PEMETAAN HABITAT BENTIK BERBASIS PIXEL MENGGUNAKAN CITRA SPOT-7 DI PERAIRAN DESA PENGUDANG KABUPATEN BINTAN
Abstract
Habitat bentik, yang merupakan bagian dari daerah pesisir, meliputi ekosistem terumbu karang dan lamun, keduanya sangat produktif dan vital bagi kehidupan laut. Ekosistem ini memberikan manfaat besar dalam bentuk barang dan jasa lingkungan. Desa Pengudang di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, memiliki ekosistem laut yang beragam dan sehat, termasuk ekosistem lamun dan terumbu karang. Wilayah ini telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi lamun dan daerah wisata, namun menghadapi perubahan ekosistem, termasuk kerusakan dan kehilangan, yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia. Oleh karena itu, pemetaan dan pemantauan habitat bentik sangat penting untuk melacak perubahan yang terjadi. Citra satelit SPOT-7 digunakan untuk mengamati perubahan ini. Pengumpulan data dilakukan dari 10 Juni 2023 hingga 15 Januari 2024, dengan 250 titik observasi di Desa Pengudang, Kecamatan Teluk Sebong. Penelitian ini menggunakan algoritma Maximum Likelihood Classification (MLC) untuk pemrosesan citra. Komponen penyusun habitat bentik di perairan Desa Pengudang terdiri dari enam jenis habitat yaitu Alga bercampur dengan Karang Mati (AKM), Karang Mati bercampur dengan Pasir (KMP), Lamun (L), Lamun bercampur dengan Pasir (LP), Pasir (P), dan Pasir bercampur dengan Karang Hidup (PKH). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang signifikan dalam tutupan habitat bentik dalam kurun waktu 6 tahun di perairan Desa Pengudang dari tahun 2016 hingga 2022. Overall Accuracy (OA) dari hasil klasifikasi adalah 65,33% untuk citra tahun 2016 dan 76% untuk citra tahun 2022. Pemetaan ini membantu untuk menilai kondisi ekosistem dan memberikan wawasan tentang perubahan lingkungan laut di wilayah tersebut.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.33512/jpk.v15i1.32410
Refbacks
- There are currently no refbacks.