Sebaran Spasial Intrusi Air Laut di Wilayah Pesisir Teluk Banten dan Alternatif Upaya Pengendaliannya

R Rakhmad Bakti Santosa

Abstract


Degradasi lingkungan wilayah pesisir terutama pada ekosistem mangrove terbukti menimbulkan berbagai permasalahan multisektor salah satunya berupa fenomena penyusupan air laut ke daratan atau intrusi air laut. Alih fungsi hutan manrove menjadi areal pertambakan merupakan salah satu pemicu utama terjadinya degradasi ekosistem mangrove termasuk yang terjadi di pesisir Teluk Banten. Di sisi lain, mangrove mempunyai fungsi sebagai pengendali intrusi air laut. Saat ini masyarakat Desa Tonjong, Pamengkang, Banten, dan Sawah Luhur harus membeli air tawar untuk memenuhi kebutuhan air minum sehari hari karena kondisi air sumurnya terasa payau. Penelitian bertujuan untuk mengetahui sebaran spasial dan tingkat intrusi air laut serta alternatif upaya pengendalian berbasis ekosistem. Metode yang digunakan yaitu interpolasi parameter fisika dan kimia serta analisis rasio klorida-bikarbonat (Cl-/HCO3-+CO3-). Analisis dengan metode interpolasi mendapatkan hasil bahwa seluruh area penelitian telah terintrusi air laut berdasarkan parameter DHL dan klorida. Nilai DHL di 13 stasiun berada pada rentang nilai 1567 µmhos/cm hingga 9754 µmhos/cm, sedangkan nilai klorida menunjukkan rentang nilai 899,72 mg/L hingga 4838,50 mg/L. Analisis rasio klorida-bikarbonat mendapatkan nilai Revelle Index (RI) mulai dari 1,82 hingga 12,17 yang menandakan intrusi air laut terjadi mulai dari tingkat sedang hingga tinggi. Daerah terintrusi sedang mencakup area seluas 6,05 km2, terintrusi agak tinggi seluas 27,96 km2, danterintrusi tinggi seluas 3,05 km2. Distribusi spasial nilai DHL dan klorida yang cukup tinggi terkonsentrasi di dua lokasi yaitu Kelurahan Banten dan Sawah Luhur. Rehabilitasi ekosistem mangrove merupakan salah satu upaya yang tepat untuk mengendalikan intrusi air laut, termasuk pada areal pertambakan dengan pola silvofishery.

Keywords


intrusi air laut, mangrove, pesisir

Full Text:

PDF

References


Akoteyon IS, Balogun II, Soneye ASO. 2018. Integrated Approaches to Groundwater Quality Assessment and Hydrochemical Processes in Lagos, Nigeria. Applied Water Sciencse. (8)200:1-19. doi: 10.1007/s13201-018-0847-y.

Anurogo W, Lubis MZ, Khakim N, Prihantoro WJ, Cannagia LR. 2018. Pengaruh Pasang Surut Terhadap Dinamika Perubahan Hutan Mangrove di Kawasan Teluk Banten. Jurnal Kelautan. 11(2):130-139. doi:10.21107/jk.v11i2.3804.

Cahyadi A, Adji TN, Marfai MA, Noviandari S, Agniy RF. 2017. Analisis Dampak Intrusi Air Laut Terhadap Air Tanah di Pulau Koral Pramuka, DKI Jakarta. Majalah Geografi Indonesia. 31(2):61-66. Doi: 10.22146/mgi.25493

Chotimah SC. 2017. Pengaruh Tambak Garam Terhadap Kualitas Air Tanah di Kelurahan Polagan Madura [Skripsi]. Malang: Jurusan Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya. 72 hlm.

Damayanti C, Amukti R, Suyadi. 2020. Potensi Vegetasi Hutan Mangrove untuk Mitigasi Intrusi Air Laut di Pulau Kecil. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. 5(2):75-91. DOI: 10.14203/oldi.2020.v5i2.313.

Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Kanisius. 256 hlm.

Gemilang WA, Kusumah G. 2016. Gejala Intrusi Air Laut Di Daerah Pesisir Padelegan, Pademawu Dan Sekitarnya. Jurnal Kelautan. 9(2) : 99-106. doi:10.21107/jk.v9i2.1117.

Hilmi E, Kusmana C, Suhendang E, Iskandar. 2017. Correlation Analysis Between Seawater Intrusion And Mangrove Greenbelt. IJFR. 4(2) : 151-168.

Hounsinou SP. 2020. Assessment of potential seawater intrusion in a coastal aquifer system at Abomey - Calavi, Benin. Heliyon. 6(2). doi:10.1016/j.heliyon.2020.e03173.

Ilman M, Wibisono ITC, Suryadiputra INN. 2011. State of the Art Information on Mangrove Ecosystems in Indonesia. Bogor: Wetlands International – Indonesia Programme.

