Studi penempatan Circuit Breaker Outgoing (CBO) dan perhitungan relay pada Penyulang Puma berdasarkan pembacaan arus maksimal di Gardu Induk PLN New Bintaro

Agusutrisno Agusutrisno, Wahyu Prabowo, Bayu Bagoes Wicaksono

Abstract


Dalam penyaluran listrik seringkali mengalami gangguan atau arus hubung singkat yang disebabkan oleh banyak hal. Dari arus gangguan hubung singkat tersebut akan berdampak pada penurunan kualitas peralatan listrik yang ada di gardu induk maupun gardu distribusi. Untuk itu diperlukannya studi proteksi untuk mengamankan atau melindungi dari gangguan tersebut. Telah berhasil dilakukan studi tentang tentang optimalisasi fungsi circuit breaker outgoing (CBO) sebagai sistem perlindungan pada Penyulang Puma Gardu Induk New Bintaro PLN. Metode yang digunakan adalah metode perhitungan berdasarkan data yang bersumber dari spesifikasi Gardu Induk New Bintaro PLN. Berdasarkan hasil perhitungan arus gangguan hubung singkat, maka CBO harus ditempatkan yaitu 50 % dari panjang Penyulang Puma. Hasil perhitungan pada OCR didapat arus setting primer 157,5 A, nilai konstanta setting 0,143, dan waktu kerja relay 0,297 detik. Sedangkan perhitungan pada ground fault relay (GFR) didapat arus setting primer 41, 506 A, nilai konstanta setting 0,136 dan waktu kerja relay 0,273 detik. Sehingga waktu yang dibutuhkan CBO untuk memutus arus gangguan hubung singkat sangat cepat yaitu untuk arus gangguan hubung singkat 3 phasa sebesar 0,297 detik dan arus gangguan hubung singkat 1 phasa sebesar 0,273 detik.

 

In the distribution of electricity often experience interference or short circuit current caused by many things. The short-circuit fault current will have an impact on the decline in the quality of electrical equipment in substations and distribution substations. For this reason, protection studies are needed to secure or minimize these disturbances. A successful study has been carried out on optimizing the role of circuit breaker outgoing (CBO) as a protection system for the New PLN Bintaro Substations. The method used is a calculation method based on data sourced from PLN New Bintaro Substations. Based on the calculation of the short circuit fault current, then the CBO must be placed at 50% of the length of the puma feeder. The calculation results obtained on the OCR primary setting current 157.5 A, the value of the constant setting 0.143, and the working time of the relay 0.297 seconds. For the calculation on the ground fault relay (GFR), the primary setting current is 41, 506 A, the value of the setting constant is 0.136 and the relay working time is 0.273 seconds. So the time needed for CBO to break the short circuit fault current is very fast, namely for the 3 phase short circuit fault current of 0.297 seconds and the 1 phase short circuit fault current of 0.273 seconds.


Keywords


Circuit Breaker Outgoing, the short-circuit fault current, Puma feeder

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Harjunang, Satriani, S., & Agus, S. (2018). Analisis gangguan hubung singkat simetri dan tidak simetri pada jaringan distribusi 20 KV di Gardu Induk Panakkukang. Seminar Nasional

Teknik Elektro dan Informatika (SNTEI), 978-602-18168-7-5.

PT. PLN. (Persero). (2010). Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah, Handbook, Jakarta Selatan.

Thoriq, A. A. Q., Penangsang, O., & Aryani, N. K. (2017). Penentuan lokasi gangguan hubung singkat pada jaringan distribusi 20 KV Penyulang Tegalsari Surabaya dengan metode impedansi berbasis GIS. Jurnal Teknik ITS, vol. 6, no. 1, pp. B66-B71.

Mantara, I. G. K. J., I. A., Giriantari, I. A. D. & Sukerayasa, I. W. (2018). Analisis hubung singkat pada jaringan tegangan menengah 20 KV Penyulang Kedonganan. Majalah Ilmiah Teknologi Elektro, vol. 17, no. 2, pp. 213-220.

PT. PLN. (Persero). (2010). Kriteria Disain Engineering Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik, Handbook. Jakarta Selatan.

Qalbun, N. A., & Koerniawan, T. (2019). Optimalisasi penggunaan circuit breaker outgoing (CBO) guna meminimalisir resiko gardu padam pada Penyulang Renda GI Bintaro Di PT. PLN UP3 Bintaro. [Tugas Akhir]. STT PLN.

Mawardah, R. N., & Tambunan, J. M. (2019). Optimalisasi penempatan circuit breaker outgoing untuk meminimalisir saidi di PT. PLN UP3 Bandengan. [Tugas Akhir]. STT PLN.

Rofi’ul, J. (2018). Analisa perhitungan dan pengaturan relai arus lebih dan relai gangguan tanah pada Trafo III 60MVA 150/20 KV di Gardu Induk 150 Kv Palur. [Tugas Akhir]. Surakarta: Unversitas Muhammadiyah Surakarta.

Prayoga, S., Juningtyastuti, & Susatyo, H. (2015). Evaluasi setting relay arus lebih dan setting relay gangguan tanah pada Gardu Induk Srondol. Jurnal Transient, vol.4, no. 2, pp. 236-243.

Daru, T. N, Arief, W.W., & Aida, W. (2020). Analisis koordinasi sistem proteksi penyulang Dieng-2 (dng02) terhadap gangguan arus hubung singkat Gardu Induk Dieng PT PLN (Persero) UP3 Purwokerto. Jurnal Dinamika Rekayasa, vol. 16, no. 1, pp. 69-82.

Bayu Bagoes Wicaksono. (2020). Pemasangan CBO (circuit breaker outgoing) di PT PLN Bintaro. [Laporan Kerja Praktik]. Cilegon: Jurusan Teknik Elekro, Untirta.

Julda, F. D. (2016). Analisis perencanaan koordinasi sistem proteksi relay arus lebih pada jaringan distribusi tenaga listrik di Pusdiklat Migas Cepu. [Tugas Akhir]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Akmal., A, & Ketut., A., (2017). Studi pengaturan relay arus lebih dan relay hubung tanah Penyulang Timor 4 pada Gardu Induk Bawean. Jurnal Infotronik, vol 2, no.1, pp. 34-43.




DOI: http://dx.doi.org/10.36055/tjst.v16i1.7721

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License

Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.