PANDANGAN KELUARGA YANG TIDAK BERCERAI TERAHADAP PRAKTIK PERCERAIAN
Abstract
Abstrak
Perceraian di kalangan keluarga Rote Thie di Tanah Merah, Kupang – NTT terkesan sebagai suatu hal yang lumrah. Pemahaman kristiani yang terbatas tentang eksistensi perkawinan dan perceraian, didukung dengan adanya perubahan norma kesetiaan berkeluarga di mana dahulu sebagai piliha terakhir manakala jalan lain tidak tersedia, tetapi kini perceraian sebagai alternatif yang setara dengan norma kesetiaan berkeluarga. Hal ini telah dimanfaatkan oleh banyak orang di sana untuk melakukan praktik perceraian. Walaupun demikian, ada sejumlah keluarga yang tetap utuh di tengah peluang perceraian yang tersedia. Mereka hidup dalam keluarga utuh untuk waktu yang cukup lama, yaitu 20 tahun ke atas. Kebertahanan keluarga mereka dapat pula diketahui dari tanggapan mereka tentang alasan perceraian.
Kata kunci :
Pandangan keluarga yang tidak bercerai, tanggapan atas alasan perceraian.Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.30870/hermeneutika.v8i1.15124
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by Department of Sociology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Ciwaru, No. 25, Serang, Banten
[email protected]
Jurnal Hermeneutika is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika Indexed by: