PEMANFAATAN LIMBAH GAS ESTILEN MENGGUNAKAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) DAN HR WATER REDUCER LIGNO C 491 SEBAGAI PEMBUATAN BETON
Abstract
Indonesia telah mengembangkan manajemen limbah modern dengan prinsip yaitu 6R ( Reuse, Reduce, Recycle, Replace, Refill, dan Repair ) salah satu sistem managemen limbah ditekankan terhadap Reuse ( pemanfaatan ulang ) dan Recycle ( daur ulang ) dimana dapat menjadi strategi yang tepat dalam pengelolaan limbah untuk menciptakan produk baru. Salah satu cara mendaur ulang limbah tersebut adalah dengan memanfaatkan limbah Gas estilen menjadi bahan tambahan pembuatan beton.
Perencanaan beton dengan penambahan limbah karbit dan Ligno C 491, dengan variasi dosis 1,25% Ligno dan 10% , 1,5% Ligno dan 10% , 1,75% Ligno dan 10% , 2% Ligno dan 10% dan pada masing – masing dosis ditambahkan pula limbah karbit sebesar 10% dengan pertimbangan bahan tambah bersifat pozolan apakah mampu diaplikasikan terhadap pembuatan beton ? Jumlah benda uji sebanyak 48 buah, dengan variasi umur beton 3 hari, 7 hari, 14 hari dan 28 hari.
Hasil penelitian ini menyatakan penambahan Ligno C 491 dan limbah karbit dapat mempengaruhi kemudahan pengerjaan beton dikarenakan memiliki sifat kecairan (fluidity) yang tinggi namun memilki kemampuan untuk menaikan kuat tekan beton sekitar 40 % hubungan penambahan limbah karbit terhadap pengurangan semen dan hasil pengujian beton sudah mampu untuk mengurangi kebutuhan semen sebagai bahan perekat terlihat dari hasil pengujian beton normal umur 28 hari 19,58MPa, rata-rata kuat tekan pada umur 28 hari untuk beton yang menggunakan dosis 1,25% Ligno dan 10% LBK sebesar 27,18 MPa, dosis 1,5% Ligno dan 10% LBK sebesar 24,76 MPa, dosis 1,75% Ligno dan 10% LBK sebesar 25,16 MPa, dosis 2% Ligno dan 10% LBK sebesar 23,22 MPa. Dari hasil uji tekan penambahan limbah karbit dan Ligno C 491 mampu untuk memenuhi kuat tekan beton normal yaitu antara 15 – 30 Mpa.
Perencanaan beton dengan penambahan limbah karbit dan Ligno C 491, dengan variasi dosis 1,25% Ligno dan 10% , 1,5% Ligno dan 10% , 1,75% Ligno dan 10% , 2% Ligno dan 10% dan pada masing – masing dosis ditambahkan pula limbah karbit sebesar 10% dengan pertimbangan bahan tambah bersifat pozolan apakah mampu diaplikasikan terhadap pembuatan beton ? Jumlah benda uji sebanyak 48 buah, dengan variasi umur beton 3 hari, 7 hari, 14 hari dan 28 hari.
Hasil penelitian ini menyatakan penambahan Ligno C 491 dan limbah karbit dapat mempengaruhi kemudahan pengerjaan beton dikarenakan memiliki sifat kecairan (fluidity) yang tinggi namun memilki kemampuan untuk menaikan kuat tekan beton sekitar 40 % hubungan penambahan limbah karbit terhadap pengurangan semen dan hasil pengujian beton sudah mampu untuk mengurangi kebutuhan semen sebagai bahan perekat terlihat dari hasil pengujian beton normal umur 28 hari 19,58MPa, rata-rata kuat tekan pada umur 28 hari untuk beton yang menggunakan dosis 1,25% Ligno dan 10% LBK sebesar 27,18 MPa, dosis 1,5% Ligno dan 10% LBK sebesar 24,76 MPa, dosis 1,75% Ligno dan 10% LBK sebesar 25,16 MPa, dosis 2% Ligno dan 10% LBK sebesar 23,22 MPa. Dari hasil uji tekan penambahan limbah karbit dan Ligno C 491 mampu untuk memenuhi kuat tekan beton normal yaitu antara 15 – 30 Mpa.
Keywords
Admixture, Beton Mutu Tinggi, Kuat Tekan, Limbah Gas estilen
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.36055/jft.v7i2.4076
Refbacks
- There are currently no refbacks.
FONDASI : JURNAL TEKNIK SIPIL HAS BEEN INDEXED BY
Fondasi: Jurnal Teknik Sipil by Jurusan Teknik Sipil UNTIRTA is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on work at http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jft