Kelebihan gizi pada remaja adalah masalah kesehatan masyarakat dan gizi. Faktor penentu terjadinya obesitas dan kelebihan berat badan antara lain kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi makanan berkalori tinggi, seperti makanan cepat saji dan minuman manis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi minuman manis dan aktivitas fisik dengan status gizi lebih pada siswa SMP Negeri 13 Kota Serang. Penelitian cross-sectional ini melibatkan 75 siswa berusia 11-15 tahun sebagai responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Konsumsi minuman manis diukur dengan Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) sedangkan aktivitas fisik diukur dengan kuesioner Physical Activity Level (PAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 24% responden mengalami status gizi lebih. Lebih dari separuh responden (60%) mengonsumsi gula dari minuman manis melebihi 50 gram per hari, dikategorikan sebagai jumlah konsumsi berisiko. Mayoritas responden (89,3%) memiliki tingkat aktivitas fisik yang ringan. Berdasarkan analisis uji chi-square tidak ditemukan hubungan antara konsumsi minuman manis dan tingkat aktivitas fisik dengan status gizi lebih (p > 0,05).
Keywords
Minuman Berpemanis, Aktivitas Fisik, Status Gizi Lebih, Remaja