PENGARUH DOSIS Trichoderma harzianum DAN VARIETAS BAWANG MERAH UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT MOLER (Fusarium oxysporum) DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

Muliana - Muliana, Iswahyudi Iswahyudi, Boy Riza Juanda

Abstract


Abstrak
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak dapat dihindari oleh konsumen rumah tangga sebagai pelengkap bumbu masakan sehari-hari. Pesatnya pertumbuhan industri pengolahan makanan beberapa tahun terakhir juga cenderung meningkatkan kebutuhan bawang merah di dalam negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis Trichoderma harzianum dan pengaruh varietas bawang merah untuk mengendalikan penyakit moler terhadap produksi tanaman bawang merah serta interaksi kedua perlakuan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Samudra selama 3 bulan yang dimulai dari bulan Februari sampai dengan bulan April tahun 2024. Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, yang terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor dosis Trichoderma harzianum (D) yang terdiri dari 5 taraf yaitu: D1= 0, D2= 300 Kg/Ha, D3= 350 Kg/Ha, D4= 400 Kg/Ha, D5= 450 Kg/Ha serta faktor varietas bawang merah yang terdiri dari 2 taraf, yaitu: V1= Bima Brebes, V2= Tajuk. Hasil penelitian ini Dosis Trichoderma harzianum berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman umur 15 HST, namun berpengaruh tidak nyata terhadap parameter tinggi tanaman umur 30 dan 45 HST. Varietas bawang merah berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah umbi per tanaman sampel, kejadian penyakit pada umur 30 dan 45 HST, dan keparahan penyakit pada umur 45 HST. Namun berpengaruh tidak nyata pada parameter lainnya.

Kata Kunci: bawang merah, moler, trichoderma, varietas

 

Abstract
Shallots (Allium ascalonicum L.) are one of the basic needs that cannot be avoided by household consumers as a complement to daily cooking spices. The rapid growth of the food processing industry in recent years has also tended to increase the need for shallots in the country. This study aims to determine the effect of Trichoderma harzianum doses and the effect of shallot varieties to control moler disease on shallot plant production and the interaction of the two treatments. This study was conducted at the Experimental Garden of the Faculty of Agriculture, Samudra University for 3 months starting from February to April 2024. Factorial Randomized Block Design (RAK), consisting of 2 factors, namely the Trichoderma harzianum dose factor (D) consisting of 5 levels, namely: D1 = 0, D2 = 300 Kg / Ha, D3 = 350 Kg / Ha, D4 = 400 Kg / Ha, D5 = 450 Kg / Ha and the shallot variety factor consisting of 2 levels, namely: V1 = Bima Brebes, V2 = Tajuk. The results of this study Trichoderma harzianum dosage significantly affected the parameters of plant height at 15 HST, but did not significantly affect the parameters of plant height at 30 and 45 HST. shallot varieties significantly affected the parameters of the number of bulbs per sample plant, the incidence of disease at 30 and 45 HST, and the severity of the disease at 45 HST. However, it did not significantly affect other parameters.

Keywords: shallots, moler, trichoderma, varieties


Full Text:

PDF

References


[BPS] Badan Pusat Statistik. 2022. Produksi Bawang Merah RI 2021. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Aprilia, I., Maharijaya, A., Sobir., Wiyono, S. 2020. Keragaman Genetik dan Ketahanan terhadap Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysporum f.sp cepae) Bawang Merah (Allium cepa L. var. aggregatum) Indonesia. Jurnal Hortikultura Indonesia, 11(1): 32-40.

Asih, D.N.S. 2022. Dinamika Agroekosistem Penyakit Moler (Fusarium oxysporum F. Sp. Cepae) Bawang Merah di Sentra Produksi Kabupaten Brebes. Tesis. Program Studi Fitopatologi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Edi, S. 2019. Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Bawang Merah Pada Dua Cara Tanam di Lahan Kering Dataran Rendah Kota Jambi. Jurnal Agroecotenia, 2(1): 1 - 10.

Elita, N., Erlinda, R., Harmailis., Susila. E. 2021. Pengaruh Aplikasi Trichoderma spp. Indigenous terhadap Hasil Padi Varietas Junjuang Menggunakan System of Rice Intensification. Jurnal Tanah dan Iklim, 45(1): 79-89.

Firmansyah, M. A., Anto, A. 2013. Teknologi Budidaya Bawang Merah Lahan Marjinal di Luar Musim. Kantor Perwakilan Bank Indonesia. Kalimantan Tengah.

Herwanda. R., Murdiono. E. W., Koesriharti. 2017. Aplikasi Nitrogen dan Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L. var. ascalonicum). Jurnal Produksi Tanaman, 5(1): 46 - 53.s

Hikmahwati, H., Auliah, M.R., Ramlah, R. and Fitrianti, F., 2020. Identifikasi cendawan penyebab penyakit moler pada tanaman bawang merah (Allium ascolonicum L.) di Kabupaten Enrekang. Agrovital, 5(2): 83-86.

Ibrahim, A. G. S., Abadi, L. A. 2023. Pengujian Agens Hayati terhadap Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysporum) Pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jurnal HPT, 11(4): 163-172

Indrawan, T., Sudantha, M. I., Astiko, W. 2023. Pengaruh Dosis Biofungisida Legundi (Vitex trifolia) Fermentasi Trichoderma terhadap Insiden Penyakit Layu Fusarium Pada Beberapa Varietas Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek, 2(1): 26-36.

