Identification of implementation and understanding of health and work safety with hazard and operability study (Hazop) method at SMG Mulya Factory
Abstract
The micro, small and medium enterprises sector has a major contribution to economic development in Indonesia. One of the micro, small, and medium enterprises (UMKM) is the SMG Mulya Factory, which produces snacks, and complimentary crackers. The work area certainly has risks and hazards that may arise. The reason makes MSME owners implement occupational safety and health for both owners and workers. This study aims to identify the application and understanding of occupational health and safety at the SMG Mulya Factory. This research uses the hazard and operability study (HAZOP) method. The results showed that the potential for extreme work hazards was 8.33%, high and medium risk hazards were 25%, and low risk was 41.83%. There is an extreme risk when frying crackers is not accompanied by personal protective equipment (PPE), so it is feared that it will be splashed by heat from the oil used when frying. There is a high risk when the dough-making machine does not use a lid, so it is feared that when washing the tool, there will be puddles of water on the floor so that it is slippery and causes injuries to workers.
Sektor usaha mikro, kecil dan menengah memiliki kontribusi yang besar dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Salah satu pengembangan Unit Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) adalah adanya Pabrik SMG Mulya yang memproduksi krupuk yang notabenenya adalah makanan ringan, cemilan dan pelengkap. Area kerja tentunya memiliki resiko dan bahaya yang dimungkinkan muncul. Hal tersebut membuat pemilik UMKM menerapkan adanya keselamatan dan kesehatan kerja baik bagi pemilik maupun bagi pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan dan pemahaman kesehatan dan keselamatan kerja pada Pabrik SMG Mulya. Penelitian ini menggunakan metode hazard and operability study (HAZOP). Hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa potensi bahaya kerja ekstrim sebesar 8,33%, potensi bahaya risiko tinggi dan sedang sebesar 25% dan risiko rendah sebesar 41,83%. Resiko ekstrim terdapat pada saat penggorengan krupuk tidak disertai penggunaan alat pelindung diri (APD) sehingga dikhawatirkan terkena cipratan panas dari minyak yang digunakan saat penggorengan. Resiko tinggi terdapat pada saat pembuatan adonan mesin tidak menggunakan tutup sehingga dikhawatirkan ketika mencuci alat tersebut menjadikan adanya genangan air pada lantai sehingga licin dan mengakibatkan luka pada pekerja.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Rudyarti, E. (2018). Hubungan pengetahuan keselamatan dan kesehatan kerja dan sikap penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian kecelakaan kerja pada pengrajin pisau batik di PT. X. Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Bidang K3, pp. 11-21.
Nur, M. (2018). Analisis kecelakaan kerja dengan menggunakan metode FTA dan 5S di PT. Jingga Perkasa Printing. Jurnal Teknik Industri: Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri, vol. 4, no. 1, pp. 55-63.
Hutasoit, R. S. (2011). Pengaruh pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Divisi Aspalt Mixing Plant (AMP) Kawasan Medan. [Final Project]. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Yusida, H., Suwandi, T., Yusuf, A., & Solihah, Q. (2017). Kepedulian Aktif untuk K3 Sektor Informal. Banjarmasin: Grafika Wangi Kalimantan.
Itsalis, Z. W., Prasetya, A., & Ruhana, I. (2016). Pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan (Studi pada karyawan bagian produksi PT. Citra Gading Asritama di Proyek Mall Dinoyo City Malang, Jawa Timur). Jurnal Administrasi Bisnis, vol. 41, no. 1, pp. 108-117.
Mindhayani, I. (2020). Analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja dengan metode HAZOP dan pendekatan ergonomi (Studi kasus: Ud. Barokah Bantul). Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer, 11(1), 31-38.
Suyono, K. Z., & Nawawinetu, E. D. (2013). Hubungan antara faktor pembentuk budaya keselamatan kerja dengan safety behavior Di PT. Dokdan Perkapalan Surabaya Unit Hull Construction. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, vol. 2, no. 1, pp. 67-74.
Sihombing, D., Walangitan, D. R. O., & Pratasis, P. A. (2014). Implementasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada proyek di Kota Bitung (Studi kasus proyek pembangunan pabrik minyak PT. MNS). Jurnal Sipil Statik, vol. 2, no. 3, pp. 124-130.
Hikmah, N., & Sukwika, T. (2021). Hazard vulnerability analysis on disaster mitigation at Jakarta Medical Center Hospital. Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi, vol. 17, no. 1, pp. 43-47.
Nur, M. (2019). Usulan perbaikan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) sebagai upaya meminimalisir angka kecelakaan kerja menggunakan metode HAZOP (Studi kasus: PT. XYZ). SPECTA Journal of Technology, vol. 3, no. 3, pp. 1-10.
Nur, M. (2019). Analisa lingkungan kerja dan kesehatan, keselamatan kerja (K3)(Studi kasus: PT. Asrindo Citraseni Satria). SPECTA Journal of Technology, vol. 3, no. 2, pp. 27-35.
Restuputri, D. P., & Sari, R. P. D. (2015). Analisis kecelakaan kerja dengan menggunakan metode hazard and operability study (HAZOP). Jurnal Ilmiah Teknik Industri, vol. 14, no. 1, pp. 24-35.
Yuniar, Y., Wahyuning, C. S., & Zen, H. R. (2013). Strategi minimisasi potensi bahaya berdasarkan metode hazard and operability (HAZOP) di PT. Agronesia. REKA INTEGRA, vol. 1, no. 1, pp. 53-60.
Darmawan, R., Ummi, N., & Umiyati, A. (2018). Identifikasi risiko kecelakaan kerja dengan metode hazard identification and risk assessment (hira) di area batching plant PT. XYZ. Jurnal Teknik Industri Untirta, vol. 5, no. 3, pp. 308-313.
Rahayuningsih, S. (2019). Identifikasi penerapan dan pemahaman kesehatan dan keselamatan kerja dengan metode hazard and operability study (HAZOP) pada UMKM Eka Jaya. JATI UNIK: Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri, vol. 2, no. 1, pp. 24-32.
Wisudawati, T., & Sulistyowati, E. (2020). Pelatihan perancangan kemasan untuk meningkatkan kualitas produk di pabrik krupuk SGM. Aptekmas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, vol. 3, no. 3, pp. 6-13.
Andrisano-Ruggieri, R., Capunzo, M., Crescenzo, P., Savastano, R., Truda, G., De Caro, F., Pennisi, M., & Boccia, G. (2016). Inconsistency of sentinel events and no gender difference in the measurement of work-related stress. Sage Open, vol. 6, no. 1, pp. 1-13.
Irkhami, F. L. (2015). Faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada penyelam di PT. X. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, vol. 4, no. 1, pp. 54-63.
Pitono, A., & Averus, A. (2018). Pengaruh pengawasan terhadap kinerja pegawai dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Sosiohumaniora, vol. 20, no. 1, pp. 15-21.
Simanjuntak, N., & Andri, S. (2016). Pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja karyawan PT. Haleyora Powerindo Pekanbaru. [Dissertation]. Riau: Riau University.
DOI: http://dx.doi.org/10.36055/tjst.v17i2.12393
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.