Produktivitas kerja karyawan sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas kinerja sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Produktivitas karyawan yang tinggi akan menghasilkan pencapaian yang maksimal dalam pekerjaan. Produktivitas kerja dipengaruhi oleh berbagai hal salah satunya yaitu status gizi tenaga kerja dan kebiasaan sarapan. Gizi kerja merupakan salah satu syarat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, khususnya bagi para pekerja. Kondisi gizi lebih atau kurang yang dialami oleh tenaga kerja akan memengaruhi pada kondisi kesehatan dan kemampuan mobilitas sehingga dapat memengaruhi kemampuan kerja dan produktivitas. Tujuan penelitian mengetahui hubungan antara status gizi (Indeks Massa Tubuh/IMT, Persen Lemak Tubuh/PLT), kebiasaan sarapan terhadap produktivitas kerja karyawan startup Jakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Sampel penelitian yaitu 52 karyawan starup. Besar sampel masing-masing kelompok ditentukan dengan perhitungan proportionate stratified random sampling, dengan menggunakan uji statistik Chi-square. Terdapat hubungan yang signifikan antara IMT (p = 0.005), PLT (p=0.010), dan kebiasaan sarapan (p= 0.006) dengan produktivitas kerja karyawan. Status gizi (IMT, PLT), kebiasaan sarapan berhubungan kuat dengan produktivitas kerja karyawa startup. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk dapat menggali faktor-faktor lain yang memengaruhi tingkat produktivitas kerja
Keywords
Status Gizi, Indeks Massa Tubuh, Persen Lemak Tubuh; Kebiasaan Sarapan; Produktivitas Kerja