Iswahyudi, I., Garfansa, M.P., Khosim, S. and Awidiyantini, R., 2022. Pengaruh Pemotongan Umbi Bibit Dan Pemberian Dosis Pupuk Npk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonium L). Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture), 6(1): 50-62.

Juwanda. M., Khotimah, K., Amin, M. 2016. Peningkatan Ketahanan Bawang Merah terhadap Penyakit Layu Fusarium Melalui Induksi Ketahanan dengan Asam Salisilat secara Invitro. Jurnal Agrin, 20(1): 15 - 28.

Juwanda. M., Wadli. 2018. Pengaruh Jarak Tanam dan Pemberian Dosis Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Agrin, 22(1): 56 - 65.

Kaeni, E., Toekidjo., Subandiyah, S. 2014. Efektivitas Suhu dan Lama Perendaman Bibit Empat Kultivar Bawang Merah (Allium cepa L. Kelompok Aggregatum) Pada Pertumbuhan dan Daya Tanggapnya terhadap Penyakit Moler. Jurnal Vegetalika, 3(1): 53-65.

Mahmood, I., Imadi, S. R., Shazadi, K., Gul, A., Hakeem, K. R. 2016. Effects of Pesticides on Environment. Springer International Publishing Switzerland. 253-269.

Maintang., Warda. 2021. Pengaruh Aplikasi Trichoderma Sp terhadap Hasil dan Penekanan Penyakit Moler Pada Tanaman Bawang Merah di Lahan Kering Pada Musim Penghujan. Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 24(1): 1 - 11.

Mariana. 2022. Aplikasi Trichoderma Sp. dalam Menekan Penyakit Moler pada Tanaman Bawang Merah (Allium asacalonicum L.). Jurnal Agrosamudra, 9(1): 10-18.

Pujiati, Primiani, N., Marheny. 2017. Budidaya Bawang Merah pada Lahan Sempit. Program Studi Pendidikan Biologi. Madiun.

Pujiati, Primiani, N., Marheny. 2017. Budidaya Bawang Merah pada Lahan Sempit. Program Studi Pendidikan Biologi. Madiun.

Rahmawati, I. 2023. Efektivitas Penggunaan Cendawan Antagonis Trichoderma Hazarium untuk Pengendalian Penyakit Layu pada Tanaman Bawang Merah. Jurnal of Comprrehensive Science, 2(5): 1133-1144.

Sandy. G., Ratih. S., Suharjo, R., Akin. M. H. 2019. Pengaruh Trichoderma sp. Sebagai Agen Peningkatan Ketahanan Tanaman padi terhadap Penyakit Hawar Daun. Jurnal Agrotek Tropika, 7(3): 423 - 432.

Septania, V. P., Saidah., Basri, Z. 2022. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawnag Merah (Allium ascalonicum L.) pada Kombinasi Trichoderma Asparellum dan Pupuk Kandang. Jurnal Agrotech, 12(1): 1-9.

Sholeh, I. M., Nurcahyanti, D. S. 2023. Perkembangan Penyakit Moler (Fusarium oxysporum F.Sp cepae) Pada Sentra Produksi Bawang Merah di Kabupaten porbolinggo. Jurnal Berkala Ilmiah Pertanian, 6(2): 56 - 62.

Sihombing, C., Setiado, H., Hasyim, Hasmawi. 2013. Tanggap Beberapa Varietas Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Pemberian Trichoderma sp. Jurnal Online Agroekoteknologi, 1(3): 385 - 395.

Sundari, A., Khotimah, S., Linda, R. 2014. Daya Antagonis Jamur Trichoderma sp terhadap Jamur Diplodia sp. Penyebab Busuk Batang Jeruk Siam (Citrus nobilis). Jurnal Protobiont, 2(1): 26-36

Sutarman, S. and Prahasti, T., 2022. Uji keragaan Trichoderma sebagai pupuk hayati dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah. Jurnal Agrotek Tropika, 10(3), pp.421-428.

Sutarman., Prihatiningrum, E. A., Miftahurrohmat. 2018. Initial Growth Response of Shallot on Trichoderma Formulated in Oyster Mushroom Cultivation Waste. IOP Conf. Series: Materials Science and Engineering, 420: 012064.

Tiara, D., Tantawi, R. A., Mardiana, S. 2021. Penggunaan Trichoderma Sp. Untuk Mengendalikan Busuk Umbi Pada Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Ilmiah Pertanian, 3(1): 64 - 75.

Wahyuni, S. H. 2018. Potensi Trichoderma Viride dalam Menekan Serangan Sclerotium rolfsii pada Tanaman Kedelai (Glycine max L.). Jurnal Agrotek Lestari, 5(1): 51-57.

Wahyuni, S. H., Nasution, D.P. Y. 2019. Utilization of Trichoderma viride as Organic Fertilizer to Induce the Resistance of Banana Seeds on Fusarium oxysporum f.sp cubense (FOC). IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science, 260: 1-6.

Wibowo, R.P. and Surbakti, N.J.R., 2023. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran Bawang Merah di Indonesia. Agro Bali: Agricultural Journal, 6(2): 326-336.




DOI: http://dx.doi.org/10.33512/jipt.v6i2.28831

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

 

INDEX BY:

 

             

 
 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.