Ismawan MF, Sanjoto TB, Setyaningsih W. 2016. Kajian Intrusi Air Laut dan Dampaknya Terhadap Masyarakat di Pesisir Kota Tegal. Geo Image. 5(1).

Kani MK, Lekshmi S. 2017. Assessment of Seawater Intrusion using Chemical Indicators. International Journal of Enginering and Advanced Technology. 7:100-108.

Kurniawan D. 2019. Air Tanah Kota Tangerang Selatan. https://desdm.bantenprov.go.id/read/berita/290/Air-Tanah-Kota-Tangerang Selatan.html (diakses 25 Februari 2021)

Kusmana C. 2007. Konsep Pengelolaan Mangrove yang Rasional. Makalah dalam Kegiatan Sosialisasi Bimbingan Teknis dan Pemantauan Pelaksanaan Rehabilitasi Mangrove, 13 Juni 2007, Makassar, Indonesia.

Lestari TA, Eko BP, Didik F, Kuswantoro, Aswin R, Salira V. 2018. Kajian Risiko Bencana Pesisir, StudiKasus Kelurahan Banten dan Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten; DesaPurwerejo, Desa Morodemak, Desa Surodadi dan Desa Timbulsloko, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Bogor : Wetlands International Indonesia.

Penmetsa R. Reddy M. Raghuram P. Suri BG. Rambabu T. 2013. Aquaculture and Its Impact on Ground Water in East Godavari District Andhra Pradesh, IndiaA Case Study. International Research Journal of Environment Sciences. 02(10): 101-106.

Putranto TP dan Kusuma K.I. 2009. Permasalahan Air Tanah pada Daerah Urban. Jurnal Teknik. 30(1):48-57.

Moujabber ME, Samra BB, Darwish T, Atallah T. 2006. Comparison of Different Indicators for Groundwater Contamination by Seawater Intrusion on the Lebanese Coast. Water Resources Management. 20:161-180. DOI: 10.1007/s11269-006-7376-4.

Naily W, Sudaryanto, Suherman D. 2016. Pengaruh Air Laut pada Air Tanah Tidak Tertekan di Wilayah Utara Kota Serang dan Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Ris.Geo.Tam. 26(2):101-115. doi: 10.14203/risetgeotam2016.v26.276.

Nurrohim A, Tjaturahono BS, Setyaningsih W. 2012. Kajian Intrusi Air Laut Di Kawasan Pesisir Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Geo Image. 1(1) : 21-27.

Rangkuti AM, Cordova MR, Rahmawati A, Yulma, Adimu, HE. 2017. Ekosistem Pesisir dan Laut Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. 482 hlm.

Richards DR, Friess DA. 2015. Rates and drivers of mangrove deforestation in Southeast Asia, 2000–2012. www. pnas.org/ cgi /doi /10.1073/ pnas. 1510272113 [diakses 24 Mei 2020].

Robo T, Sofyan A, Banapon J. 2019. Kajian Intrusi Air Laut Terhadap Kualitas Air Tanah di Kelurahan Gambesi Kecamatan Ternate Selatan Kota Ternate. Pangea. 1(1):20-28.

Salim AG, Siringgoringgo HH, Narendra BH. 2016. Pengaruh Penutupan Mangrove Terhadap Perubahan Garis Pantai Dan Intrusi Air Laut Di Hilir Das Ciasem Dan Das Cipunegara, Kabupaten Subang. J. Manusia dan Lingkungan. 23(3):319-326.

Shammi M, Rahman MM, Bondad SE, Doza MB. 2019. Impacts of Salinity intrusion in Community Health: A Review of Experiences on Drinking Water Sodium from Coastal Areas of Bangladesh. Healthcare. 7(1) : 50. doi: 10.3390/healthcare7010050.

Solihuddin et al. 2020. Dinamika Perubahan Garis Pantai Di Perairan Teluk Banten Dan Sekitarnya. Jurnal Geologi Kelautan. 18(2):73-86.

Suhartono E, Purwanto P, Suripin S. 2015. Seawater Intrusion Modeling on Groundwater Confined Aquifer in Semarang. Procedia Environtment Sciences. 23: 110-115. doi: https://doi.org/10.1016/j.proenv.2015.01.017.

Widada S. 2007. Gejala Intrusi Air Laut di Daerah Pantai Kota Pekalongan. Ilmu Kelautan. 12(1) : 45-52.

Xiao Y, Gu X, Yin S, Shao J, Cui Y, Zhang Q, Niu Y. 2016. Geostatistical interpolation model selection based on ArcGIS and spatio-temporal variability analysis of groundwater level in piedmont plains, northwest China. SpringerPlus. 5(1). Xiao, Y., Gu, X., Yin, S., Shao, J., Cui, Y., Zhang, Q., & Niu, Y. (2016). doi:10.1186/s40064-016-2073-0.




DOI: http://dx.doi.org/10.33512/jpk.v11i1.10822

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


https://www.worldlakes.org/