PROFIL KETERAMPILAN PSIKOMOTOR MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI MELALUI PRAKTIKUM KULTIVASI MIKROORGANISME

Rida Oktorida Khastini, Amalia Sapriati, Mestika Sekarwinahyu

Abstract


Capaian pembelajaran di dalam mata kuliah mikrobiologi umum adalah mahasiswa calon guru biologi dapat memahami dasar-dasar keilmuan tentang mikroba dan aplikasinya dalam berbagai bidang kehidupan, memiliki ketrampilan dasar laboratorium untuk menunjang pemahaman konsep dan melatih kerja ilmiah, serta memahami dunia mikroba. Mengacu pada capaian pembelajaran tersebut maka mahasiswa tersebut dituntut untuk memiliki kemampuan psikomotor selain kemampuan kognitif. Penelitian deskriptif ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan keterampilan psikomotor mahasiswa calon guru biologi melalui praktikum kultivasi mikroorganisme. Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pada Semester Genap Tahun Akademik 2016/2017. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen non tes berupa lembar observasi psikomotor siswa untuk mengetahui profil keterampilan psikomotor selama praktikum berlangsung. Keterampilan psikomotor yang dianalisis meliputi presepsi, kesiapan, keterampilan karena bimbingan, keterampilan karena kebiasaan, penyesuaian, dan keterampilan dalam penciptaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa calon guru biologi memiliki Berdasarkan hasil penelitian, mahasiswa calon guru biologi menunjukkan bahwa keterampilan psikomotor yang tertinggi terdapat pada jenjang keterampilan berdasarkan kognisi atau persepsi, sedangkan yang terendah terdapat pada jenjang keterampilan karena bimbingan keterampilan dalam penciptaan. Namun, secara keseluruhan dari keterampilan psikomotor mahasiswa dalam praktikum kultivasi mikroorganisme dalam kategori baik.

Full Text:

PDF

References


Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta: xii + 310 hlm

Djiwandono. 2006. Psikologi Pengajaran (edisi revisi). Jakarta: x + 476 hlm

Downing, K. F., & Holtz, J. K. (2008). Virtual school science. In K. Downing, & J. Holtz (Eds.), Online science learning: Best practices and technologies

Hofstein, A., Lunetta V.N. 2003. The laboratory in science education: Foundations for the twenty-first centuryScience Education, 88 (1), pp. 28-54

Ma, J., Nickerson, J. V. 2006. Hands-on, simulated and remote laboratories: a comparative literature review.ACM Computing Surveys, 38(3), 1–24.

Mills, C. 1997. The lived-in realities Internationalisation. In R. Murray-Harvey and H.C. Silins (Eds.), Learning and Teaching in Higher Education: Advancing International Perspectives. Proceedings of the Higher Education Research & Development Society of Australasia Conference, Adelaide, (pp. 91-114): Flinders Press.

Purwanto, Ngalim. 2002. Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosdakarya

Rahayu, E. S., & Yulianti, D. 2011. Pembelajaran Sains dengan pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan berfikir Kreatif siswa. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol.4, No.1

Ross, S., Scanlon, E.1995. OpenScience: the distance teaching and open learning of science subjects, Paul Chapman Publishing.

Schmidt, R. A., 1991. Motor Learning an Performance: From Principles to Practice, Human Kinetics publishers, Ltd., USA.

Trowbridge & Bybee R W. 1996. Teaching Secondary School Science: Strategies for Developing Scientific Literacy, 6th ed.Leslie W. Merrill-Prentice Hall: Englewood Cliffs, NJ,

Winkel, W. S. 2007. Psikologi Pengajaran (edisi revisi). Media Abadi, Yogyakarta: xiv + 635 hlm


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA