Generasi Muda dan Seni Tradisi (Studi Kasus di Kawasan Cisaranten Wetan, Bandung)

Ria Intani T

Abstract


Abstract : The milineal era is synonymous with modern culture that put great import on western culture  instead of tradition. It is assumed that modern culture is considered more interesting than its opposite. Consequently, keeping up with modern culture is considered as prestige. Thus, it is encouraging to find the younger generation engaged in traditional culture, in this case the performing arts of reak (traditional dance using stuffed animals in form of lion) and kudarenggong (horsedance). The aims of this research is to explain what are the reasons behind the willingness of the younger generation to engage with traditional arts and secured their parents support. The study was conducted with qualitative research methods through interview. The results of the study show that the involvement of the younger generation in traditional arts is inseparable from environmental factors.

 

Abstrak : Era milineal identik dengan budaya modern yang mengedepankan budaya yang berakar dari Barat, dan sebaliknya menafikan budaya yang berakar dari leluhurnya. Ditengarai bahwa budaya modern dianggap lebih menarik dan sebaliknya dengan budaya tradisional. Merapat pada budaya  modern dianggap sebagai suatu prestise, dan sebaliknya dengan budaya tradisional. Apa pun sebabnya,  menggembirakan ketika mendapati generasi muda menggeluti budaya tradisional, dalam hal ini seni reak dan kuda renggong. Melihat kenyataan itu, melalui penelitian ini ingin diketahui apa yang menjadi alasan generasi muda yang bersangkutan mau menggeluti seni tradisional dan apa alasan orang tua (bagi yang masih lajang) mendukung anaknya. Penelitian ini menggunakan teknik  wawancara untuk penggalian datanya dengan pemaparannya secara deskriptif. Hasil penelitian sekaligus menjadi kesimpulan penelitian ini bahwa keterlibatan generasi muda dalam seni tradisi tidak lepas dari faktor lingkungan.

 


Keywords


generasi muda, seni tradisi, reak dan kuda renggong.

Full Text:

PDF

References


Atmadibrata, Enoch, Nang Hendi K. Danumihardja, Yuli Sunarya. 2006. Khazanah Seni Pertunjukan Jawa Barat. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat.

Intani T, Ria. “Regenerasi Topeng Randegan” dalam Jurnal Patanjala Vol. 8 No. 3. September 2016. Hlm. 317-332.

Kemendikbud. 2018. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Kemendikbud.

Dirjenbud Kemendikbud. 2018. Implementasi UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan bagi Daerah, makalah disampaikan dalam rangka Kegiatan Sosialisasi UU Nomor 5 Tahun 2017 tanggal 10/08/2018.

Ni’mah. Solikhatun. 2016. “Respon Generasi Muda Jawa terhadap Seni Pertunjukan Wayang Kulit (Studi Kasus di Desa Lemah Ireng, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang)”. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Merlina, Nina, Ria Intani T., Herry Wiryono, Anas Azhar Nasihin, Siti Halimah. 2010. Peta Kebudayaan Kota Bandung (Kecamatan Cinambo, Antapani, dan Arcamanik). Laporan Penelitian. Bandung: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.

Purwaningsih, Ernawati. “Pewarisan Tradisi Membatik di Desa Kotah, Sampang, Madura” dalam Patrawidya Vol. 16 No. 4. Desember 2015. Hlm. 465-482.” BPNB Yogyakarta.

Putra, Heddy Shri Ahimsa. “Seni Tradisi, Jatidiri dan Strategi Kebudayaan” dalam Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, Vol. 2 No. 1. Januari-Juni 2015. Hlm. 3 dan 9.

Rohendi, Hendi. “Fungsi Pertunjukan Seni Reak di Desa Cinunuk Kecamatan Cileunyi dalam Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol. 1 No. 1. April 2016, Hlm, 54-65.

Sumintarsih. “Pelestarian Batik dan Ekonomi Kreatif” dalam Jantra Vol. IV No. 8. Desember 2009. BPNB Yogyakarta.

Syai, Ahmad, Essi Hermaliza, Nurmila Khaira, Aida Fitri, Trisna Zulsapma. 2012. Bines Tradisi Berkesenian Masyarakat Dataran Tinggi Gayo. Aceh: Balai Pelestarian Nilai Budaya Banda Aceh.

Thresnawaty S., Euis. “Selintas Sejarah Kecamatan Ujungberung Bandung” dalam Bunga Rampa “Pelestarian Budaya dan Sejarah Lokal”. Juni 2012.

Tim Redaksi Ensiklopedi Nasional Indonesia. 1990.

Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 8. Jakarta: Cipta Adi Nugraha.

Tim Redaksi KBBI Pusat Bahasa Edisi Keempat. 2013.

Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/jpks.v4i1.6846

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats
  • Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Copyright @Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. All right reserved p-ISSN 2503-4626 | e-ISSN 2528-2387