PENGEMBANGAN BAHAN AJAR CERITA ANAK BERBASIS CERITA RAKYAT BANTEN UNTUK SISWA SD
Abstract
Tujuan dari penelitian pengembangan ini yaitu untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam melaksanakan pembuatan buku bahan ajar berupa cerita rakyat Banten Legenda Gunung Pinang. Penelitian pengembangan ini perlu mendapat perhatian yang serius dalam pembelajaran. Cerita rakyat yang hampir punah ini yang tergeser oleh kemajuan zaman sehingga siswa sekolah tidak mengenal cerita rakyat. Cerita rakyat yang seharusnya menjadi icon sebuah daerah namun kenyataannya kalah bersaing dengan cerita-cerita dari berbagai Negara. Oleh karena itu perlu diperkenalkan cerita rakyat tersebut melalui pembelajaran disekolah. Keterbatasan media pembelajaran disekolah menjadi tantangan bagi guru dalam mengembangkan cerita rakyat, terutama keterbatasan buku sumber dan kemampuan guru dalam mengembangkan langkah-langkah bahan ajar, terutama cerita rakyat daerah Banten. Berdasarkan analisis yang dilakukan, bahwa bahan ajar yang digunakan di SDN Sepang kurang sesuai dan tidak cocok diterapkan untuk siswa Sekolah Dasar, selain itu tampilan dan isi bahan ajar yang kurang menarik bagi siswa. Penelitian ini menggunakan metode R&D dengan langkah model Borg and Gall, dengan pengambilan data menggunakan lembar pengamatan dan angket. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa tingkat validitas ahli materi mencapai 100%, ahli media mencapai 75%, guru kelas mencapai 100%. Berdasarkan data bahwa Pengembangan bahan ajar memiliki tingkat validitas yang tinggi. Kesimpulan penelitian, dari penilaian validitas keseluruhan ahli, buku bahan ajar ini memiliki tingkat validitas yang baik, sehingga dapat dijadikan bahan ajar bagi siswa.
Kata Kunci : Pengembangan bahan ajar, berbasis cerita rakyat, Legenda Gunung Pinang
Full Text:
PDFReferences
Arikunto Suharsimi. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta . Bumi Aksara.
Astrimiati Dina. (2014). Motif Hukuman pada Legenda Gunung Pinang Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang. Universitas Pendidikan Indonesia.
Caswell. (1935). Curriculum Development Addison-Wesley Educational Publisher Inc Crowther, J. R. (1995). Theory and Practice 42. New jersey: Humana Press.
Dalman. (2011) Keterampilan menulis. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Dick W, dan Carey L. 1980.The Sistematic Desaign of Instruction (5 th ed). New York: Addison-Wesley Educational Publisher Inc.
Hidayat Sholeh (2017). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung. Rosda Karya.
Joiyce Bruce, Marsha (1980) Model of Teaching. New Jersey. Prentice Hall.
Mbulu, J. dan Suhartono. (2004). Pengembangan Bahan Ajar. Malang: Elang Mas.
Nety. (2016). Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta :Balai Pustaka.
Pannen, P., Purwanto. (2001). Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.
Prastowo Andi (2011) Panduan Kreatif Membuat bahan ajar Inovatif. Jakarta. Balai Pustaka.
Richey, (2011) The Intructutional Design Knowledge Base: Theory, Research, and Practice.
Sanjaya Wina, (2011) Strategi Pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta. Kencana.
Suryanto Alex ( 2010) Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia . Tanggerang : Esis.
Sugiyono (2017) Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif kualitatif dan R&D . Bandung. Alfabeta.
Syahid, A. (2003). Pengembangan Bahan Ajar Matakuliah Rancangan Pembelajaran Dengan Menerapkan Model Elaborasi. Tesis, Tidak Diterbitkan. UM: PPS.
Sitepu, (2012) Penulisan Buku Teks Pelajaran, Bandung. PT Remaja Rosda karya
Widodo, C dan Jasmadi (2013). Buku Panduan Menyususn bahan Ajar. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
DOI: http://dx.doi.org/10.62870/jtppm.v7i2.10691
Refbacks
- There are currently no refbacks.