainan Tradisional dan Moderen’,
Konseling (Jurnal Bimbingan dan Konseling), 4(2), pp. 89-96.
Kemenkes. (2020). Apakah Coronavirus dan Covid-19. Diambil pada 19 November 2020,
dari https://www.kemkes.go.id/.
Kompas.com. (2011). Bermain layang-layang yuk!. Diambil pada 19 November 2020, dari
https://sains.kompas.com/read/2011/01/23/04361596/bermain.layang.-
layang.yuk?page=all#:~:text=Layang%2Dlayang%20juga%20digunakan%20sebagai,b
ahan%20bakar%20kapal%20dapat%20dihemat.
Rubiono, Gatut. (2016). Layang-layang Tradisional:Warisan Budaya Kedirgantaraan Sebagai
Potensi Kajian Studi Aerodinamis. Prosiding Seminar Nasional FDI 2016, hal : Key 06-
ISSN. 2460-5271, Diambil pada 19 November 2020, dari http://semnas.fdi.or.id/wpcontent/uploads/2017/02/2.-KEY-02-Ir.-Gatut-Rubiono-MT.pdf.
Seefeldt, Carol dan Nita Barbour. (1994). Early Childhood Education An Introduction. Third
Edition. New York: Macmillan College Publishing Company.
Sitafu, WO. (2016). ‘Kaghati (Layang-Layang) dan Pemilihan Raja Muna
Sebelum Islam.’ ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya, 5(2).
Soemarso, R. (ed). (1983). Permainan Anak - Anak Daerah Yogyakarta. Depdikbud: Proyek
Inventarisasi dan Kebudayaan Daerah.
Sudrajat, T. W., Agustina, T. Wijayanti. (2015). Muatan Nilai-Nilai Karakter Melalui
Permainan Tradisional di PAUD Among Siwi, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Jipsindo
(2). pp. 44-55.
Sutopo, H.B. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif : Dasar teori dan Terapannya dalam
Penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Susantio, Djulianto. (2010). Layang-layang : Permainan, Benda Magis, dan Benda Seni.
Diambil pada 19 November 2020, dari
https://hurahura.wordpress.com/2010/02/17/layang-layang-permainan-benda-magisdan-benda-seni/.
Suyatra, I Putu (ed). (2017). Melayangan: Erat Kaitannya Rare Angon sebagai Manifestasi
Dewa Siwa. Diambil pada 19 November 2020, dari
https://baliexpress.jawapos.com/read/2017/08/24/9286/melayangan-erat-kaitannyarare-angon-sebagai-manifestasi-dewa-siwa.
Wagner, David. (2000). Kites & Culture; The Spirit of Indonesia. Diambil pada 19 November
, dari http://www.asahi-net.or.jp/~ET3M-TKKW/scrap-11.html.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP