PEMIKIRAN SUKARNO MENGENAI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) (1950-1965)

Frial Ramadhan Supratman

Abstract


Sebagai seorang salah satu pemimpin bangsa Asia Afrika yang terkemuka di masa lalu, Sukarno mengambil peran penting dalam diplomasi internasional melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sukarno tentu saja memiliki harapan yang besar akan kehadiran PBB di dalam sistem internasional.  Para sarjana liberal internasionalisme meyakini bahwa institusi internasional merupakan sarana fundamental yang dapat mencegah terjadinya perang besar. Kendati demikian, peran dan fungsi PBB sebagai mediator perdamaian seringkali tidak berjalan dengan semestinya. Artikel ini menganalisis pemikiran Sukarno mengenai fungsi institusi internasional. Dalam artikel ini, penulis menempatkan pemikiran Sukarno dalam konteks perdebatan teori hubungan internasional mengenai institusi dalam pendekatan realisme dan utopia liberalisme. Data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini berasal dari arsip, surat kabar dan buku yang diterbitkan antara 1950-1960’an. Penulis berargumen bahwa Sukarno melihat PBB sebagai institusi internasional melalui pendekatan realisme yang kritis terhadap visi institusi internasional. Pendekatan realis yang dimiliki Sukarno dalam menempatkan negara dan kepentingan nasional sebagai tujuan utama dalam berpartisipasi di PBB. Sukarno melihat bahwa sistem internasional terdiri dari anarki dimana setiap negara memiliki kepentingannya masing-masing (self-interest) untuk bertahan.

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Adams, C. (2018). Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat. Yogyakarta: Yayasan Bung Karno.

Anderson, B. R. (2002). Bung Karno and The Fossilization of Soekarno's Thought. Indonesia, 74, 1-19.

Anshori, I. (1994). Mustafa Kemal and Sukarno: A Comparison of View Regarding Relations Between State and Religion. McGill: Disertasi di McGill University.

Brooks, K. (1995). The Rustle of Ghosts: Bung Karno in The New Order. Indonesia, 60, 61-99.

Chakrabarty, D. (2010). The Legacies of Bandung: Decolonization and The Politics of Culture. Dalam C. J. Lee, The Bandung Moment and Its Political Afterlives. Ohio: Ohio University Research in International Studies Global and Comparative Studies Series No.11 Ohio University Press.

Cornejo, R. M. (2000). When Sukarno Sought The Bomb: Indonesian Nuclear Aspirations inn The Mid-1960's. The Nonproliferation Review, 7(2), 31-43.

Dahm, B. (1987). Sukarno dan Perjuangan Kemerdekaan. Jakarta: LP3ES.

Dahm, B., & Van der Kroef, J. (1969). Sukarno: The Ideologue. Pacific Affairs, 42(1), 55-57.

Federspiel, H. M. (1973). The Military and Islam in Sukarno's Indonesia. Pacific Affairs, 46(3), 407-420.

Hatta, M. (1995). Kediktatoran yang Didukung oleh Kelompok-Kelompok Tertentu. Dalam H. Feith, & L. Castle, Pemikiran Politik Indonesia 1945-1965. Jakarta: LP3ES.

Hering, B. (1992). Soekarno The Man and The Myth: Looking Through a Glass Darkly. Modern Asian Studies, 26(3), 495-506.

Hermann, M. G., & Hagan, J. D. (1998). International Decision Making: Leadership Matters. Foreign Policy, 110, 124-137.

Jackson, R., & Sorensen, G. (2010). Introduction to International Relations: Theories and Approaches. Oxford: Oxford University Press.

Kanumoyoso, B. (2001). Nasionalisasi Perusahaan Hindia Belanda di Indonesia. Jakarta: Sinar Harapan.

Labrousse, P. (1993). The Second Life of Buung Karno Analysis of The Myth (1978-1981). Indonesia, 57, 175-196.

Legge, J. D. (2007). Sukarno: A Political Biography. Singapore & Bangkok: Didier Millet.

Liu, H. (1997). Constructing a China Metaphor: Sukarno's Perception of The PRC and Indonesia's Political Transformation. Journal of Southeast Asiann Studies, 28(1), 27-46.

Mearsheimer, J. J. (1994/1995). The False Promise of International Institutions. International Security, 19(3).

Mearsheimer, J. J. (2001). The Tragedy of Great Power Politics. New York dan London: W.W. Norton.

Mearsheimer, J. J. (2019). Bound to Fail: The Rise and Fall of The Liberal International Order. International Security, 43(4), 7-50.

Rasuanto, B. (2000). Keadilan Sosial Dua Pemikiran Indonesia: Soekarno dan Hatta. Wacana, 2(1), 102-118.

Ricklefs, M. (2001). A History of Modern Indonesia since c.1200. Hampshire: Palgrave.

Rush, J. R. (2014). Sukarno: Anticipating an Asian Century. Dalam R. Guha, Makers of Modern Asia (hal. 172-198). Cambridge: Belknap.

Said, S. (1991). Genesis of Power: General Sudirman and The Indonesian Military Politics, 1945-49. Singapore dan Jakarta: Institute of Southeast Asian Studies dan Pustaka Sinar Harapan.

Sukarno. (1965). Dengan Hidjrah dari PBB Achirnja Indonesia akan Menang. Djakarta: Departemen Penerangan RI.

Sukarno. (1965). Mahkota Kemerdekaan Bukan Keanggotaan PBB Tetapi Berdiri Di Atas Kaki Sendiri. Djakarta: Kementerian Penerangan RI.

Sukarno. (1965). Nasakom Bersatu-Nasakom Djiwaku! Djakarta: Departemen Penerangan RI.

Sukarno. (1969). Nationalism, Islam and Marxism. (K. H. Warouw, & P. D. Weldon, Penerj.) Ithaca, New York: Modern Indonesia Project Southeast Asia Program Cornell University.

Sukarno. (2015). Di Bawah Bendera Revolusi (Vol. 1). Yogyakarta: Yayasan Bung Karno.




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/candrasangkala.v8i2.15996

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats

Statistic Counter since April 2022


Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah (CJPS) ISSN: 2477-8214 (online) | ISSN: 2477-2771 (print)

Published by Department of History Education Universitas Sultan Ageng Tirtayasa in collaboration with Perkumpulan Program Studi Pendidikan Sejarah Se-Indonesia (P3SI) and Perkumpulan Prodi Sejarah se-Indonesia (PPSI)

Address: Jl. Ciwaru Raya No. 25, Sempu, Kota Serang, Banten 42117, Indonesia
Email: [email protected]

 

MAP OUR OFFICE: