KUALITAS HIDUP ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Murniati Romadhoni Sukmadi, Sistriadini Alamsyah Sidik, Dedi Mulia

Abstract


Abstrak Kondisi anak berkebutuhan khusus memunculkan berbagai dampak baik bagi anak itu sendiri, keluarga bahkan lingkungan. Orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus menghadapi tantangan yang besar dalam mengasuh dan membesarkan anak mereka dibandingkan dengan orang tua pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-studi kasus melalui metode pengumpulan data observasi, pengisian angket, wawancara dan dokumentasi.Informan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang tua yang memiliki anak dengan hambatan autism dan tiga orang tua yang memiliki anak dengan hambatan intelektual. Hasil dari penelitian ini menunjukan pada awalnya seluruh orang tua mengalami tekanan dalam hidupnya terkait hambatan yang dimiliki anaknya. Gangguan ini menimbulkan berbagai perubahan dalam hidup informan dalam hal kesejahteraan emosi, kesejahteraan fisik, determinasi diri, perkembangan diri dan hubungan dengan sosial. Hal-hal tersebut mewarnai hidup informan, membentuk informan, hingga menjadi pribadi yang berkualitas. Adapun hal-hal yang mempengaruhi kualitas hidup informan antara lain (1) hubungan keluarga (2) dukungan sosial (3) spiritualitas (4) kondisi ekonomi dan rasa optimis dalam menjalani kehidupan. Makna kualitas hidup digambarkan berupa rasa pasrah total, bersyukur, ringan dalam menjalani kenyataan hidup dan tidak lepas dari kesadaran diri informan akan kuasa Allah SWT sebagai sang penentu kehidupan hambaNya.

Kata kunci : Kualitas Hidup, Orang Tua, Anak Berkebutuhan Khusus


Full Text:

PDF

References


Adnanes, M. dkk. (2018). Quality of life and service satisfaction in outpatients with severe

or non-severe mental illness diagnoses. Springer. Quality Of life research. Hal:713-724.

Agus, D. (2014). Program Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas dan Pergeseran

Paradigma Penanganan Penyandang Disabilitas. Buletin Jendela Data dan Informasi

Kesehatan. Semester 2 Hal:19-24.

Desiningrum. D. R. (2016). Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. yogyakarta : Ebook

Departemen Agama RI.(2010). Al-Qur’an dan Tafsirnya (edisi yang disempurnakan). Jakarta

: Penerbit Lentera Abadi.

Emilia, D,F dan Suelly, C, O, L. (2011). Quality of life of parents/caregivers of children and

adolescents with Down syndrome. J Soc Bras Fonoaudiol. Vol,23. No,4. Hal:321-327.

Galloway, S. (2005). Well-Being And Quality Of Life: Measuring The Benefits Of Culture

And Sport: A Literature Review And Think Piece. Scottish Executive Social Research.

University of Glasgow.

Garnida. D. (2015). Pengantar Pendidikan Inklusif. Bandung: Refika Aditama.

Hurlock, E. (1980). Psikologi Perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang

kehidupan. Jakarta : penerbit Erlangga.

Kustawan, D. (2016). Mengenal Pendidikan Khusus & Pendidikan Layanan Khusus Serta

Implementasinya. Jakarta : PT Luxima Metro Media.

Kwan, T. (2000). Quality Of Life In Family Caregivers Of Persons With Schizophrenia.

Dissertation. Faculty of the College Of Nursing. The University Of Arizona.

Larasati, T (2009). Jurnal Kualitas Hidup Pada Wanita Yang Sudah Memasuki Masa

Menopause. (Online) Diunduh dari Jurnal Repository Universitas Gunadarma.

Laurentius, P,C. (2016). Studi kuantitatif deskriptif kualitas hidup ibu yang memiliki anak

penyandang cerebral palsy. Widya Warta. No,02. Hal:229-240.

Maleong, L.J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Maulipaksi. (2017). Sekolah Inklusi dan Pembangunan SLB dukung Pendidikan Inklusi.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Rabu 01 Februari 2017.

Moh Fuad dan Lestari. (2016). Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal yang Menjalani

Hemodialisis dengan Metode Single-Use dan Re-Use di Rspad Gatot Subroto Dan Rs

Pgi Cikini Jakarta. Ners Jurnal Keperawatan. Vol. 12, No 2. Hal:100-105.

Narbuko, Cholid. (2008). Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Pricilia dan Weni. (2016). Gambaran Kualitas Hidup Saudara Kandung Penyandang Autism

Spectrum Disorder (Penelitian pada Remaja Akhir di Jakarta). Jurnal Perkotaan. Vol,

No, 1. Hal:49-60.

Sihabudin. M. 2015. Peranan Orang Tua dalam Bimbingan Konseling Siswa. [Online]

diakses dari https://media.neliti.com pada tanggal 24 Februari 2019.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D), Bandung: Alfabeta

. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualiatif, dan R&D).

Bandung; Alfabeta

. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualiatif, dan R&D).

Bandung; Alfabeta

Taylor, S. E. (1996) Health Psychology. Third Edition. New York: McGraw-Hill.

International edition

O'Connor ,Rod. (1993). Issues In The Measurement Of Health-Related Quality Of Life .

NHMRC National Centre for Health Program Evaluation Melbourne, Australia.

Yuwono, J. (2015). Komunikasi dan bahasa anak autisme. Serang; untirta Press.

WHO. (2004). THE WORLD HEALTH ORGANIZATION QUALITY OF LIFE

(WHOQOL) –BREF. [Online] diakses melalui https://www.who.int pada tanggal 25

Febriari 2019.

. (2012). PROGRAMME ON MENTAL HEALTH. WHOQOL User Manual.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP