PERAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM MENGEMBANGKAN WATAK KEWARGANEGARAAN PESERTA DIDIK

Ria Yuni Lestari

Abstract


Penelitian ini membahas implementasi kegiatan ekstrakurikuler dalam mengembangkan watak kewarganegaraan peserta didik di SMA Negeri 12 Semarang. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran watak kewarganegaraan yang dibentuk dalam kegiatan ekstrakurikuler dan proses kegiatannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Temuan penelitian bahwa watak kewarganegaraan yang dibentuk meliputi kesopanan, menghormati hak individu orang lain, patuh kepada hukum, jujur, membuka pikiran, berpikir kritis, patriotisme, keberanian, toleransi, hal tersebut dibentuk  melalui kegiatan ekstrakurikuler paskibra, jurnalistik, ROHIS dan KIR. Rekomendasi penelitian kepada sekolah memperhatikan dalam pelaksanakan kegiatan ekstrakurikuler agar lebih baik untuk mendukung pembentukan watak kewarganegaraan peserta didik.

Full Text:

PDF

References


Adnan, M (2005). Pendidikan Kewarganegaraan (Civic education) di Era Demokrasi. Vol.4 No 1, pp: 63-76.

Aprilia, D (2013). Kenakalan Remaja, Faktor, dan Penanggulangannya. Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan 2013 Universitas Negeri Semarang. Diakses: http://jurnalilmiahtp.blogspot.com/2013/12/kenakalan-remaja-faktor-dan.html.

Asmani, J. (2011). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Diva Pers.

Budimansyah, D. (2010). Penguatan pendidikan kewarganegaraann untuk membangun karakter bangsa. Bandung: Widya Aksara.

Cogan, J.J. dan Derricott, R. (1998).Citizenship for the 21st Century: an International Perspectiva on Education. London: Kogan Page.

Creswell, J (2012). Educational reserach: planing, conducting, and evaluating quantitativ and qualitative research. Ebook

Fadlan, A. (2010). Strategi Peningkatan Calon Guru Dalam Menerapkan Pembelajaran Aktif melalui MEI (Modelling, Enganging, Interacting).Jurnal Kependidikan Dasar. Vol. I No. 1, pp: 22-31.

Ishartiwi (2009). Model Inkkusif layanan Khusus Pembinaan Siswa Cerdas Istimewa/ Berbakat Istimewa Berbasis Sumber Daya Daerah. Jurnal Pendidikan Khusus. Vol. 5 No. 2, pp 1-11.

Karim. (2013). Pengaruh keikutsertaan siswa dalam bimbingan belajar dan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar Matematika. JMP Matematika. JPM IAIN Antasari.Vol. 1 No. 1, pp 1-8.

Lestari, B (2006). Upaya Orang Tua dalam Mengembangkan Kreativitas Anak. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Vol.3 No. 1, pp: 17-24.

Muchson. (2003). Etika kewarganegaraan. Jakarta: Depdiknas.

Prasetyo, W. (2010). Pengembangna Ekstrtakurikuler Panahan Sebagai Wahana Membentuk Karakter Siswa. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. Vol. 7 No. 2, pp 1-8.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. No 62 tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

Pujowinarto, T. (2010) Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship Education) Sebagai Wahana Pendidikan Karakter Sadar Hukum Atas Hak Kekayaan Intelektual.Jurnal Acta Civicus, 3 (2), 27-40.

Purna, C. (2011). Kompetensi Guru Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Menengah Atas Negeri Se-Kecamatan Bantul. Jurnal Citizenship. Vol 1 No. 1, pp 19-27.

Suryosubroto. (2009). Proses belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Susanti, R. 2013. Penerapan Pendidikan Karakter Dikalangan Mahasiswa. Jurnal Al Talim. Jilid 1 No 6, pp 480-487

Wahjosumidjo (2008). Kepemimpinan kepala sekolah tinjauan teoritis dan permasalahannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Winataputra dan Budimansyah, D (2007). Civic education konteks, landasan, bahan ajar, kultur kelas. Bandung: Program Sudi SPS PKn UPI.




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/ucej.v1i2.1887

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

 

View My Stats