Aroma pada beras muncul karena tanaman memiliki gen yang mengendalikan sifat aroma. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gen aromatik pada beras lokal Indonesia. Isolasi DNA tanaman dilakukan dengan metode Doyle dan Doyle (1999) yang dimodifikasi, diikuti amplifikasi DNA PCR dengan 5 primer penanda SSR. Nilai PIC dalam bentuk scoring data digunakan untuk melihat tingkat kekerabatan dalam bentuk dendogram menggunakan program Nonomical Taxonomy dan Multivariate System (NT-SYS). Hasil penelitian gen aromatik pada 23 aksesi beras lokal menunjukkan bahwa alel bersifat polimorfik (100%) dan terdapat 3 kelompok utama, yaitu kelompok 1 (aromatik) dan kelompok 2 dan 3 (non-aromatik). Kelompok 1 terdiri dari 19 varietas padi dengan kemiripan genetik 0,822-0,96 atau tingkat keragaman genetik 4%- 17,8%, Kelompok 2 terdiri dari 3 varietas padi dengan kemiripan genetik 0,832-0,921 atau tingkat keragaman genetik 7,9%-16,8%, kelompok ketiga terdiri dari 1 varietas padi dengan kemiripan genetik 0,79- 0,96 atau tingkat keragaman genetik 4%-0,21%.