PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TARI JAIPONG BAGI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DI SEKOLAH KHUSUS NEGERI 02 KOTA SERANG BANTEN

Toni Yudha Pratama, Suhaya Suhaya, Yuni Tanjung Utami

Abstract


Pembelajaran tari jaipong di sekolah dasar lebih ditujukan pada kegiatan belajar menari, bukan pengenalan dan pemahaman tentang teori-teori tari. Kegiatan praktik ini diarahkan pada kegiatan belajar bagaimana ia bergerak, memanfaatkan gerak dalam ruang dan waktu serta menemukan kekuatannya sebagai alat komunikasi. Hal itu akan memberikan siswa pengalaman penguasaan gerak dan perbendaharaan gerak sebelum mempelajari sebuah tarian jadi. Latihan penguasaan gerak ini mutlak diperlukan setiap anak. Anak berkebutuhan khusus terutama tunagrahita ringan merupakan individu yang perlu diberikan kesempatan dan pelayanan terhadap pembelajaran seni tari jaipong, hal ini dapat dijadikan media untuk anak tunagrahita ringan agar dapat melatih dan mengembangkan kemampuan motorik dan konsentrasi pada anak tunagrahita ringan walaupun mereka memiliki keterbatasan. Menari jaipong menampilkan gerakan-gerakan pada kepala, tangan dan kaki yang akan melatih motorik anak tunagrahita, serta konsentrasi dan ingatan yang kuat dalam mengingat setiap gerakan demi gerakannya. Keinginan belajar tari jaipong yang dimiliki oleh mereka dapat dijadikan orientasi oleh guru dalam pembelajaran seni tari untuk membuat stimulus-stimulus yang dapat merangsang munculnya perkembangan motorik dalam gerak-gerak tari yang mereka temukan secara kreatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran tari jaipong dan menyajikan data berupa deskripsi, menganalisis dan menginterpretasi data. Dalam kemampuan gerakan, siswa masih kaku dan hanya gerakan-gerakan sederhana saja yang dapat dilakukan siswa. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan rekomendasi, yaitu diharapkan pihak sekolah agar lebih memperhatikan pelayanan dengan memfasilitasi sarana dan prasarana dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tari jaipong agar lebih baik lagi. Serta hendaknya pihak guru mempelajari pelaksanaan asesmen keterampilan menari jaipong secara tertulis.

 


Keywords


Pembelajaran, Tari Jaipong, Tunagrahita Ringan

Full Text:

PDF

References


Abdurachman, R. dan Rusliana. (1979). Pendidikan Kesenian Seni Tari. Jakarta: PT Rais Utama

Amin, M. (1995). Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Astati. (1995). Terapi Okupasi, Bermain dan Musik untuk Anak Tunagrahita. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Astati. (2001). Persiapan Pekerjaan Penyandang Tunagrahita. Bandung: CV Pendawa

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 1 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan Khusus. Tidak diterbitkan

Delphi, B. (2006). Pembelajaran Anak Tunagrahita. Bandung: PT. Refika Aditama

Muhammad, J KA. (2008). Special Education For Special Children. Jakarta: PT Mizan Publika

Narbuko dan Achmadi. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara

Rusliana,.et al. (2009). Kompilasi Istilah Tari Sunda. Bandung: Jurusan Tari STSI

Rusydie, S. (2012). Kebiasaan-Kebiasaan Khusus Pembuat Daya Ingat Anak Semakin Cemerlang. Jogjakarta: Laksana

Wardani, IG.A.K. et al. (2007). Pengantar Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Universitas Terbuka




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/jpks.v2i1.2509

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats
  • Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Copyright @Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. All right reserved p-ISSN 2503-4626 | e-ISSN 2528-2387