ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN LATASTON (HRS-WC) AKIBAT RENDAMAN AIR LAUT PASANG (ROB) DENGAN ASPAL MODIFIKASI POLIMER STARBIT E-55
Abstract
Perkerasan jalan di Indonesia umumnya mengalami kerusakan sebelum mencapai umur rencana, salah satu penyebabnya adalah genangan air laut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh air laut terhadap karakteristik campuran beraspal jenis Lataston Lapis Aus atau dikenal dengan istilah Hot Rolled Sheet – Wearing Course (HRS-WC) dengan penggunaan aspal modifikasi polimer.
Penelitian ini menggunakan variasi kadar aspal 6%, 6,5%, 7%, 7,5%, dan 8% terhadap total berat agregat dan pada pembuatan campuran HRS-WC gradasi semi senjang ini mengacu pada spesifikasi Bina Marga 2010. Perendaman benda uji pada suhu ruang dan variasi waktu perendaman dengan air tawar selama 24 jam dan dengan air laut selama 24 dan 48 jam.
Berdasarkan hasil penelitian, air laut mempengaruhi karakteristik Marshall pada benda uji. Jika dibandingkan dengan air tawar, nilai VMA dengan air laut mengalami kenaikan sebesar 3,80% dan 12,83%, nilai VFA dengan air laut mangalami penurunan sebesar 10,62% dan 18,37%, nilai VIM dengan air laut mengalami kenaikan sebesar 26,34% dan 55,77%, nilai stabilitas dengan air laut mengalami penurunan sebesar 12,39% dan 25,19%, nilai flow dengan air laut mengalami penurunan sebesar 28,80% dan 6,08%, serta nilai MQ dengan air laut saat 24 jam naik sebesar 28,73% dan saat 48 jam turun sebesar 19,98%. Hasil penelitian menunjukan bahwa air laut dapat menjadi salah satu penyebab utama campuran mengalami penurunan keawetan, namun dengan penggunaan aspal modifikasi polimer Starbit E-55 nilai stabilitas, flow dan MQ masih memenuhi persyaratan.
Penelitian ini menggunakan variasi kadar aspal 6%, 6,5%, 7%, 7,5%, dan 8% terhadap total berat agregat dan pada pembuatan campuran HRS-WC gradasi semi senjang ini mengacu pada spesifikasi Bina Marga 2010. Perendaman benda uji pada suhu ruang dan variasi waktu perendaman dengan air tawar selama 24 jam dan dengan air laut selama 24 dan 48 jam.
Berdasarkan hasil penelitian, air laut mempengaruhi karakteristik Marshall pada benda uji. Jika dibandingkan dengan air tawar, nilai VMA dengan air laut mengalami kenaikan sebesar 3,80% dan 12,83%, nilai VFA dengan air laut mangalami penurunan sebesar 10,62% dan 18,37%, nilai VIM dengan air laut mengalami kenaikan sebesar 26,34% dan 55,77%, nilai stabilitas dengan air laut mengalami penurunan sebesar 12,39% dan 25,19%, nilai flow dengan air laut mengalami penurunan sebesar 28,80% dan 6,08%, serta nilai MQ dengan air laut saat 24 jam naik sebesar 28,73% dan saat 48 jam turun sebesar 19,98%. Hasil penelitian menunjukan bahwa air laut dapat menjadi salah satu penyebab utama campuran mengalami penurunan keawetan, namun dengan penggunaan aspal modifikasi polimer Starbit E-55 nilai stabilitas, flow dan MQ masih memenuhi persyaratan.
Keywords
HRS-WC, aspal modifikasi polimer, air laut pasang, karakteristik Marshall
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.36055/jft.v7i2.4075
Refbacks
- There are currently no refbacks.
FONDASI : JURNAL TEKNIK SIPIL HAS BEEN INDEXED BY
Fondasi: Jurnal Teknik Sipil by Jurusan Teknik Sipil UNTIRTA is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on work at http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jft