KOTA MULTIETNIS SUROSOWAN SEBAGAI LIVING MUSEUM: UPAYA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MELALUI PEMBELAJARAN SEJARAH KREATIF

Nuhiyah Nuhiyah, Wawan Darmawan

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan Living Museum Kota Multietnis Surosowan sebagai upaya pendidikan multikultural melalui pembelajaran sejarah. Implementasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran sejarah membutuhkan kreatifitas guru untuk menginternalisasikan nilai-nilai multikulturalisme kepada siswa. Pemanfaatan Living Museum dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran sejarah kreatif. Salah satu situs sejarah yang dapat dimanfaatkan sebagai Living Museum guna mewujudkan pendidikan multikultural melalui pembelajaran sejarah kreatif adalah situs Kota Multietnis Surosowan. Situs Kota Multietnis Surosowan merupakan sebuah kota yang dibangun sejak masa Kesultanan Banten, terdiri dari pemukiman berbagai etnis dan agama yang sarat akan nilai harmonisasi antar etnis yang masih bisa kita jumpai hingga saat ini. Melalui Living Museum Kota Multietnis Surosowan, peserta didik dapat belajar tentang nilai-nilai kerukunan, toleransi dan harmonisasi antar etnis dan agama yang telah dirawat sejak masa Kesultanan Banten. Kegiatan ini membidik siswa untuk menjadi warga negara yang demokratis, pluralis, inklusif, menghargai HAM dan keadilan tanpa harus mengorbankan pembinaan sikap dan perilaku keberagamannya. Pelaksanaan pembelajaran berbasis Living Museum dapat dilakukan guru sejarah melalui metode karyawisata. Adapun model pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) dan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Artikel ini menyarankan penelitian lanjutan mengenai pembelajaran berbasis living museum lainnya.

 

 


Keywords


Surosowan, Living Museum, Pendidikan Multikultural, Pembelajaran Sejarah Kreatif

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Abd Rahman Hamid, Sejarah Maritim Indonesia. Yogyakarta: Ombak, 2013

Anderson, J. 1982. Living History: Simulating Everyday Life in Living Museums. American Quarterly, 34(3), 290-306. doi:10.2307/2712780

Australia ICOMOS. 1988. Charter for the conservation of places of cultural significance (The Burra charter).

Bruner, J. S. 1963. The Process of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press

Burhanuddin, Safri, dkk. 2003. Sejarah Maritim Indonesia. Pusat Kajian Sejarah dan Budaya Maritim Asia Tenggara: Diponegoro

Cooper, H. 2018. What is creativity in history, in Education. 3-13, (6), pp. 636-647, diunduh dari http://insight.cumbria.ac.uk

Darmawan, W. (2007). Living History: Sebuah Model Pembelajaran Sejarah Lokal dalam Sejarah Lokal: Penulisan dan Pembelajaran di Sekolah (ed. Agus Mulyana & Restu Gunawan). Bandung: Salamadani Press.

Darmawijaya. 2010. Kesultanan Islam Nusantara Jakarta: Pustaka Al-Kautsar

H.A.R. Tilaar. 2002. Perubahan Sosial dan Pendidikan: Pengantar Paedagogik Transformatif Untuk Indonesia, Jakarta: Grasindo

Hanggara, W., Amiuza, C.B., & Ramdlani, S. 2015. Perancangan Museum Pinisi dengan menerapkan Konsep Living Museum di Bulukumba. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Vol. 3, No.85

Hasan, S.H. 2017. Museum Bagi Pendidikan Sejarah Nasional. Departemen Pendidikan Sejarah diakses pada http://sejarah.upi.edu/artikel/dosen/museum-bagi-pendidikan-sejarah-nasional/

Juliadi, dkk. 2005. Ragam pusaka budaya banten. Serang : Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang.

Kosoh S, dkk., Sejarah Jawa Barat. Jakarta: Departemen Kebudayaan,1979

Lubis, Nina H. 2003. Banten dalam Pergumulan Sejarah : Sultan, Ulama, dan Jawara. Serang : LP3ES.

Martokusumo, Widjaja. 2014. Kota (Pusaka) Sebagai Living Museum. Conference Paper dalam Temu Pusaka Indonesia 2014,

Mayne, Marina H. 2017. Rebuilding the Past: Understanding the Role of Objects in Creating Authentic Experiences for Visitors to Living History Museum. (Tesis). Washington: University of Washington.

Morris, R.V. 2009. Bringings History to Life : First Peson Historical Presentation in Elementary and Middle Classroom. New York : Rowman and Littlefield Education.

Poespowardoyo, Soerjanto. 1993. Strategi Kebudayaan: Suatu Pendekatan Filosofis. Gramedia Pustaka Utama.

Sari, P. 2019. Analisis terhadap kerucut pengalaman Edgar Dale dan keragaman gaya belajar untuk memilih media yang tepat dalam pembelajaran. Mudir: Jurnal Manajemen Pendidikan, 1(1), 58-78.

Supriatna, N., & Maulidah, N. 2020. Pedagogi Kreatif: Menumbuhkan Kreativitas dalam Pembelajaran Sejarah dan IPS. Bandung: Rosda




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/candrasangkala.v7i2.11647

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats

Statistic Counter since April 2022


Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah (CJPS) ISSN: 2477-8214 (online) | ISSN: 2477-2771 (print)

Published by Department of History Education Universitas Sultan Ageng Tirtayasa in collaboration with Perkumpulan Program Studi Pendidikan Sejarah Se-Indonesia (P3SI) and Perkumpulan Prodi Sejarah se-Indonesia (PPSI)

Address: Jl. Ciwaru Raya No. 25, Sempu, Kota Serang, Banten 42117, Indonesia
Email: candrasangkala@untirta.ac.id

 

MAP OUR OFFICE: