PEMETAAN POTENSI INDUSTRI KREATIF UNGGULAN UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Abstract
Industri kreatif adalah bentuk pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu dengan cara menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu. Industri kreatif memiliki peluang untuk terus meningkat, sebab industri kreatif sangat responsif menyerap akumulasi fenomena-fenomena sosial di masyarakat dan menuangkan ke dalam konteks produk dan jasa. Bila dilihat dari sudut pandang PDB (produk domestik bruto), ketenagakerjaan dan aktivitas perusahaan, industri kreatif juga memiliki kontribusi yang nyata dan signifikan terhadap perekonomian nasional. Namun pemahaman masyarakat dan instansi-instansi terkait terhadap prospek perkembangan industri kreatif dinilai masih sangat minim. Penelitian ini bertujuan melakukan pemetaan (roadmap) terhadap industri kreatif berdasar ke 15 subsektor yang telah ditentukan Departemen Perdagangan Republik Indonesia. Tujuan berikutnya memetakan industri kreatif yang diunggulkan di kota Cilegon untuk memaksimalkan potensi industri kreatif dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota Cilegon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Shift share untuk mengetahui dampak riil pertumbuhan ekonomi serta kontribusi industri kreatif dan DEA (Data Envelopment Analysis) untuk memetakan industri kreatif unggulan dilihat dari tingkat efisiensinya. Hasil penelitian ini menunjukan pertumbuhan ekonomi kota Cilegon lebih cepat dibanding provinsi Banten (nilai Dij/dampak riil pertumbuhan) positif, industri kreatif memiliki kontribusi nyata dan signifikan. Berdasar tingkat efisiensinya subsektor industri kreatif yang diunggulkan di kota Cilegon adalah kerajinan dan fesyen (memiliki nilai efisiensi 1).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akhmad.S, Hidayat.R.2015.Pemetaan Potensi Industri Unggulan Madura. Jurnal sains, Teknlogi dan industri Vol.12 No 2 pp 155- 165.UniversitasTrunojoyo Madura
Alfonso et al. 2005.Instruksional Supervision.A behavior syste:boston : allyn &bacon.Inc
Easey,M.2009.Fashion MarketingThird Edition. United kingdom: willeyblackwell
Banker,R.D., charnes,A.,cooper,W.W (1984) “Some Models For estimating technical and scale inefficiencies in Data Envelopment Analysis (DEA)”, Management Science Vol.30,pp.1078-92
Charnes, Cooper Rhodes (1978) Measurng the efficiency of decision making units”, European journal of operational research ol.2 pp 429-444
Darwanto, 2012. Penguatan Bisnis Kreatif Untuk Pengembangan Ekonomi Daerah (Kasus; Penguatan Bisnis Kreatif Mebel Ukir Jepara), Proceeding Seminar dan Call For Papers Nasional I “Kewirausahaan & Bisnis Kreatif, Semarang, ISBN 978-979-398.
Departemen Perdagangan RI.2007.Studi Pemetaan Industri Kreatif.
Departemen Perdagangan RI.2008. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025: Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009- 2015.
Howkins,John.2009. The Creative Economy.UK : The penguin press
Lestari.I.S.2016.”Efisiensi Bank Umum syariah di Indonesia menggunakan Envelopment Analysis Muhamadiyah Surakarta Metode Data (DEA)”.
Melita.Dina.2010.”PemetaanIndustri Kreatif Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Urban di Kota Palembang” Universitas Kristen Maranata
Novita.U.D.2011.”Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Kota Singkawang Dengan Pendekatan Sektor Pembentuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)”.Universitas Tanjungpura
Simatupang, Togar M., 2007, Industri Kreatif Jawa Barat, sekolah bisnis dan manajemen ITB : Masukan kepada dinas perindustrian dan perdagangan provinsi jawa barat dikutip maret 2009
Sumotarto, U. 2010. Industri Kreatif Berbasis Sumber Daya Alam. Simposium Nasional Menuju Purworejo Dinamis dan Kreatif. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.36055/jiss.v3i1b.2086
Refbacks
- There are currently no refbacks.
is supported by