Hubungan Pola Konsumsi Purin Dan Status Gizi Dengan Kejadian iperurisemia Pada Lansia

Novian Swasono Hadi, Mutia Reski Amalia, Nuryani Nuryani, Mutiara Meli

Abstract


Penyakit asam urat atau biasa dikenal gout atritis merupakan suatu penyakit yang diakibatkan dengan penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh seseorang, pada umunya sangat dipengaruhi oleh kebiasaan konsumsi makan dan status gizi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola konsumsi purin dan status gizi dengan kejadian hiperurisemia pada lansia. Penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling sehingga diperoleh jumlah subjek penelitian sebanyak 67 orang lansia. Data penelitian mencakup karakteristik responden yang terdiri dari usia lansia umur 45- >60 tahun, jenis kelamin dan status gizi berdasarkan indeks massa tubuh (IMT). Variabel penelitian yaitu pola konsumsi purin, status gizi dan kadar asam urat. Uji statistik menggunakan uji chi-square. Pengukuran pola konsumsi purin menggunakan kuesioner semi quantitative food freqquency questionnaire (SQ-FFQ). Hasil penelitian mendapatkan sebagian besar responden berusia 45 – 59 tahun (63,0%), kejadian hiperurisemia (71,7%), rata – rata asupan purin bersumber dari makanan olahan protein seperti ikan kaleng, ikan kembung, dada ayam, tauge dan kacang hijau, sementara konsumsi makanan berkadar purin sedang berasal dari konsumsi sayur kangkung, buncis dan bayam. Terdapat 45 responden (79,0%) dengan asupan purin tinngi memiliki asum urat yang tinggi. Asupan purin dalam sebulan (p-value = 0,005) dan status gizi (p-value = 0,035) berhubungan dengan kejadian hiperurisemia. Kesimpulan ada hubungan antara pola konsumsi purin dan status gizi dengan kejadian hiperurisemia pada lansia.

Keywords


Hyperuricemia; Elderly; Nutritional Status

Full Text:

PDF

References


Almatsier S. (2005). Penuntun diet edisi terbaru. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Budiono, A., Manampiring, A. E., & Bodhi, W. (2016). Hubungan kadar asam urat dengan status gizi pada remaja di Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jurnal E-Biomedik, 4(2), 4–7. https://doi.org/10.35790/ebm.4.2.2016.14605

Dewi. (2020). Hubungan Pola Konsumsi Purin Dan Status Gizi Dengan Kadar Asam Urat Pada Masyarakat Desa Di Dusun Munduk Tengah Kabupaten Buleleng. Jurnal Kesehatan, 21(1), 1–9.

Dungga, E. F. (2022). Pola Makan dan Hubungannya Terhadap Kadar Asam Urat. Jambura Nursing Journal, 4(1), 7–15. https://doi.org/10.37311/jnj.v4i1.13462

Fitriani, R., Azzahri Mufti, L., Nurman, M., & Hamidi Syarif, N. M. (2021). Hubungan Pola Makan dengan Kadar Asam Urat (Gout Artritis) pada Usia Dewasa 35-49 Tahun. Jurnal Ners, 5(1), 20–27.

George, C., Leslie, S. W., & Minter, D. A. (2023). Hyperuricemia. In StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing.

Lestari, W. Y., Nuroini, F., & Mukaromah, A. H. (2021). Gambaran Kadar Asam Urat Pada Petani Di Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga. Prosiding Seminar Nasional Unimus, 4(1), 1556–1563.

Muladi, A., & Setiawati, Y. (2019). Hubungan Diet Rendah Purin Dengan Kadar Asam Urat Pada Penderita Gout. Jurnal Kesehatan Tujuh Belas, 1(1), 1–6.

Novianti, A., Ulfi, E., & Hartati, L. S. (2019). Hubungan jenis kelamin, status gizi, konsumsi susu dan olahannya dengan kadar asam urat pada lansia. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 7(2), 133–137. https://doi.org/10.14710/jgi.7.2.133-137

Nurhidayati, I., Suciana, F., & Septiana, N. A. (2021). Status Gizi Berhubungan Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Puskesmas Jogonalan I. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 10(2), 180. https://doi.org/10.31596/jcu.v10i2.764

Raharjo, S., & Andiana, O. (2022). Association of Body Mass Index with The Risk Of Gout Arthritis in Male and Female with Underweight, Normal Weight, Overweight, Obese. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 8(2), 1324–1331. https://doi.org/10.58258/jime.v8i2.3035

Riskesdas, 2018. (n.d.). Laporan Provinsi Gorontalo Riskesda 2018.

Silviana, H., Bintanah, S., & Isworo, J. T. (2015). Hubungan Status Gizi, Asupan Bahan Makan Sumber Purin dengan Kadar Asam Urat pada Pasien Hiperuresemia Rawat Jalan di Rumah Sakit Tugurejo Semarang. Jurnal Gizi Universitas Muhamadiyah Semarang, 4 no 2, 29–35.

Thayibah, R., Ariyanto, Y., & Ramani, A. (2018). Hiperurisemia Pada Remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Arjasa Kabupaten Situbondo Hyperuricemia in Adolescents (16-24 Years Old) in Arjasa Primary Health Center, Situbondo Regency. Pustaka Kesehatan, 6(1), 38. https://doi.org/10.19184/pk.v6i1.6765

Verawati, B., Yanto, N., & Rahayu, S. (2020). Hubungan Konsumsi Protein , Status Gizi Dengan Kejadian Gout Arthritis. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 4(1), 63–69.

Yulianingsih, S., Duvita Wahyani, A., Dewi Rahmawati, Y., Studi, P. S., & Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhadi Setiabudi Brebes, G. (2022). Hubungan antara Pengetahuan Gizi, Asupan Purin, dan Status Gizi terhadap Kejadian Gout Arthritis. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 14662–14668.

Yunita, E. P., Fitriana, D. I., & Gunawan, A. (2018). Associations between Obesity, High Purine Consumptions, and Medications on Uric Acid Level with the Use of Allopurinol in Hyperuricemia Patients. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 7(1), 1–9. https://doi.org/10.15416/ijcp.2018.7.1.1




DOI: http://dx.doi.org/10.62870/jgkp.v5i2.26302

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Mutiara Meli, Nuryani Nuryani, Novian Swasono Hadi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

---------------------------------------------------------------------------------------
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas
Published by Department of Nutrition, Faculty of Medicine, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Address: Jl. Raya Jakarta Km 4 Pakupatan Kota Serang Provinsi Banten
WA : +6285282945599
Email: jurnal.ilmugizi[at]untirta.ac.id
 

 

View My Stats