Pembangunan Nilai Demokrasi dan Nasionalisme sebagai Kurikulum Tersembunyi di SMAN CMBBS

Rizki Setiawan

Abstract


Abstrak

Penelitian ini bertujuan  untuk  mendeskripsikan  pembangunan  karakter  melalui  penanaman  nilai  demokrasi dan nasionalisme peserta didik melalui kurikulum tersembunyi. Metode penelitian yang  digunakan adalah kualitatif dengan strategi studi kasus. Lokasi penelitian ialah di SMAN CMBBS  Pandeglang, Banten. Hasil penelitian menunjukkan, (1) terdapatnya praktik pembangunan karakter  melalui  penanaman  nilai  demokrasi  dan  nasionalisme  beserta  kearifan  lokal  pada  peserta  didik  melalui kurikulum tersembunyi. (2) Nilai-nilai demokrasi yang dikembangkan dalam pembelajaran  adalah  sebagai  berikut:  pemahaman  hak  dan  kewajiban;  keberanian  berargumentasi;  mampu  membuat  kesepakatan;  memiliki  toleransi;  menghormati  pendapat;  mampu  memimpin;  bertanggungjawab;  dan  memiliki  rasa  persatuan.  (3)  Nilai-nilai  nasionalisme  yang  dikembangkan  dalam  pembelajaran  untuk  membentuk  perilaku  siswa  ialah  berupa:  taat  dengan  aturan  di  lingkungan sekolah; perilaku jujur; tanggung jawab; toleransi; saling menghargai dan menghormati;  disiplin; religius; mandiri; demokratis; cinta tanah air; dan peduli dengan teman.

Kata Kunci: kurikulum tersembunyi, pendidikan demokratis, nasionalisme, pendidikan.

Abstract

This  study  aims  to  describe  the  development  of  character  through  the  cultivation  of  democratic  values and  nationalism  of  learners  through  a  hidden  curriculum.  The  research  method  used  is  qualitative  with  case  study  strategy.  The  research  location  is  at  SMAN  CMBBS  Pandeglang,  Banten. The results show, (1) the existence of character building practices through the inculcation  of  democratic  values and  nationalism  along  with  local  wisdom  to  learners  through  the  hidden  curriculum.  (2)  The  values of  democracy  developed  in  learning  are  as  follows:  understanding  of  rights and obligations; courage to argue; able to make a deal; have tolerance; respect for opinion;  able to lead; to be responsible; and have a sense of unity. (3) The values of nationalism developed  in  learning  to  shape  student  behavior  are  in  the  form  of:  abiding  by  the  rules  in  the  school  environment;  honest  behavior;  responsible;  tolerance;  mutual  respect  and  respect;  discipline;  religious; independent; democratic; love the homeland; and caring with friends.

Keywords: hidden curriculum, democratic education, nationalism, education.


Full Text:

PDF

References


Adnan, Ricardi S. 2006. Potret Suram Bangsaku; Gugatan dan Alternatif Desain Pembangunan. Depok; UI Press.

Arikunto, S. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Briggs. Leslie J. 1977. Instructional Design: Principles and Aplication. Englewood Cliffs: Educational Publication.

Crick, Bernard. 1998a. "Education for citizenship and the teaching of democracy in schools. Final report, 22 September 1998." London: Qualifications and Curriculum Authority.

Gunawan, Rudi. 2014. Pengembangan Kompetensi Guru IPS. Bandung: Alfabeta.

Hasan, Fuad. 2004. Pendidikan Adalah Pembudayaan; dalam Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta: Kompas

Hidayat, Rakhmat. 2014. Pengantar Sosiologi Kurikulum. Jakarta; PT RajaGrafindo Persada.

Juliardi, Budi. 2014. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Bandung: Alfabeta.

Kahne, Joseph, and Ellen Middaugh. 2008. "Democracy for Some: The Civic Opportunity Gap in High School. Circle Working Paper 59." United States: Center for Information and Research on Civic Learning and Engagement (CIRCLE).

Kentli, Fulya Damla. 2009. Comparison of Hidden Curriculum Theories. European Journal of Educational Studies, Volume 1, Number 2, hlm. 83-88.

K. Bertens. 1994. Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Koswara, D., dan Halimah. 2008. Bagaimana Menjadi Guru Kreatif. Bandung: PT Pribumi Mekar.

Lubis, Mochtar. 2001. Manusia Indonesia: (Sebuah Pertanggungjawaban), Jakarta; Yayasan Obor Indonesia.

Yeates, Nicola. 2001. Globalization and social Policy. London; Sage Publications.

Ridwan Afandi. 2006. Ilmu Sebagai Lentera Kehidupan. Bogor: IPB Press 2006

Robet, Robertus. 2009. Gagasan Manusia Indonesia dan Politik Kewargaan Indonesia Kontemporer. Prisma Vol. 28, No. 1, Juni 2009. Jakarta; LP3ES.

Saloman, Robert C. 1988. Etika Suatu Pengantar (Edisi terjemahan oleh R.Andre Karo-karo). Jakarta: Erlangga.

Sanjaya, Wina. 2015. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2014. Manusia Modern. Koran SINDO Minggu, 28 Desember 2014.

Setiawan, Rizki. 2017. Menjadikan Kesejahteraan sebagai Isu Inti Demokrasi. Indonesian Journal of Sociology and Education Policy 2 (1), halaman 110-115.

Subandijah, 1996. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sudijono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Uno, B. Hamzah. 2014. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/hermeneutika.v3i1.3010

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika

Published by Department of Sociology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Jl. Ciwaru, No. 25, Serang, Banten
[email protected]

Creative Commons License

Jurnal Hermeneutika is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

 

Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika Indexed by:


      issn    neliti  base  worldcat  University of Saskatchewan Library  pkp indeks  

scilit onesearch.id  Scientific Indexing Services  moraref    

View My Stats