PEMBINAAN USAHA EKONOMI PRODUKTIF PENGELOLAAN RUMPUT LAUT DI DESA LONTAR KECAMATAN TIRTAYASA KABUPATEN SERANG

Arenawati Arenawati, Titi Stiawati

Abstract


Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rumput laut terbesar di dunia. Pada tahun 2012, produksi rumput laut budi daya Indonesia mencapai 5,9 juta ton, meningkat hampir tiga kali lipat sejak tahun 2008 yang sebesar 2,1 juta ton. Rumput laut itu sendiri dapat dihasilkan dari budi daya di laut (seperti jenis Eucheuma sp. dan Kappaphycus sp.) dan tambak (seperti jenis Gracilaria sp). Lokasi budi daya rumput laut pun banyak tersebar di daerah tengah dan timur Indonesia, salah satunya adalah di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang Provinsi Banten. Budidaya rumput laut di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang dimulai sejak tahun 2009. Pada saat ini Budidaya rumput laut berkembang pesat. Awalnya masyarakat pesisir utara Banten ini tidak tertarik, dan menganggap sebagai usaha sampingan saja, tetapi setelah berhasil dan menguntungkan, maka banyak yang menjadikan budidaya rumput laut sebagai pekerjaan utama. Saat ini budidaya Rumput Laut menjadi Primadona di desa Lontar, jumlah nelayan budi daya rumput laut setiap tahunnya bertambah mencapai ratusan orang dengan jumlah lahan ribuan hektar. Dilihat dari aspek budi daya, rumput laut memiliki banyak keuntungan: tidak memerlukan modal tinggi, teknologi budi dayanya sederhana sehingga mudah dilakukan oleh siapapun, dapat diintegrasikan dengan budi daya lain atau polikultur (misalnya budi daya ikan bandeng dengan Gracilaria sp.), tidak perlu menggunakan pakan, peralatan yang digunakan mudah didapatkan, mudah dalam penanganan saat panen (biasanya rumput laut hanya dicuci dan dikeringkan), siklus budi dayanya singkat (hanya membutuhkan waktu 45 hari), dapat diolah secara rumah tangga untuk menjadi produk siap konsumsi, serta bisa dilakukan sebagai usaha sampingan.Salah satu usaha olahan rumput laut yang ada di Desa Lontar adalah usaha makanan dodol rumput laut dan kerupuk rumput laut. Produksi dodol dan kerupuk rumput laut tidak secemerlang usaha budi daya rumput laut, usaha yang dijalankan hanya dalam kapasitas produksi yang masih kecil. Tetapi tetap memiliki potensi yang bagus untuk dikembangkan. Namun karena keterbatasan peralatan hasil dodol rumput laut ini kurang menarik dan kurangnya modal menyebabkan mereka tidak berani untuk memasok hasil produksi dalam jumlah besar kecuali jika ada permintaan. Dengan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan pembinaan usaha ekonomi produktif di Desa Lontar Kecamatan Walantaka Kabupaten Serang Provinsi Banten.


Keywords


Ekonomi Produktif, Pembinaan , Rumput Laut

Full Text:

PDF (Indonesian)


DOI: http://dx.doi.org/10.31506/jap.v10i1.5985

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Jurnal Administrasi Publik

 
View My Stats
Free Website Statistics
 
Creative Commons License

Jurnal Administrasi Publik (JAP) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Laboratorium Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultas Ageng Tirtayasa Serang, Banten, Indonesia.

Telp: (0254) 280330 ext. 228, Email: [email protected]