PENGELOLAAN PENDIDIKAN LIFE SKILLS DI PONDOK PESANTREN KABUPATEN PANDEGLANG
Abstract
PENGELOLAAN PENDIDIKAN LIFE SKILLS DI PONDOK PESANTREN
KABUPATEN PANDEGLANG
Ahmad Fauzi,M.Pd.1)[email protected] 1), Ika Rizqi Meilya, M.Pd 2) [email protected] 2), Herlina Siregar, M.Pd.3) [email protected] 3)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan pendidikan life skill di pondok pesantren Kabupaten Pandeglang. Adapun teknik dan pedoman pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi, serta mengumpulkan data-data serta fakta-fakta yang terjadi dengan tambahan referensi dari beberapa buku yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal kepada pengelola, kyai, tenaga pengajar dan santri di pondok pesantren Kabupaten Pandeglang. Adapun hasil penelitian ini adalah pengelolaan pendidikan life skill dilakukan melalui tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap perencanaan adapun langkah-langkah yang dilakukan antara lain: a) menetapkan tujuan pendidikan life skill; b) mengidentifikasi kebutuhan; c) penyusunan kurikulum pendidikan life skill yang terdiri dari kurikulum penunjang akademik, kurikulum keagamaan, kurikulum vocasional skill dan kurikulum pengabdian masyarakat. Sedangkan pada tahap pelaksanaan langkah-langkah yang dilakukan antara lain: a) pengorganisasian santri; b) pengelolaan kelas yang terdiri dari ruang tempat proses berlangsungnya proses pembelajaran life skill, pengaturan tempat duduk, metode pembelajaran life skill, sarana prasarana dan fasilitas pembelajaran life skill. Terakhir pada tahap evaluasi pendidikan life skill menggunakan evaluasi hasil kerja yang menekankan pada kemampuan santri dalam mentransformasikan nilai-nilai ajaran agama melalui ilmu dari pesantren di masyarakat. Dalam penerapan pendidikan life skills di Pondok Pesantren Kabupaten Pandeglang menggunakan beberapa pinsip, antara lain: a) Etika sosio-religius sedapat mungkin diintegrasikan dalam proses pendidikan; b) menggunakan prinsip learnig to know (belajar untuk mengetahui sesuatu), lerning to do (belajar untuk mengerjakan sesuatu), learning to be (belajar untuk menjadi jati diri sendiri), dan learning to life together atau belajar untuk hidup bersama; c) tetap menggunakan beberapa metode khas pesantren, akan tetapi melakukan pengkombinasian dengan metode-metode modern; d) Potensi daerah sekitar pesantren dapat direfleksikan dalam penyelenggaraan kecakapan hidup (life skills) di pesantren; dan e) Paradigma learning for life (pendidikan untuk kehidupan) learning to work (belajar untuk bekerja) dapat dijadikan sebagai dasar pendidikan, sehingga terjadi pertautan antar pendidikan dengan kebutuhan nyata para santri.
Kata Kunci: Pengelolaan Pendidikan, Life Skill, Pondok PesantrenFull Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M, Ma’ruf. 2011. Wirausaha Syari’ah. Banjarsari: Antara Press.
Alma, Buchari. 2011. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Hamzah, B, Uno. 2006. Orientasi dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hatimah, Ihat, dkk. 2011. Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kamil. Mustofa. (2012). Model Pendidikan dan Pelatihan (Konse dan Aplikasi). Bandung: Alfabeta.
Masyhud, Sultan, dkk. 2004. Manajemen Pondok
Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka
Nanang Fattah. 2011. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nasution, A, Hakim, dkk. 2007. Entrepreneurship, Membangun Spirit Teknopreneurship. Yogyakarta: Andi.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.
Usman Husaini. 2006. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
DOI: http://dx.doi.org/10.30870/e-plus.v2i2.2962
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) dibuat di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution 4.0
Statistik Pengunjung