PENERAPAN MODEL TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Abstract
Rendahnya aktivitas belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, mendorong peneliti untuk melakukan pembaharuan. Pembaharuan akan dilakukan dengan cara melakukan penelitian untuk mencari akar permasalahan rendahnya aktivitas belajar peserta didik. Penulis mendapatkan temuan yang hampir serupa yaitu rendahnya aktivitas belajar yang berpengaruh pada buruknya hasil belajar peserta didik. Penerapan model pembelajaran yang cenderung pasif karena bersifat teacher center di SMKN 1 Padaherang merupakan salah satu kasus nyata. Dengan melakukan pencarian dan pendalaman pustaka, peneliti akhirnya menetapkan satu model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray yang dimungkinkan dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. Pembelajaran dilakukan dengan cara bertamu antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Sebab dengan bertamu pada kelompok lain, dapat memupuk kerja sama antar peserta didik. Peserta didik dapat berdiskusi bersama-sama, memecahkan masalah secara bersama-sama, dan tentunya dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif. Kegiatan penelitian ini menunjukkan keberhasilan dengan dibuktikan dengan perolehan nilai tes dari masing-masing siklus yang mengalami peningkatan. Peningkatan ini ditunjukan oleh meningkatnya ketuntasan belajar dari 48,6% pada pre-test menjadi 65% pada siklus I dengan rata-rata nilai 71,4 dan pada siklus II meningkat menjadi 88,6% dengan rata-rata nilai 78. Persentase peningkatan hasil belajar dari Siklus I ke Siklus II adalah sebesar 19%.
Full Text:
PDFReferences
Abdullah H. Rozali, dan Syamsir. (2002). Perkembangan hak asasi Manusia dan Keberadaan Peradilan Hak Asasi Manusia di Indonesia. PT. Ghalia Pustaka. Jakarta.
Ahkmad. (2007). Media Pembelajaran. http://ahkmadsudrajat.wordpress.com/bahan-ajar/media-pmbelajaran/. Diakses pada tanggal 23 Juni 2016.
Anita Lie. (2008). Cooperative Learning. PT Gramedia. Jakarta.
A.M. Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali. Jakarta.
Anni, Catharin Tri. (2006). Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT Unnes Press. Semarang
Arikunto, Suharsimi. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Hamalik, Oemar. (2009). Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.
Hanafiah, Nanang & Cucu Suhana. (2010). Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama. Bandung.
Malian, Sobirin dan Marzuki Suparman. (2003). Pendidikan Kewarganegaraan dan Hak Asasi Manusia. UII Press. Jogjakarta.
Rivai, H Veithzal. (2005). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Belajar Peserta Didik. www.depdiknas.go.d/jurnal/29/faktor,htm+efektivitas+belajar &hl=i. Diakses pada tanggal 23 Juni 2016
Sadirman. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rajagrafindo
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta : Rineka Cipta.
Slavin, Robert E. (2009). Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Transito
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2011). Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya
DOI: http://dx.doi.org/10.30870/ucej.v2i1.2802
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats