ANALISIS PEMAHAMAN ANAK MELALUI KEGIATAN BERKARYA SENI GERABAH DI DESA MAYONG LOR JEPARA
Abstract
ABSTRACT
Pottery is a handicraft made from clay. Examples of pottery are pots, jars, jugs, flower vases, piggy banks, thief jugs, etc. However, the problem that exists is the low aesthetic understanding of children about pottery crafts. The solution given is to invite children to carry out artistic activities making pottery crafts from clay. In this study, researchers used qualitative research with a narrative approach that analyzed the work created by children. The method of carrying out activities is by creating art. The results of this research activity are that inviting children to do pottery craft activities does not only give them experience. However, it also stimulates children's artistic aesthetic development. The results of field research also found that children in Mayong Lor Village have talent. This talent can be seen from the children's ability to develop creativity and innovation in creating various forms of pottery crafts that reflect the aesthetics and culture of local wisdom. Apart from that, the children also showed an increase in their abilities, both knowledge and skills, in understanding the aesthetic value of making pottery crafts.
Keywords: children's understanding, creating art, pottery, Mayong Lor
ABSTRAK
Gerabah merupakan sebuah kerajinan tangan yang dibuat dari tanah liat. Contoh gerabah yaitu belanga, tempayang, kendi, vas bunga, celengan, kendi maling dll. Namun, demikian, masalah yang ada adalah rendahnya pemahaman estetika anak tentang kerajinan gerabah. Solusi yang diberikan yakni dengan mengajak anak-anak melakukan kegiatan berkarya seni membuat kerajinan gerabah dari tanah liat. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan naratif yang menganalisis dari hasil karya yang dibuat oleh anak. Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan cara berkarya seni. Hasil dari kegiatan penelitian ini adalah bahwa dengan mengajak anak melakukan kegiatan berkarya seni kerajinan gerabah tidak hanya memberikan pengalaman kepada mereka saja. Namun, juga merangsang perkembangan estetika seni anak. Hasil penelitian lapangan juga menemukan bahwasannya anak-anak yang ada di Desa Mayong Lor memiliki bakat, bakat tersebut dapat dilihat dari mampunya anak-anak dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam menciptakan berbagai bentuk kerajinan gerabah yang mencerminkan estetika dan budaya kearifan lokal. Selain itu, anak-anak juga menunjukkan peningkatan kemampuan baik pengetahuan maupun keterampilannya dalam memahami nilai estetika yang ada pada pembuatan kerajinan gerabah.
Kata Kunci : pemahaman anak, berkarya seni, gerabah, Mayong Lor
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bambang, P. (2009). TEKSTIL ( Berupa Mainan Edukatif dengan Konsep Warna Dalam Bentuk ).
Daya. (2016). Imajinasi anak dalam berkarya seni. 1–7.
Dini, T. A. (2020). Paradigma Pendidikan Seni untuk Kehidupan Anak. Jurnal Imajinasi, 14(1), 49–56. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/imajinasi
Fajrie, N. (2021). S l a m i k a. 5(April 2023), 643–656.
Harahap, R. (2018). Pengembangan Imajinasi Anak Melalui Dongeng. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia I Unimed, 49–55. http://digilib.unimed.ac.id/38757/1/6. Fulltext.pdf
Iverson, B. L., & Dervan, P. B. (2020). Imajinasi Anak Usia Dini Saat Berkarya Seni. UPI, 7823–7830.
Khamid. (2019). Upaya Mengembangkan Imajinasi Anak Melalui Metode Contextual Teaching Dan Learning ( Ctl ) Di Tk Islam Bina Insan Kamil. Jurnal Pendidkian Dan Dakwah, 1(September), 110–128.
N.Fajrie. (2023). Pembelajaran Seni Rupa : Karya Seni Tiga Dimensi dengan Bahan Tanah Liat. Pembelajaran Seni Rupa : Karya Seni Tiga Dimensi Dengan Bahan Tanah Liat, 100.
Nadialista Kurniawan, R. A. (2021). Analisis Kemampuan Anak Dalam Berkarya Seni. Industry and Higher Education, 3(1), 1689–1699. http://journal.unilak.ac.id/index.php/JIEB/article/view/3845%0Ahttp://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/1288
Nurwita, S. (2020). Meningkatkan Perkembangan Seni Anak Menggunakan Media Smart Hafiz Di Paud Aiza Kabupaten Kepahiang. Early Childhood Research and Practice, 1(01), 34–37. https://doi.org/10.33258/ecrp.v1i01.1070
Pada, D., & Pelajaran, M. (2020). Pengalaman Anak Setelah Kwgiatan Berkarya Seni.
Purbasari, I. dan N. F. (2023). NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial AKTIVITAS PEDAGANG KAKI LIMA DI LAPANGAN. 10(1), 384–391.
Purwaningrum, J. P., Purbasari, I., & Rini, G. P. (2021). Pemberdayaan Kelompok Pengrajin Remitan Melalui Pengembangan Pewarna Ramah Anak. 5(2).
Silvera, R. A. (2022). Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini melalui Bermain. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4(5), 628. https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/6601/5032
Sulistiyowati, A. (2019). Kemampuan Imajinasi Anak Usia Dini sebagai Sumber Ide Pembuatan Karya Tekstil ( Berupa Mainan Edukatif dengan Konsep Warna Dalam Bentuk ). 1–62.
Sundari, C. (2019). Revolusi Industri 4.0 Merupakan Peluang Dan Tantangan Bisnis Bagi Generasi Milenial Di Indonesia. Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS, Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif, 555–563.
Suparta, I. M. (2010). Prinsip Seni Rupa Oleh: I Made Suparta, Dosen PS Kriya Seni ISI Denpasar. 1–2. http://repo.isi-dps.ac.id/id/eprint/97
DOI: http://dx.doi.org/10.30870/jpks.v9i1.24381
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My StatsThis work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Copyright @Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. All right reserved p-ISSN 2503-4626 | e-ISSN 2528-2387