KETANGGUHAN PEDAGANG PASAR BABADAN-SEMARANG DI TENGAH KEPUNGAN EKONOMI GLOBAL PADA 2013-2023

Putri Agus Wijayati, Ardela Iga Pratiwi, Carolina Santi Muji Utami

Abstract


The spread of modern concept market development in Indonesia at the end of the 20th century was the cause of the weakening of the empowerment of traditional market traders. Twenty years later, to be precise in the first two decades of the 21st century, advances in digital technology accelerated to penetrate all elements of life in world society. The world becomes folded in the hands of a space and time that is not limited, including borderless in the world of markets. Shopping behavior via digital platforms, whether Shopee, Tik Tok Shop, Lazada, Zalora, is a sign of an era where shopping can be realized anywhere and anytime. This reality is different from traditional markets which interact and transact factually. As a traditional market, Babadan Market in Semarang Regency has been in operation for almost a century. Babadan Market is a pillar of community economic development, because of its ability to accommodate small-scale entrepreneurs, not just in the trader category, but also in the basket category. This article aims to reveal and then identify the socio-cultural values contained in the world of Babadan's "morning" market. Socio-cultural values in any shape or form are unable to stop the market boom.

Keywords


survival, traders, conservation, socio-cultural

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Alexander, J. (1999). Wanita Pengusaha di Pasar-pasar Jawa: Etnisitas, Gender, dan Semangat Kewirausahaan. In R. W. zhefner (Ed.), Budaya Pasar, Masyarakat dan Moralitas dalam Kapitalisme Asia Baru (I., pp. 285–314). Jakarta: LP3ES.

Anderson, B. R. O. (2008). Mitologi dan Toleransi Orang Jawa (3rd ed.). Yogyakarta: Bentang Budaya.

Angkasawati, devi M. (2021). Pengembangan Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan Minat Pengunjung di Pasar Tradisional Boyolangu Kec. Boyolangu Tulungagung. Publiciana: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 14(1), 169–189.

Belshaw, C. S. (1981). Tukar Menukar Tradisional dan Pasar Modern. Jakarta: Gramedia.

BeritaSatu. (2014, October 8). 2 Kios Pasar Babadan Ungaran Terbakar. Detok.com.

Christie, J. W. (1998). Javanese Markets and the Asian Sea Trade Boom of the Tenth to Thirteenth Centuries A.D. Journal of the Economic and Social History of the Orient, 41(3), 344–381.

Evers, H.-D. dan R. K. (2002). Urbanisme di Asia Tenggara: Makna dan Kekuasaan Dalam Ruang-Ruang Sosial. Jakarta: Yayasan Obor.

Furet, F. (1985). Quantitative Methods in History. New York: Cambridge University Press.

Geertz, C. (1977). Penjaja dan Raja: Perubahan Sosial dan Modernisasi Ekonomi di Dua Kota Indonesia. Jakarta: Gramedia.

Geertz, H. (1982). Keluarga Jawa (1st ed., Vol. 1). Jakarta: Grafiti Pers.

Gottschalk, L. (1975). Mengerti Sejarah: Pengantar Metode Sejarah. Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia.

Hustedde, R. J. (2009). Seven Theories for Seven Community Developer. In R. P. R. H. Phillips (Ed.), An Introduction to Community Development. London and New York: Routledge Taylor & Francis Group.

Irwan, A. (1999). Mencari Pendekatan Yang Lebih Historis. In R. W. Hefner (Ed.), Budaya Pasar: Masyarakat dan Moralitas Dalam Kapitalisme Asia Baru (pp. ix–xvii). Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia - IKAPI.

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Amangkunegara III (Pakubuwana V). (2010). Centhini, Tambangraras – Amongraga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kaplan, D., & Manners, A. A. (2012). Teori Budaya. (Kamdani, Ed.) (IV.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kuntowijoyo. (1994). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Kuntowijoyo. (2013). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Laeis, Z. (2014, October 8). Dua Kios Pasar Babadan Terbakar, Ratusan Pedagang Panik. Antara Jateng. Semarang: Antara Jateng.

Majid, M. D. (1988). Pasar Angkup: Studi Kasus Perilaku Pasar. In Yayasan Ilmu-ilmu Sosial (Ed.), Perdagangan, Pengusaha Cina, Perilaku Pasar (pp. 287–369). Jakarta: Pustaka Grafika Kita.

Malano, H. (2011). Selamatkan Pasar Tradisional: Potret Ekonomi Rakyat Kecil. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mangeswuri, D. R., & Purwanto, N. P. (2010). Revitalisai Pasr Tradisional di Indonesia. Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, 2(1), 313–336.

Murray, A. J. (1994). Pedagang Jalanan dan Pelacur Jakarta: Sebuah Kajian Antropologi Sosial (1st ed.). Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.

Pangiuk, A. (2018). Strategi Adaptasi Pasar Tradisional Dalam Menghadapi Ancaman Ekonomi Masyarakat Ekonomi Asean di Indonesia. Kontekstualita, 33(1), 90125.

