Pengaruh Intensitas Pencahayaan Terhadap Kelelahan Fisik Operator Pada Simulasi Handscarfing
Abstract
Pekerjaan handscarfing merupakan pekerjaan beresiko tinggi karena dapat mengakibatkan stress yang disebabkan oleh beberapa faktor khususnya lingkungan fisik ruangan kerja tersebut. Lingkungan fisik terdiri dari beberapa faktor diantaranya pencahayaan ruangan kerja. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pencahayaan terhadap kelelahan fisik, dengan mengamati respon objektif dari denyut nadi dan handgrip serta respon subjektif dari skala borg. Pada penelitian ini dilakukan simulasi pekerjaan handscarfing code 1 dengan perlakuan berupa pengaturan pencahayaan menggunakan dua kondisi yaitu eksisting pencahayaan ruangan tersebut dan pencahayaan standar berdasarkan aturan Kepmenkes RI No.1405/MENKES/SK/X1/2002 sebesar 200 lux serta penambahan lampu GoLite. Simulasi dilakukan pada 12 orang mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan pencahayaan eksisting sebesar 66,06 lux. Intensitas pencahayaan eksisting ini <NAB pencahayaan untuk pekerjaan handscarfing berdasarkan Kepmenkes yang dapat berakibat pada cepatnya kelelahan yang dialami responden. Perbandingan respon responden setelah dilakukan pengkondisian pencahayaan berdasarkan Kepmenkes dan penambahan lampu GoLite dibandingkan kondisi eksisting pencahayaan ruangan simulasi adalah denyut nadi menurun 12,53%, handgrip menurun 25% dan skala borg menurun 16,2%. Dilakukan juga pengujian statistik guna memperkuat analisa perbedaan dari dua kondisi, dimana hasilnya tiap faktor respon fisiologis nilai sig.(2-tailed)<0,05, yang berarti H0 ditolak artinya ada perbedaan antara respon responden pada simulasi dari dua kondisi yang berarti ada pengaruh pencahayaan terhadap kelelahan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Deliarwan, D. 2012. Pengujian Iklim Kerja Dan Respon Fisiologis Tubuh Operator Terhadap Tekanan Panas Pada Area Kerja Hand-Scarfing Menggunakan Metode Indeks Suhu Bola Basah Dan Simpanan Panas Tubuh. Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405 Tahun 2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
Lisdiani, N.I dan Yassierli. 2012. Blue Light Exposure Improves Awareness During Monotous Activities at Night. Southeast Asian Network of Ergonomics Societies Conference (SEANES).
Peraturan Menteri Perburuhan Republik Indonesia No.7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja.
Pusung, A.A. 2012. Usulan Rancangan Pencahayaan Ruang Praktikum Di Laboratorium RSK&E Untirta Dengan Perbandingkan Tingkat Error Pada Pengetikan. Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon.
Pedoman Effisiensi Energi untuk Industri di Asia – www.energyefficiencyasia.org.
Sutalaksana, I. Z., R. Anggawisastra dan J. Tjakraatmadja. 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja. ITB : Bandung
Standar Nasional Indonesia 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja. Badan Standarisasi Nasional : Jakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.36055/jti.v1i2.134
Refbacks
- There are currently no refbacks.