Salah satu penanganan balita stunting yaitu dengan pemberian makanan tambahan (PMT) yang kaya akan energi dan protein. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan formulasi berbasi pangan lokal (jagung, ubi jalar kuning, kacang kedelai, kacang komak, ikan tongkol dan daun kelor) sebagai pangan kaya energi dan protein untuk anak balita stunting. Penelitian menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perbandingan antara tepung komposit (tepung ubi jalar kuning, tepung jagung, tepung kacang kedelai, tepung kacang komak, dan daun kelor) dan iakn tongkol. Penelitian ini terdiri dari 3 aras perlakuan masing-masing t1 (80% : 20%), t2 (70% : 30%), dan t3 (60% : 40%). Uji organololeptik dilakukan terhadap parameter warna, aroma, rasa, dan tekstur. Uji daya terima dilakukan pada anak balita sejumlah 25 orang. Uji statistik menggunakan ANOVA dan uji lanjut dengan Tukey. Hasil uji organoleptik diperoleh formula terbaik adalah t1 dengan perbandingan ikan tongkol dengan tepung komposit sebesar 80% : 20%. Uji lanjutan menggunakan Tukey diperoleh bahwa perbandingan ikan tongkol dengan tepung komposit berpengaruh signifikan terhadap parameter tekstur. Kandungan gizi formula terpilih t1 meliputi 327,5 kal, 31,24% protein, lemak 21,11%, dan karbodirat 0,46%. Formulasi nugget terpilih dapat memberikan kontribusi energi dan protein pada anak balita gizi kurang sehingga dapat diklaim sebagai produk kaya energi dan protein.
Keywords
Nugget; Ikan tongkol; Stunting; Pangan Lokal, Energi, Protein