KERAJINAN GENTENG TRADISIONAL MAJU, LINGKUNGAN ALAM MUNDUR

Farida R Wargadalem, Angga Prasetiyo

Abstract


Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan lahir dan perkembangan dari industri kerajinan genteng, serta dampak negatifnya bagi kerusakan lingkungan. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari pengumpulan data, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Adapun hasil yang diperoleh menjelaskan bahwa lahirnya industri genteng di Desa Gedung Rejo Kecamatan Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, karena terdesak oleh kebutuhan para transmigran terhadap atap genteng. Hal ini disebabkan bangunan yang disediakan oleh pemerintah hanya terbuat dari rumbia, sehingga mudah rusak. Tersedianya bahan baku di desa tersebut, membuat beberapa transmigran memanfaatkannya dengan membuat genting dengan alat cetak seadanya terbuat dari kayu. Keberhasilan usaha tersebut, membuat perajinnya semakin bertambah, yang bermakna meningkatkan perekonomian penduduk. Seiring dengan perkembangan tersebut, maka makin banyak pula membutuhkan bahan baku tanah liat, kayu-kayu untuk pembakaran dan lainnya. Ini semua berdampak pada makin banyak lahan yang dibutuhkan, dengan penggalian yang semakin dalam dan kayu-kayu ditebang untuk memenuhi pembakaran. Semua itu mengakibatkan terjadinya perpindahan penduduk Komering ke lokasi lain, sebab mereka menjual tanah-tanah liat pekarangan, dan kebun untuk bahan baku pembuatan genting. Kondisi tersebut terus berlanjut di lokasi baru, sehingga posisi mereka semakin tersingkir. Di sisi lain, kerusakan lingkungan menyebabkan bencana banjir, perubahan topografi dan ekosistem alam.

Keywords


Genteng; perkembangan; kerusakan lingkungan

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Adriana, I. (2020). Politik pengelolaan sumber daya alam (studi tentang kebijakan pengelolaan tambang galian industri kecamatan moncongloe kabupaten maros). (Skripsi) Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar.

Aguirre-Villegas, H. A., & Benson, C. H. (2017). Case history of environmental impacts of an Indonesian coal supply chain. Journal of Cleaner Production, 157, 47–56. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2017.03.232

Antczak-Orlewska, O., Okupny, D., Pawłowski, D., Kotrys, B., Krąpiec, M., Luoto, T. P., Peyron, O., Płóciennik, M., Stachowicz-Rybka, R., Wacnik, A., Szmańda, J. B., Szychowska-Krąpiec, E., & Kittel, P. (2023). The environmental history of the oxbow in the Luciąża River valley – Study on the specific microclimate during Allerød and Younger Dryas in central Poland. Quaternary International, 644–645(July), 178–195. https://doi.org/10.1016/j.quaint.2021.08.011

Damodaran, V. (2015). Environmental History. In International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences: Second Edition (Second Edi, Vol. 7). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-08-097086-8.62112-8

Giles-Vernick, T. (2022). Postscript: A pandemic read on African health and environmental histories. Health and Place, 77, 102846. https://doi.org/10.1016/j.healthplace.2022.102846

Herlina. (2020). Metode Sejarah Edisi Revisi 2020. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 110, Nomor 9).

Hidayat. (2011). PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM. Jurnal Sejarah CITRA LEKHA, Vol. XV, N, 19–32.

Idham, N. C. (2019). Indonesian Architecture and Earthquake Vulnerability: the Development of Building Safety through the Civilization. MATEC Web of Conferences, 280, 01004. https://doi.org/10.1051/matecconf/201928001004

Irwanto, D., & Alian, S. (2014). Metodologi dan Historiografi Sejarah. Lemlit UNSRI, 1–181.

Kementrian PUPR. (2002). Perbaikan Akibat banjir di DI. Komering. Di.

Koran Het Nieuws. (1930). Handel, Financiën, Cultures en Scheepvaart.

Maghfirah, A., & Sembiring, A. D. (2019). JoTP The Fabrication of Roof Tiles Utilizing Palm Oil Boiler. Journal of Technomaterials Physics, 01(02).

Mochtar, A. S. (2013). TEMUAN FRAGMEN GERABAH SEBAGAI INDIKASI PERMUKIMAN KUNO DI SITUS BOROBUDUR. Berkala Arkeologi, 33(2), 211–226.

