Breaking the Communication Barrier: Peran Analis Kebijakan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Ona Martha Nurron

Abstract


A classic problem of public policy is an inaccurate formulated policy. One of the main causes is the disruption in communication which creates ineffective dissemination of information from the government to policy maker and vice versa. The impact is a degrading quality of the policy itself as well as dissatisfaction of the public towards policy maker. Generally, policy analyst is a cluster of relatively new position in Indonesia’s civil servant. In Indonesia Institute of Science, this infant position would bridge the officials in making better policies. This article analyses the history, obligations, roles and responsibilities of policy analyst as one of the solutions to the problem previously mentioned. The methods use is descriptive qualitative utilizing literature studies of textbooks and scientific journals and observing the media which examined through public policy theories. The result shows that policy analyst is essential to achieve LIPI’s goal and purposes in the future.  Hopefully, this research would be beneficial for the government to formulate the essence of policy analyst as well as revealing information to general public on the importance of policy analyst.

  

Permasalahan klasik dari kebijakan publik adalah tidak tepatnya suatu kebijakan setelah diformulasikan. Salah satu penyebabnya adalah terganggunya komunikasi yang membuat tidak efektifnya penyaluran informasi dari pemerintah kepada para pembuat kebijakan dan juga sebaliknya. Dampaknya adalah penurunan kualitas dari kebijakan yang dibuat sehingga mengakibatkan munculnya kekecewaan masyarakat sekaligus menurunkan tingkat kepercayaan mereka kepada para pembuat kebijakan. Secara umum, Jabatan Fungsional Analis Kebijakan merupakan jabatan yang relatif baru diperkenalkan pada manajamen aparatur sipil negara di Indonesia.  Sementara, di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, keberadaan Analis Kebijakan yang baru berusia satu tahun dapat menjadi jembatan yang menghubungkan para pejabat fungsional kepada para pembuat kebijakan. Dengan adanya jabatan ini, diharapkan kebijakan yang dihasillkan akan menjadi jauh lebih baik. Penelitian ini mengupas sejarah, uraian tugas, peran dan tanggung jawab dari analis kebijakan sebagai salah satu solusi dari perbaikan kualitas kebijakan. Metode yang digunakan adalah qualitatif deskriptif, studi literatur buku teks dan jurnal ilmiah dengan melihat apa yang terjadi pada media cetak terkait permasalahan untuk kemudian dianalisis menggunakan teori-teori kebijakan  publik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan jabatan analis kebijakan sangat diperlukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dalam mencapai visi dan misinya di masa yang akan datang. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah sebagai dasar pertimbangan formulasi  analis kebijakan,  dan juga untuk menyebar informasi kepada masyarakat umum mengenai pentingnya jabatan analis kebijakan.


Keywords


Communication Barrier; Policy Analyst; LIPI

Full Text:

PDF (109-118)

References


Anderson, James, 1979, Public Policy Making, (second ed.) New York : Holt, Renehart and Winston, New York

Beckman, Norman, 1975, New Directions in Public Administration: The Federal View. Routledge

Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, “Sistem Informasi Manajemen Pegawai LIPI”.

https://simpeg.lipi.go.id/ (Diakses pada 17 September 2020)

Cheney, G., 2011, Organizational communication in an age of globalization: Issues, reflections, practices. Long Grove, IL: Waveland Press.

Dunn, W. N. (2014). Public Policy Analysis An Integrated Approach.

Hestanto, Adi, (2019), "Proses Komunikasi Periklanan"

https://www.hestanto.web.id/proses-komunikasi-periklanan/ (Diakses pada 24 September 2020)

Kay, A. (2011), Evidence‐Based Policy‐Making: The Elusive Search for Rational Public Administration. Australian Journal of Public Administration, 70: 236-245. doi:10.1111/j.1467-8500.2011.00728.x

Keyton, J., 2011, Communication and organizational culture: A key to understanding work experience. Thousand Oaks, CA: Sage.

Kumorotomo, Wahyudi., Purwanto, Erwan Agus., Pramusinto, Agus., Widaningrum, Ambar., Dwiputriani, Septiana, Rahmalia, Mid. (2013). Naskah AKademik Jabatan Fungsional Analis Kebijakan. Lembaga Administrasi Negara dan Universitas Gadjah Mada. Jakarta-Yogyakarta.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 27 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Jabatan Fungsional Analis Kebijakan dan Penilaian Kualitas Hasil Kerja Analis Kebijakan. Jakarta

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2020. Laporan Kinerja LIPI Tahun 2019. Biro Perencanaan dan Keuangan. Jakarta

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2019. Target Kinerja Rencana Strategis Lembaga Imu Pengetahuan Indonesia Tahun 2020-2024. Biro Perencanaan dan Keuangan. Jakarta

Meltsner, A. J. (1976). Policy analysts in the bureaucracy. Berkeley, CA: University of California Press.

Moleong, J. Lexy. (2014). Metode Penelitian Kualitatif , Edisi Revisi. PT Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Silvanus, Alvin. (2016). “Jokowi resmi hapus 3143 perda bermasalah” https://www.liputan6.com/news/read/2530343/jokowi-resmi-hapus-3143-perda-bermasalah (Diakses pada 20 Februari 2020)

Utomo, Yunanto Wiji. (2019). “Gonjang-ganjing dunia peneliti: membedah reorganisasi lipi”. https://sains.kompas.com/read/2019/02/07/173000423/gonjang-ganjing-dunia-peneliti-membedah-reorganisasi-lipi (Di akses pada 20 Februari 2020)




DOI: http://dx.doi.org/10.31506/jsc.v2i2.9343

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

 

View My Stats

 

Journal of Scientific Communication is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
  
Copyright © 2019 Journal of Scientific Communication. All rights reserved.