Quality Characteristics of Seaweed (Kappaphycus alvarezii) Transparent Solid Soap with Different Glycerine Concentrations

Dini Surilayani, Enis Sumarni, Ririn Irnawati

Abstract


Soap is a form of cosmetic preparation that is in demand by the public for the skin. This study aims to determine the optimum concentration of glycerin and determine the characteristics of transparent solid soap of seaweed produced. The research was carried out in April-October 2018. The making of soap uses three different of glycerin concentration (49 g, 59 g and 69 g). Based on the results of the study, seaweed transparant solid soap in accordance with Indonesian National Standarization 2016, except water content. Water content are 29.70%, 29.87%, and 39.77%. The best results for free fatty acid level testing were at glycerin concentration 59 g of 0.07%, the best results from non-soapy numbers were at glycerin concentration of 49 g and 69 g of 0.16%. The results of sensory analysis showed that the addition of glycerin 59 g was the best result based on the panelist's evaluation of the transparency parameter, while for the best impression the net concentration was based on the panelist's assessment of the addition of glycerin 49 g.

 


Keywords


glycerine, Kappaphycus alvarezii, transparent solid soap

Full Text:

PDF

References


Agustini AWN dan Winarni AH. 2014. Karakteristik dan Aktivitas Antioksidan Sabun Padat Transparan yang Diperkaya dengan Ekstrak Kasar Karotenoid Chlorella pyrenoidosa. JPB Kelautan dan Perikanan. 12(1):1-12.

Alfiani S, Triyasmono L, Ni’mah M. 2014. Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dalam Minyak Hasil Penggorengan Berulang dengan Metode Titrasi Asam Basa dan Spektrofotometer Fourier Transformation Infra Red (Ftir). Jurnal Pharmascience. (1)1:7-13.

Anggadiredja, Zatnika A, Purwoto A dan Istini S. 2006. Rumput Laut. Jakarta: Penebar Swadaya. 145 hlm.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2009. Lemak Kakao. SNI 3748:2009. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional. 28 hlm.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2015. Pengujian Kadar Air pada Produk Perikanan. SNI 3254.2:2015. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional. 8 hlm.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2016. Standar Mutu Sabun Mandi. SNI 06- 3532-2016. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional. 14 hlm.

Budianto V. 2010. Optimasi Formula Sabun Transparan Dengan Humectant Gliserin Dan Surfaktan Cocoamidopropyl Betaine. [SKRIPSI]. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma. 96 hlm.

[DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten. 2017. Profil Kelautan dan Perikanan Banten 2016, Untuk Mendukung Industrialisasi KP. Serang: Pusat data, Statistik dan Informasi Sekretariat Jendral Kementerian dan Kelautan Perikanan. 140 hlm.

Irnawati R, Susanto A, Syabana MA, Mustahal. 2016. Model Pengelolaan Kawasan Pesisir Berbasis Ekonomi. Serang: Untirta Press. 116 hlm.

Kamikaze D. 2002. Studi Awal Pembuatan Sabun Menggunakan Campuran Lemak Abdomen Sapi (Tallow) dan Curd Susu Afkir. [SKRIPSI]. Bogor: Program Studi Teknologi Hasil Ternak, Jurusan Ilmu Produk Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. 62 hlm.

Karo AYK. 2011. Pengaruh Penggunaan Kombinasi Jenis Minyak Terhadap Mutu Sabun Transparan. [SKRIPSI]. Bogor: Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. 78 hlm.

Purnamawati D. 2006. Kajian Pengaruh Konsentrasi Sukrosa Dan Asam Sitrat Terhadap Mutu Sabun Transparan. [SKRIPSI]. Bogor: Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. 106 hlm.

Qisti R. 2009. Sifat Kimia Sabun Transparan Dengan Penambahan Madu Pada Konsetrasi Yang Berbeda [SKRIPSI]. Bogor: Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. 55 hlm.

Rahayu S. 2015. Formulasi dan Evaluasi Mutu Fisik Sabun dari Ekstrak Rumput Laut Merah (Eucheuma cottonii). Jurnal Wiyata. (2)1:16-20.

Rajab A, Taufiq RA. 2016. Analisa Kualitas Sabun Transparan dengan Penambahan Gliserin Prod uk Samping Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa. Buletin Poltanesa. 18(1):16-18.

Santoso J, Yumiko Y, Takeshi S. 2006. Mineral, Fatty Acid and dietary Fiber Compositions in Several Indonesian seaweeds. Jurnal Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia. 11(1):45-51.

Spitz L. 1996. Soap and Detergent Theoritical and Practical Review. Illinois: AOCS Press. 566p.

Suryani A, Windarwati, Hambali E. 2007. Pemanfaatan Gliserin Hasil Samping Produksi Biodiesel dari Berbagai Bahan Baku (Sawit, Jarak kelapa) untuk Sabun Transparan. Prosiding Konferensi Nasional 2007: Jakarta 13 Maret 2007. Bogor: Pusat Penelitian Surfaktan & Bioenergi dan LPPM-IPB. hlm 290-304.

Wandansari BD, Agustina LNA, Mulyani NC. 2013. Fermentasi Rumput Laut Eucheuma cottonii oleh Lactobacillus plantarum. Chemical Engineering Journal. 1(1):64 -69.

Widyasanti A, Farddani CL, Rohdiana D. 2016. Pembuatan Sabun Padat Transparan menggunakan Minyak Kelapa Sawit (Palm Oil) dengan Penambahan Bahan Aktif Ekstrak Teh Putih (Camellia Sinensis). Jurnal Teknik Pertanian Lampung. 5(3):125-136.

Widyasanti A dan Rohani JM. 2017. Pembuatan Sabun Padat Transparan Berbasis Minyak Zaitun Dengan Penambahan Ekstrak Teh Putih. Jurnal Penelitian Teh dan Kina. 20(1):13-29.

Williams DF dan Schmitt WH. 1996. Chemistry ad Technology of the Cosmetics and Toiletries Industry. Second Edition. London: Blackie Academic & Professional, an Imprint of chapman & Hall. 395 pp.




DOI: http://dx.doi.org/10.33512/jpk.v9i1.7075

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


https://www.worldlakes.org/