Analisis Arus dan Tegangan Transien Akibat Pelepasan Beban pada Sis Primer Transformer Unit 5, Unit 6, dan Unit 7 Suralaya
Abstract
Gejala transien adalah perwujudan dari perubahan yang mendadak karena terjadi pembukaan dan penutupan saklar atau adanya gangguan pada suatu sistem yang dapat menimbulkan kerusakan pada transformator. Saat terjadi gejala transien peralatan-peralatan mengalami gangguan yang sangat besar berupa tegangan dan arus yang dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan tersebut. Penelitian ini akan menghitung nilai arus dan tegangan transien yang berada pada sisi primer transformator, dengan menggunakan Electric Transient Analysis Program 7 (ETAP 7) serta pengaruhnya terhadap circuit breaker (CB). Setelah disimulasikan besarnya arus transien pada saat kondisi beban penuh puncak sebesar 59183,5 Ampere sedangkan untuk tegangan transien sebesar 12,2345 kV. Pada saat PT. Asahimas dan PT. PolyPrima off arus transien yang terjadi sebesar 57638,6 Ampere sedangkan untuk tegangan transien sebesar 12,1501 kV. Pada saat PT. Asahimas, PT. PolyPrima dan PT.Alindo off arus transien yang terjadi sebesar 57541,4 Ampere sedangkan untuk tegangan transien 12,0637 kV. Pada saat PT. Asahimas, PT. PolyPrima, PT. Alindo dan Serang off arus transien yang terjadi sebesar 57311,5 Ampere sedangkan untuk tegangan transien 12,0637 kV dan pada saat penambahan beban PT. Krakatau Posco arus transien sebesar 64334,9 Ampere sedangkan untuk tegangan transien 13,1264 kV. Dari hasil simulasi didapat hasil bahwa arus transien mengakibatkan kerusakan pada transformator khususnya pada belitannya serta dapat menurunkan kehandalan transformator. Namun, masih aman untuk circuit breaker sedangkan untuk tegangan transien masih aman untuk transformator tetapi dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan kendali elektronik.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.36055/setrum.v2i1.238
Refbacks
- There are currently no refbacks.