Nguyễn-Văn, H., Schimmelmann, J. P., Nguyễn-Thùy, D., Ojala, A. E. K., Unkel, I., Nguyễn-Đình, T., Fukumoto, Y., Doiron, K. E., Sauer, P. E., Drobniak, A., Ánh Nguyễn, N. T., Đỗ-Trọng, Q., Nguyễn-Thị, H., Nguyễn-Ánh, D., Nguyễn-Văn, T., & Schimmelmann, A. (2022). Environmental history recorded over the last 70 years in Biển Hồ maar sediment, Central Highlands of Vietnam. In Quaternary International (Vol. 621). INQUA. https://doi.org/10.1016/j.quaint.2020.05.013

Prasetio, D. B., Sahiroh, E., Putri, N. A., Haryani, S., Pramesti, S. D. S., & Surahman, N. R. A. (2021). INCREASED CREATININE LEVELS AMONG HEAT EXPOSED WORKERS IN GROBOGAN TILES INDUSTRY, CENTRAL JAVA, INDONESIA. International Journal of Health, Education & Social (IJHES), 4(4), 10–18. https://doi.org/10.1234/IJHES.V4I4.144

Rianti, A., Novenia, A. E., Christopher, A., Lestari, D., & Parassih, E. K. (2018). Ketupat as traditional food of Indonesian culture. Journal of Ethnic Foods, 5(1), 4–9. https://doi.org/10.1016/j.jef.2018.01.001

Rohmah, A. K., Budiyono, B., & Utami, R. K. S. (2017). Studi Keberadaan Industri Genteng Di Desa Kalirejo Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Penelitian Geografi (JPG), 5(3). http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JPG/article/view/13902

Rohmah, A. Z., & Ayundasari, L. (2022). Pengaruh industri genteng tanah liat terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat Desa Kamulan Tahun 2001-2021. Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial, 2(3), 223–232. https://doi.org/10.17977/um063v2i32022p223-232

Santun, M. D. I., Murni, & Supriyanto. (2010). ILIRAN DAN ULUAN: Dinamika dan Dikotomi Sejarah Kultural Palembang. In Eja Publisher. Eja Publisher. https://www.academia.edu/53000967/ILIRAN_DAN_ULUAN_Dinamika_dan_Dikotomi_Sejarah_Kultural_Palembang

Siregar. (2005). Kompleks percandi Bumiayu Muaraenim Tinjauan Religi. Balai Arkeologi Palembang.

Syafei. (2014). Rencana Tahunan Dinas PU Pengairan OKU Timur. 2014.

Tracey-White, J. (1980). Clay tile making in Indonesia: A case study. Habitat International, 5(3–4), 429–445. https://doi.org/10.1016/0197-3975(80)90029-6

Wawancara:

Effendi. “Kehidupan suku Komering dan Perkembangan Kerajinan Genteng”. Hasil Wawancara Pribadi: 30 November 2021,

Pamuji. “Perkembangan Industri Genteng Generasi Kedua”. 23 November 2021, di Desa Gedung Rejo, Kecamatan Belitang.

Rifai. “Kultur Sosial Mayarakat Desa Gedung Rejo”. 29 November 2021, di Desa Gedung Rejo, Kecamatan Belitang.

Sujarwo (Sekdes Gedung Rejo). “Data Perajin dan Buruh Pekerja Kerajinan Genteng”. Hasil Wawancara Pribadi: 26 Agustus 2022, di Kantor Kepala Desa Gedung Rejo, Kecamatan Belitang.

Tukiran. “Perkembangan Industri Genteng Tahun 2012”. 23 November 2021, di Desa Gedung Rejo, Kecamatan Belitang.

Wariyo. “Pemukiman Awal Desa Gedung Rejo dan Perkembangan Awal Kerajinan Genteng”. Hasil Wawancara Pribadi: 30 November 2021, di Desa Gedung Rejo, Kecamatan Belitang.




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/candrasangkala.v9i1.19833

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats

Statistic Counter since April 2022


Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah (CJPS) ISSN: 2477-8214 (online) | ISSN: 2477-2771 (print)

Published by Department of History Education Universitas Sultan Ageng Tirtayasa in collaboration with Perkumpulan Program Studi Pendidikan Sejarah Se-Indonesia (P3SI) and Perkumpulan Prodi Sejarah se-Indonesia (PPSI)

Address: Jl. Ciwaru Raya No. 25, Sempu, Kota Serang, Banten 42117, Indonesia
Email: [email protected]

 

MAP OUR OFFICE: