Perlindungan Dan Pengelolaan Cagar Budaya Situs Banten Girang Berdasarkan UndangUndang Cagar Budaya

Salsabila Khoirunnisa

Abstract


ABSTRACT

This research examines the management and role of the Cultural Heritage Protection Center (BPCB) in preserving cultural heritage at the Banten Girang Site. Cultural heritage is a valuable legacy that needs to be safeguarded and preserved for the enjoyment of present and future generations. BPCB has the primary responsibility for managing and protecting cultural heritage, including the significant historical and cultural value of the Banten Girang Site. The aim of this study is to analyze the approaches and strategies employed by BPCB in managing and protecting the Banten Girang Site. The research methods used include document analysis, interviews with relevant stakeholders, and a literature review on cultural heritage management. The findings of the study indicate that BPCB has implemented various efforts to ensure effective protection of the Banten Girang Site. The role of BPCB in the protection of the Banten Girang cultural heritage site includes monitoring, control, and surveillance of activities that could potentially damage the site. Additionally, BPCB conducts socialization and education to raise awareness among the community about the importance of preserving cultural heritage. This research provides a better understanding of the management and role of BPCB in the protection of the Banten Girang cultural heritage site. These findings can serve as a basis for enhancing strategies and policies in safeguarding cultural heritage in the future.

Keyword: Banten Girang Site, BPCB, Cultural Heritage, Management.

 

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji pengelolaan dan peran Balai Perlindungan Cagar Budaya (BPCB) dalam melindungi cagar budaya di Situs Banten Girang. Cagar budaya merupakan warisan berharga yang perlu dijaga dan dilestarikan agar dapat dinikmati oleh generasi sekarang dan mendatang. BPCB memiliki tanggung jawab utama dalam pengelolaan dan perlindungan cagar budaya, termasuk Situs Banten Girang yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendekatan dan strategi yang dilakukan oleh BPCB dalam mengelola dan melindungi Situs Banten Girang. Metode penelitian yang digunakan meliputi analisis dokumen, wawancara dengan pihak terkait, dan studi literatur terkait pengelolaan cagar budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPCB telah melaksanakan berbagai upaya untuk memastikan perlindungan yang efektif terhadap Situs Banten Girang. Peran BPCB dalam perlindungan cagar budaya Situs Banten Girang meliputi pengawasan, pengendalian, dan pemantauan terhadap kegiatan yang berpotensi merusak situs tersebut. Selain itu, BPCB juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pelestarian cagar budaya. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan dan peran BPCB dalam perlindungan cagar budaya Situs Banten Girang. Temuan ini dapat menjadi dasar untuk meningkatkan strategi dan kebijakan dalam melindungi cagar budaya di masa depan.

Kata Kunci: : Situs Banten Girang, BPCB, Cagar Budaya, Pengelolaan.


Keywords


Banten Girang Site, BPCP, Cultural Heritage, Management

Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Silva, Ana Tarrafa dan Ana Pereira Roders (2018) “Cultural Heritage Management And Heritage (Impact) Assesments”, department of built Environment, Eindhovent University Of Technology, P.O. box 513, 5600 MB Eindhovent, The Netherlands

Desvian , bandarsyah . (2019). “Banten Dalam Pelestarian Situs Cagar Baudaya DI.” 1(2):105-22

BPCB Banten (2014), “Situs Banten Girang”,kebudayaan.kemdikbud.go.id

Direktorat Perlindungan Kebudayaan (2022), “Satu Dekade Tim Ahli CagarBudaya Nasional”,kebudayaan.kemdikbud.go,id.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direkrorat Jenderal Kebudayaan (2016), “Balai Pelestarian Cagar Budaya”. kebudayaan.kemdikbud.go.id

Koentjoroningrat. 2009. Pengatar ilmu Antropologi Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Notosusanto, Nugroho.et.al. 2010. Sejarah Nasional Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka.

Dhani ,Oga Umar, dkk. Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Program Studi Pendidikan Sejarah Volume 2, Nomor 1, Januari 2017. “Peranan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Aceh dalam Pelestarian Situs-Situs di Kota Banda Aceh Tahun 1990-2015”. Aceh: Universitas Syiah Kuala.

Sarumpaet,riris K.toha , 2016, Krisis budaya? Oasis guru besar FIB UI. Jakarta: Buku Obor. Soekmono. 2002. Menapak Jejak Arkeologi Indonesia. Jakarta: PT. Mandar Utama Tiga Books.

Kompas.com (2023), “Warisan Budaya: Pengertian, jenis, dan contohnya”.

Putri ,Nindya Noprianti. 2018. “Implementasi Peraturan Daerah Kota Serang No. 4 Tahun 2013 Tentang Pelestarian Kebudayaan Daerah”

Republika (2019), “Situs Banten Girang Perlu Perhatian”. News.republika.co.id

The Phygital Experiential Marketing Practices: The Conceptual Framework and Applications for Tourism Industry

Undang-Undang No 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Silmi Nurul Utami, “Warisan Budaya: Pengertian, Jenis, Dan Contohnya”, Kompas.com, (2023).

Budiansyah,mas dan Tito Inneka, Manajemen Pengelolaan Cagar Budaya : Antara Kebijakan, Aksi Komunitas dan Sejarah, (Malang: Kerjasama Asosiasi Ilmu Pemerintahaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (AIPPTM) dengan Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang, 2019).

Asshiddiqie ,Jimmly, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Konstiusi Press, Jakarta, 2005.

Sujatmoko ,Andrey, “Pengadilan Campuran (“Hybrid Tribunal”) sebagai Forum Peneyelesaian atas Kejahatan Internasional”, Jurnal Hukum Humaniter, Vol.3, No. 5, (Oktober, 2007), hlm. 977-978.

Azra ,Azyumardi, “Agama dan Otentisitas Islam”, Republika, 25 Oktober 2002.

Gregorius Andika Ariwibowo, “KERAJAAN BANTEN GIRANG DAN FORMASI PERDAGANGAN REMPAH DI SELAT SUNDA ABAD X – XVI THE KINGDOM OF BANTEN GIRANG AND THE FORMATION OF THE SPICE TRADE IN THE SUNDA STRAIT DURING THE X - XVI CENTURIES”, Pangadereng: Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol. 8 No. 2, Desember 2022, hlm. 246

Ardiana Yuli Puspitasari, Eppy Yuliani,“Konsep Pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya Di Kawasan Kota Lama Semarang”, Jurnal Planologi, Vol 16, No 1, April 2019, Hlm 123-124.

Agus Budi Wibowo. “Strategi Pelestarian Benda/Situs Cagar Budaya Berbasis Masyarakat (Kasus Pelestarian Benda/Situs Cagar Budaya Gampong Pande Kecamatan Kutaraja Banda Aceh Provinsi Aceh)”, Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, Volume 8, Nomor 1, Juni 2014. Hal 59




DOI: http://dx.doi.org/10.62870/beleid.v2i1.25275

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Beleid

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License

Beleid is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

Authors who publish with Beleid agree to the term of journal retains copyright