SISTEM LAHAN BASAH BUATAN TERINTEGRASI TENAGA MIKROHIDRO UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH KAMPUNG BATIK PASUNDAN
Abstract
Teknik pewarnaan kain tradisional batik telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi. Industri batik di Indonesia didominasi oleh usaha kecil dan menengah yang belum memiliki fasilitas instalasi pengolahan air limbah (IPAL) memadai, seperti halnya di Kampung Batik Pasundan. Air limbah industri batik mengandung bahan kimia berbahaya, pewarna, dan logam berat yang dapat menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan. Pada studi kasus ini, lahan basah buatan dirancang melibatkan interaksi antara tanaman dan mikroorganisme untuk pengolahan air limbah. Sistem pembangkit listrik tenaga mikrohidro, yang terhubung ke lahan basah buatan, memanfaatkan aliran air untuk menghasilkan listrik dan menyediakan pasokan energi untuk proses produksi batik. Kapasitas air limbah sebesar 12.000 L/hari memungkinkan untuk menggerakkan turbin menghasilkan 1.368,75 kWh listrik per tahun, sekitar 14% dari total kebutuhan listrik Kampung Batik Pasundan. Desain sistem ini menawarkan solusi pengolahan air limbah industri batik yang berkelanjutan dengan integrasi konservasi energi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahdiat, A. (2022). Usaha batik indonesia mayoritas berskala mikro. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/10/02/usaha-batik-indonesia-mayoritas-berskala-mikro
Anaza, S. O., Abdulazeez, M. S., Yisah, Y. A., Yusuf, Y. O., Salawu, B. U., & Momoh, S. U. (2017). Micro hydro-electric energy generation-An overview. American Journal of Engineering Research (AJER), 6, 5–12.
Apriyani, N. (2018). Industri batik: Kandungan limbah cair dan metode pengolahannya. Media Ilmiah Teknik Lingkungan, 3(1), 21–29. https://doi.org/10.33084/mitl.v3i1.640
Bianchi, E., Coppi, A., Nucci, S., Antal, A., Berardi, C., Coppini, E., Fibbi, D., Del Bubba, M., Gonnelli, C., & Colzi, I. (2021). Closing the loop in a constructed wetland for the improvement of metal removal: the use of Phragmites australis biomass harvested from the system as biosorbent. Environmental Science and Pollution Research, 28(9), 11444–11453. https://doi.org/10.1007/s11356-020-11291-0
Febriyanti, C. P., & Winanti, E. T. (2020). Efektifitas pengolahan limbah cair industri batik sidoarjo menjadi air bening non-konsumsi menggunakan integrasi floculation coagulation dan constructed wetland. Jurnal Rekayasa Teknik Sipil, 1(1), 1–10.
Firmansyah, G. A., & Rahmadyanti, E. (2019). Optimalisasi pengolahan air limbah industri batik menggunakan integrasi biofilter dan constructed wetlands sebagai sumber daya air terbarukan. Rekayasa Teknik Sipil, 3(1), 1–10. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/rekayasa-teknik-sipil/article/view/31264
García-Ávila, F. (2020). Treatment of municipal wastewater by vertical subsurface flow constructed wetland: Data collection on removal efficiency using Phragmites Australis and Cyperus Papyrus. Data in Brief, 30. https://doi.org/10.1016/j.dib.2020.105584
Haerulloh, A. A., Saringendyanti, E., & Septiani, A. (2021). Persebaran industri batik di Bandung, Cirebon, dan Tasikmalaya 1967-1998. Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research, 13(1), 71. https://doi.org/10.30959/patanjala.v13i1.662
Kurniawati, E., & Sanuddin, M. (2020). Metode filtrasi dan adsorpsi dengan variasi lama kontak dalam pengolahan limbah cair batik. Riset Informasi Kesehatan, 9(2), 126–133. https://doi.org/10.30644/rik.v8i2.452
Meilanda, I. D., Handoyo, Mujiyono, & Suyanto, B. (2021). Potensi metode koagulasi, sedimentasi, dan variasi filtrasi dalam mereduksi kadar chrom dan sulfida pada limbah cair batik. Canadian Journal of Chemistry, 51(7), 1032–1040. https://doi.org/10.1139/v73-153
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2019). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.16/Menlhk/Setjen/Kum.1/4/2019 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Natsir, M. ., Amaludin, Liani, A. A., & Fahsa, A. D. (2021). Analisis kualitas BOD, COD, dan TSS limbah cair domestik (grey water) pada rumah tangga di kabupaten Maros 2021. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan, 1(2), 1–16.
Pratiwi, V. D., Kamal, N., & Juhanda, S. (2019). Analisis pengaruh waktu aktivasi dan adsorpsi dalam pemanfaatan karbon aktif dari serutan kayu menjadi adsorben limbah cair. Jurnal Rekayasa Hijau, 3(1), 71–78. https://doi.org/10.26760/jrh.v3i1.2822
Soeprijanto, & Karnaningroem, N. (2008). Perencanaan penerapan constructed wetland untuk pengolahan efluen tangki septik. Jurnal Purifikasi, 9(1).
Suswati, A. C. S. P., & Wibisono, G. (2013). Pengolahan limbah domestik dengan teknologi taman tanaman air (constructed wetlands). Indonesian Green Technology Journal, 2(2013), 1–8.
Yuliana. (2021). Strategi pengolahan limbah batik : studi pustaka the management strategy of batik waste : Literature review. Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan Dan Batik Membangun Industri Kerajinan Dan Batik Yang Tangguh Di Masa Pandemi Yogyakarta, 2(1), 1–7.
Zakaria, N., Rohani, R., Wan Mohtar, W. H. M., Purwadi, R., Sumampouw, G. A., & Indarto, A. (2023). Batik effluent treatment and decolorization—A review. Water (Switzerland), 15(7). https://doi.org/10.3390/w15071339
DOI: http://dx.doi.org/10.62870/jip.v14i1.29324
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal integrasi Proses (JIP) has been indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.