SOCIAL COMPETENCY OF MECHANICAL ENGINEERING EDUCATION STUDENTS UNIVERSITY OF SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA

Nurcholish Arifin Handoyono, Rabiman Rabiman

Abstract


This studi aimed to determine the level of the social competence of the students of The Mechanical Engineering Education of Sarjanawiyata Tamansiswa University. This study is descriptive research. The study was conducted  in Vocational Education School that became a parner in the implementation Magang III. The populations were students of The mechanical Engineering Education of Sarjanawiyata Tamansiswa University who were implementation of the Magang III in academic year 2017/2018 as many as 88 people. Data collected using the questionnaire method. As the data source is students of The mechanical Engineering Education of Sarjanawiyata Tamansiswa University as many as 72 people, teacher as Magang III tutor as many as 72 people, and students of Vocational Education School as many as 316 people. Analysis using descriptive statistics. The results show that the social competence of the students of The Mechanical Engineering Education of Sarjanawiyata Tamansiswa University are: 1) according to the students of The Mechanical Engineering Education of Sarjanawiyata Tamansiswa University is in “enough” category with an average value of 35,02%; 2) according to teacher as Magang III tutor is in “enough” category with an average value of 27,33%; and 3) according to students of Vocational Education School is in “enough” category with an average value of 27,41%.


Keywords


social competence; magang III, Sarjanawiyata Tamansiswa

Full Text:

PDF

References


Arif Firdausi, dkk. (2012). Profil guru SMK profesional. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2013). Pembangunan sumber daya manusia merupakan prasyarat kemajuan bangsa. Diperoleh 8 Maret 2017, dari www.bkkbn.go.id/ViewSiaranPers.aspx?SiaranPersID=46.

Badan Pusat Statistik. (2013). Pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan 2004-2013. Diperoleh 8 Maret 2017, dari http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=06&notab=4

Billett, S. (2011). Vocational education: purposes, traditions dan prospects. New York: Springer.

Catahan, M.D. (2015). Enhating competency of teacher: a teaching-and-learning enhancement guide. Bloomington: Author House.

Chiang, C. L. & Lee, H. (2016). The Effect of Project-Based Learning Motivation and Problem-Solving Anonim. (2012-1). Nilai UN bisa dijadikan syarat untuk seleksi PTN. Diperoleh tanggal 8 Maret 2017, dari http://ujiannasional.org/nilai-un-bisa-dijadikan-syarat-untuk-seleksi-ptn.htm.

Clarke, L. & Winch, C. (Ed.). (2007). Vocational education international approaches, developments and systems. New York: Routledge.

Danielewicz, J. (2001). Teaching selves: identity, pedagogy and teacher education. New York: State Univercity of New York Press.

Dilmore, T.C., Moore, D.W., & Bjork, Z.J. (2011). Implementing competency- based education: a process workbook 2009-2011. Pittsburgh: CBE Resource Group.

Djemari Mardapi. (2008). Pengukuran Penilaian Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Dwi Widiyastutik. (2013) Persepsi guru dan siswa tentang profil mahasiswa PPL (Praktik Pengalaman Lapangan). Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi, Vol 1, No. 2 Oktober 2013, 49-57.

Dyah Ratna M.N. (2014). Tingkatkan mutu SMK, pemerintah sediakan guru dari Politeknik. Republika.co.id. Diperoleh 8 Maret 2017, dari http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/ 14/10/21/nds61x-tingkatkan-mutu-smk-pemerintah-sediakan-guru-dari-politeknik

Elianawati, Junaidi. H. Matsum, Yohanes Bahari. (2014). Hubungan Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Sosial Guru dengan Hasil Belajar Ekonomi Siswa SMAN N Grabang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 3, No. 9 September 2014.

Ella Syafputri. (2013). Kemdikbud akui kualitas guru masih rendah. Ambon (ANTARA News). Diperoleh 8 Maret 2017, dari http://www.antaranews.com/berita/397722/kemdikbud-akui-kualitas-guru-masih-rendah.

Gedviliene, G. (2012). Social competence of teachers and students, the case study of belgium and lithuania. Kaunas: Vytautas Magnus University.

Killen, R. (2009). Effective teaching strategies: lessons from research and practice (5th ed.). Hongkong: C & C Offset Printing, Co. Ltd.

Knapczyk, D., & Rodes, P. (2001). Teaching social competence. Verona: IEP Resouces.

Kunandar. (2011). Guru profesional: implementasi kurukulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan sukses dalam sertifikasi guru (Ed. rev). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Martinet, Gauthier & Raymon. (2002). Teacher training in vocational education: orientations professional competencies. Quebec: the Ministry of Education.

Mendiknas. (2005). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14, Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen.

Mendiknas. (2013). Permendikbud RI Nomor 3, Tahun 2013, tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional.

Mendiknas. (2015). Rencana strategis kementrian pendidikan dan kebudayaan 2015-2019. Jakarta: Sekretariat Negara.

Mendiknas.(2003) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 13, Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan.

Mendiknas.(2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16, Tahun 2007, tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Mendiknas.(2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16, Tahun 2009, tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Mikkey Anggara Suganda. (2014). Persepsi guru pamong terhadap keterampilan mengajar mahasiswa praktek lapangan mata pelajaran penjasorkes di SMA Negeri kota Padang. Wahana Didaktika, Vol. 12, No. 3 September 2014, 74-88.

Nurdjito. (2010). Evaluasi pencapaian kompetensi mahasiswa pendidikan teknik mesin FT UNY dalam praktik pengalaman lapangan di SMK Se DIY. Tesis magister, tidak diterbitkan: Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Oemar Hamalik. (2009). Pendidikan guru berdasarkan pendekatan kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.

Presiden. (1990). Peraturan Pemerintah RI Nomor 20, Tahun 1990, tentang Pendidikan Menengah.

Presiden. (2008). Peraturan Pemerintah RI Nomor 75, Tahun 2008, tentang Beban Kerja Guru.

Presiden.(2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19, Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan.

Rabiman dan Slamet Priyanto. (2014). Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Tingkat Akhir Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Jurnal Taman Vokasi, Vol. 2, No. 2 Desember 2014, 386-400.

Sanghi, S. (2005). The handbook of competency mapping. New Delhi: Respose Books.

Suyanto & Asep Jihad. (2013). Menjadi guru profesional: strategi meningkatkan kualifikasi dan kualitas guru di era global. Jakarta: Erlangga.

Syaiful Sagala. (2013). Kemampuan profesional guru dan tenaga kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Taufik Rachman. (2014). Kompetensi rendah jadi penyebab pengangguran SMK meningkat. Diperoleh 8 Maret 2017, dari http://www.republika.co.id/ berita/pendidikan/eduaction /14/11/17/nf6id6-kompetensi-rendah-jadi-penyebab-pengangguran-smk-meningkat.

Wrench, J.S., Richmond, V.P., & Gorhan, J. (2009). Communication, affect, & learning in the classroom, ( ed.). California, United States of America. Creative Commons Attribution-Noncommercial-No Derivative Works 3.0 United States License. Tersedia online di: http://ebooksgo.org/educationacademies/CommunicationAffectAndLearning.pdf




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/vanos.v3i2.4130

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License