Permadi, G. (2013a, July 19). Lapak Sementara Sempit, Pedagang Pasar Babadan Enggan Pindah. TribunJateng.com. Semarang.

Permadi, G. (2013b, July 19). Pedagang Pasar Babadan Mulai Berjualan. TribunJateng.com. Semarang.

Pos, P. (1996). The Formation of The Pribumi Business Elite in Indonesia, 1930s-1940s. Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde (Japan, Indonesia and The War: Myths and Realities), Deel 152(4de Afl.,), 609–632.

Purwanto, B. (2010). Mencari jejak rakyat dan cara pandang tempatan dalam sejarah ekonomi Indonesia; Sebuah catatan historiografis. In Penerbit Ombak (Ed.), Merajut Sejarah Ekonomi Indonesia, Essays In Honour of Thee Kian Wie 75 Years Birthday. Yogyakarta.

Rahmat, H. B. (2018). Keberadaan Pasar Tradisional Bersaing di Tengah-Tengah Pasar Modern, Studi Kasus Pasar Ujungberung Kota Bandung Provinsi Jawa Barat. Jurnal Otonomi Keuangan daerah, 6(1), 1–17.

Sadilah, E. dkk. (2011). Eksistensi Pasar Tradisional, Relasi dan Jaringan Pasar Tradisional di Kota Semarang – Jawa Tengah. Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional.

Sadino, & Syahbana, J. A. (2014). Pasar Tradisional Versus Pasar Modern di Daerah Perkotaan (Studi Kasus: Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta). Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, 10(2), 205–217.

Selompret Melajoe. (1909, July 10). Beranak di dalam Pasar. Selompret Melajoe. Semarang.

Skinner, G. W. (1964). Marketing and Social Structure in Rural China. Journal of Asian Studies, 24(1), 3–43.

Soebandhi, R. (1991). Pethikan Jongko Joyoboyo: Kempalan Ramalan Pujonggo-Pujonggo Misuwur Saking Tanah Jawi. Ngayogyokarto.

Soetarno. (1965). Kesandung ing Pasar Jaik Semarang. Semarang: Dharma.

Sumintarsih, Taryati, Suyami, Adrianto, A., & Sujarno. (2011). Eksistensi Pasar Tradisional: Relasi dan Jaringan Pasar Tradisional di Kota Surabaya - Jawa Timur. (hristriyati Ariani, Ed.) (1st ed.). Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta.

Thompson, P. (2014). Suara Dari Masa Silam, Teori dan Metode Sejarah Lisan. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Tjiptoherijanto, P. (1989). Sektor Informal Perkotaan dan Masalah Lapangan Kerja. Prisma, No.5, Th.XVIII. Jakarta.

Weber, M. (1977). Apakah yang disebut Kota. In S. Kartodirdjo (Ed.), Masyarakat Kuno dan Kelompok-Kelompok Sosial. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Wibisono, R. (2013, July 17). Kebakaran Pasar Babadan: Kerugian Ditaksir Miliaran Rupiah, Pedagang Tetap Berjualan. Solopos.com. Solo.

Wijayati, P. A. (2008). Research Arsip dan Bahan Pustaka. Surabaya: Unesa University Press.

Wijayati, P. A. (2009). Eksistensi Pasar-Pasar Tradisional di Surabaya Era Kolonial. Surabaya: Unesa University Press.

Wijayati, P. A. (2016). Relasi Pasar, Negara, dan Masyarakat: Kajian Pada Ruang Perkotaan Semarang Awal Abad Ke-20. Paramita Historical Studies Journal, Vol.26, №.

Wijayati, P. A. (2017a). Semarang dan Surabaya Dalam Perspektif Historis dan Ekonomi Kota: Sebuah Pemikiran Historiografis. Sasdaya: Gadjah Mada Journal of Humanities, Vol.2, №.1.

Wijayati, P. A. (2017b). Penguatan Pasar Tradisional Berbasis Sistem Kelembagaan Sosial: Strategi Adaptasi di Tengah Keterdesakan Pasar Modern di Kota Semarang. Semarang.

Wirosardjono, S. (1985). Pengertian, Batasan dan Masalah Sektor Informal. Prisma, No.3, Th.XIV. Jakarta.

Yasa, P. R. M. (2013, July 18). Seluruh Bangunan Pasar Babadan Ludes Terbakar. Kompas.com/News/Regional. Semarang.

Yunus, H. S. (2009). Klasifikasi Kota (2nd ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Zed, M. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.30870/candrasangkala.v10i2.29122

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats

Statistic Counter since April 2022


Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah (CJPS) ISSN: 2477-8214 (online) | ISSN: 2477-2771 (print)

Published by Department of History Education Universitas Sultan Ageng Tirtayasa in collaboration with Perkumpulan Program Studi Pendidikan Sejarah Se-Indonesia (P3SI) and Perkumpulan Prodi Sejarah se-Indonesia (PPSI)

Address: Jl. Ciwaru Raya No. 25, Sempu, Kota Serang, Banten 42117, Indonesia
Email: [email protected]

 

MAP OUR OFFICE: