IDENTIFIKASI LINGKUNGAN FISIK DAN PENILAIAN KELELAHAN PADA OPERATOR PULPIT VIII DAN IX DI PT KRAKATAU WAJATAMA

Ani Umyati, Savira Aimee Andara

Abstract


Kenyamanan kerja karyawan merupakan salah satu faktor penunjang dalam proses pencapaian tujuan perusahaan. Kenyamanan seseorang akan sangat berkaitan dengan tingkat kelelahan yang dialami orang tersebut. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi kenyamanan karyawan dalam melakukan pekerjaannya adalah kondisi lingkungan fisik yang terdapat di lingkungan kerja tersebut. Penyediaan lingkungan kerja beserta fasilitas yang sesuai merupakan faktor utama dalam meminimalkan risiko yang berkaitan dengan kelelahan di sektor industri. Lingkungan kerja fisik seperti intensitas pencahayaan, kebisingan, vibrasi, ventilasi, tekanan udara, suhu udara, kelembaban udara, kecepatan rambat udara, suhu, radiasi dan lain-lain juga mempengaruhi beban kerja yang dialami karyawan. Semakin besar beban kerja yang dialami oleh karyawan maka tingkat kelelahan akan semakin tinggi. Lingkungan fisik menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kelelahan seorang karyawan. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan mengidentifikasi kondisi lingkungan fisik yang terdapat di lingkungan kerja pada Pulpit VIII dan IX bagian Finishing di PT. Krakatau Wajatama. Kondisi lingkungan fisik yang diidentifikasi terdiri dari pengukuran tingkat kebisingan, pencahayaan, temperatur serta kelembaban. Selain melakukan pengukuran terkait lingkungan fisik, pada penelitian ini dilakukan pengukuran tingkat kelelahan yang dialami oleh operator bagian Finishing. Metode pengukuran kelelahan yang digunakan adalah Subjective Self Rating Test, responden dalam pengisian kuesioner kelelahan tersebut adalah karyawan pulpit VIII dan IX grup A, B, C, dan D. Hasil pengukuran lingkungan fisik menunjukkan bahwa tingkat kebisingan, pencahayaan, temperatur, dan kelembaban di Pulpit VIII dan IX masih berada diatas nilai ambang batas yang ditentukan Pemerintah sehingga pekerja akan merasa kurang nyaman ketika berada di area tersebut. Sedangkan hasil pengisian kuesioner kelelahan menunjukkan bahwa operator dengan tingkat kelelahan paling tinggi adalah operator Pulpit IX. 


Keywords


Lingkungan Fisik, Kelelahan, Kebisingan, Subjective Self Rating Test

Full Text:

PDF

References


Andiningsari, Pratiwi. 2009. Hubungan Faktor Internal dan Eksternal Pengemudi Terhadap Kelelahan pada Pengemudi Travel X-Trans Jakarta Trayek Jakarta-Bandung tahun 2009.Depok: FKM UI

Budiono, Sugeng, R. M. S Jusuf, Andriana Pusparini. 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Grandjean, E. 1993.Fitting The Task to The Man. New York: Taylor & Francis. Ltd

Hasibuan, M. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Hastuti, Dyah Dewi. 2015. Hubungan Antara Lama Kerja Dengan Kelelahan pada Pekerja Konstruksi di PT Nusa Raya Cipta Semarang. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Manuaba, A. 1998. Penerapan Ergonomi Kesehatan Kerja di Rumah Tangga, Bunga Rampai Ergonomi. Denpasar: Universitas Udayana.

Manuaba, A. 2003.Total Ergonomic Approach to Enhance and Harmonize The Development of Agriculture, Tourism and Small Scale Industry with Special Reference to Bali. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Nurmianto, Eko. 2004. Konsep Dasar dan Aplikasinya. Ergonomi, Surabaya:GunaWidya.

Silastuti, A. 2006.Hubungan Antara Kelelahan dengan Produktivitas Tenaga Kerja di Bagian Penjahit PT Bengawan Solo Garment Indonesia. Semarang: Unversitas Negeri Semarang.

Suma’mur, P. K. 1982. Ergonomi Untuk Produktivitas Kerja. Jakarta: Yayasan Swabhawa Karya.

Suma’mur, P. K. 1996. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja.Jakarta: PT. GunungAgung.

Suma’mur. P. K. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Sagung Seto.

Susihono, 2016. Ergonomi di Industri Pengecoran Logam. Serang: Untirta Press.

Tarwaka. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta: Universitas Brawijaya Press.

Tarwaka. 2010. ErgonomiIndustri :Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di TempatKerja. Solo: Harapan Press.

Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. ErgonomiStudiGerakdanWaktu. Jakarta: GunaWidya.

Pulat, B. M. 1992. Fundamentals of Industrial Ergonomics.Prentice-Hall, Englewood Cliffs, New Jersy.




DOI: http://dx.doi.org/10.36055/jiss.v3i1c.2109

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


  is supported by