PENDIDIKAN RESOLUSI KONFLIK BERBASIS PESANTREN

Margi Wahono, Bunyamin Maftuh, Elly Malihah

Abstract


Artikel ini akan membahas bagaiamana peran pesantren dalam mewujudkan pendidikan resolusi konflik bagi ara santri sebagai bekal bagi mereka untuk mamu memahami dan menyelesaikan konflik yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan dan pusat pengajaran agama Islam mempunyai peran yang sangat urgen dalam menjaga dan menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa. Keragaman religius, etnik, bahasa serta budaya, merupakaan kenyataan yang tidak terbantahkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Metode dalam penulisan artikel yaitu dengan menggunakan kajian konseptual dengan cara menganalisis permasalahan dari sumber-sumber yang relevan yakni  dari artikel di jurnal maupun dari buku-buku terkait. Pendidikan agama berwawasan multikultural membawa pendekatan dialogis sebagai wahana menanamkan kesadaran hidup bersama dalam keragaman dan perbedaan. Pendidikan resolusi konflik menjadi hal penting yang harus ditanamkan kepada para santri di pondok pesantren karena mereka kelak akan menjadi tokoh panutan di masyarakat yang akan berhadapan dengan berbagai keberagaman yang mungkin saja di dalamya memiliki potensi munculnya konflik. Sehingga kemampuan untuk memanajemen konflik menjadi suatu hal yang harus mereka miliki.

Kata Kunci:  Pesantren; Kewarganegaraan Multikultural; Resolusi Konflik


Full Text:

PDF

References


Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi menuju Milenium Baru, (Jakarta: Logos, 2002)

Creswell, W. John. 2015. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Clifford Gerrts, The Javanese kijaji: the Changging roleof Cultural broker, Comparatif Studies in Society and History, 2 (2), 1960

Gianni, M. (1998). Taking multiculturalism seriously: political claims for a differentiated citizenship. Citizenship after liberalism, 222.

Jonker Jan, Bartjan J.W.Pennink & Sari Wahyuni, 2011, Metodologi Penelitian, Salemba Empat, Jakarta.

Joppke, Ch. (2002) “Multicultural Citizenship” pp. 245-257 in Isin, F. E. and B. S. Turner (eds.) Handbook of Citizenship. London: SAGE Publication

Kymlicka, W. (2002) Contemporary Political Philosophy, Oxford University Press. pp. 327-377.

Miller, T. (2002) “Cultural Citizenship” pp. 231-243 in Isin, F. E. and B. S. Turner (eds.) Handbook of Citizenship. London: SAGE Publication.

Muchasan, A. (2018). Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren (Studi Kasus Pada Pondok Pesantren Sirojul Ulum Semanding Pare Kediri). INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama dan Kebudayaan, 4(1), 77-99.

Mundzier Suparta, Islamic Multikultural Education, ( Jakarta: Al-Ghazali Center, 2008)

Purvis, T. and A. Hunt (1999) “Identity Versus Citizenship: Transformations in the Discourse and Practices of Citizenship” Social & Legal Studies 8(4):457-482

Qomar, M. (2007). Manajemen Pendidikan Islam [Islamic Education Management]. Malang: Erlangga.

Shachar, A. (2001). Multicultural jurisdictions: Cultural differences and women’s rights. Cambridge University Press.

Wibowo, A.P. and Wahono, M., 2017. Pendidikan Kewarganegaraan: usaha konkret memperkuat multikulturalisme di Indonesia. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 14(2), pp.196-205.




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/ucej.v6i1.11353

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

 

View My Stats