BIODIESEL DARI MINYAK BIJI NYAMPLUNG SECARA ESTERIFIKASI-TRANSESTERIFIKASI

Rudi Hartono, Heri Heryanto, Wardalia Wardalia, Rusdi Rusdi, Niki Dwiyasa, Tomi Yudha Tama

Abstract


Sumber energi minyak dan gas bumi tidak dapat diperbaharui kembali, persediaanya semakin menipis dan pengembangan produksinya terbatas, sebelum krisis minyak bumi terjadi, hendaknya harus ada bahan bakar alternatif yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan. Sumber energi alternatif yang mulai dikembangkan adalah sumber energi biofuel dari minyak nabati seperti minyak biji nyamplung. Kendala penggunaan minyak nyamplung yaitu bilangan asam dan viskositas yang cukup tinggi. Bilangan asam minyak nyamplung yang tinggi harus diturunkan agar biodiesel yang dihasilkan memenuhi standar mutu SNI Biodiesel.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan perbandingan rasio molar metanol dengan minyak dan waktu reaksi transesterifikasi terbaik untuk memperoleh biodiesel yang berkualitas (bilangan asam, kadar FFA, viskositas, densitas serta kadar air). Penelitian ini dilakukan dengan mengkombinasikan proses produksi biodiesel yaitu metode esterifikasi-transesterifikasi. Kondisi operasi dan variabel yang digunakan adalah pada suhu reaksi 60°C serta perbandingan rasio mol minyak terhadap metanol yaitu 1:5 , 1:6 dan 1:7 selama 50, 60 dan 70 menit  pada tahap transesterifikasi.

Hasil penelitian yang terbaik  berdasarkan kualitas biodiesel yang memenuhi standar SNI 7182:2015 adalah proses esterifikasi-transesterifikasi pada rasio molar 1:6 selama 60 menit dengan bilangan asam 10,4 mg KOH/g sampel, viskositas 3,22 cSt, densitas yaitu 0,821 gr/mL, kadar air 0.052% dan  rendemen 62% (v/v).


Keywords


biodiesel, minyak biji nyamplung , esterifikasi, transesterifikasi

Full Text:

PDF

References


Dedeh (2009) Kajian Proses Produksi Biodiesel Dari Minyak Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.). Tesis, Fakultas Teknologi Pertanian. Bogor.

Muderawan, I Wayan, & Daiwataningsih, Ni Ketut Prati. (2016). Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Nyamplung (Calophyllum Inophylum L.) dan Analisis Metil Esternya dengan GC-MS. Paper presented at the Prosiding Seminar Nasional MIPA.

Muhammad, Fatih Ridho, Jatranti, Safetyllah, Qadariyah, Lailatul, & Mahfud, Mahfud. (2014). Pembuatan Biodiesel dari Minyak Nyamplung Menggunakan Pemanasan Gelombang Mikro. Jurnal Teknik ITS, 3(2), F154-F159.

Murniati, Rini. (2011). Karakteristik Biodiesel dari Minyak Jelantah Hasil Fisisorpsi Zeolit Alam Teraktivasi. Skripsi. Jurusan Fisika. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Andalas. Padang. hal, 2-4.

Musta, Rustam, Haetami, Aceng, & Salmawati, Mimi. (2017). Biodiesel Hasil Transesterifikasi Minyak Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum) Dengan Metanol. Indonesian Journal of Chemical Research, 4(2), 394-401.

Napitupulu, Farel H. (2006). Pengaruh nilai kalor (heating value) suatu bahan bakar terhadap perencanaan volume ruang bakar ketel uap berdasarkan metode penentuan nilai kalor bahan bakar yang dipergunakan.

Suyono, Suyono, Hartanti, Ninik Umi, Wibowo, Agus, & Narto, Narto. (2017). Biodisel dari Mangrove Jenis Nyamplung (Callophylum inophyllum) sebagai Alternatif Pengganti Bahan Bakar Minyak Fosil. Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal, 34(3), 123-130.

Wahyudin, Wahyudin, Tambunan, Armansyah Halomoan, Purwanti, Nanik, Joelianingsih, Joelianingsih, & Nabetani, Hiroshi. (2018). Tinjauan Perkembangan Proses Katalitik Heterogen dan NonKatalitik untuk Produksi Biodiesel. Jurnal Keteknikan Pertanian, 6(2), 123-130




DOI: http://dx.doi.org/10.36055/jip.v10i1.11397

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal integrasi Proses (JIP) has been indexed by:

                                         

 

 


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.