Penggunaan media kocak untuk meningkatkan kemampuan artikulasi siswa tunarungu

Riqqah Nidhakhatani, Toni Yudha Pratama, Yuni Tanjung Utami

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media KOCAK (Kotak Cerdas dan Anak Kreatif) untuk meningkatkan kemampuan artikulasi khususnya pada bagian konsonan bilabial bunyi [p], [b], [m], [w] pada subjek berinisial R dengan hambatan pendengaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan Single Subject Research (SSR). Adapun pendekatan yang peneliti gunakan yaitu kuantitatif dengan desain A-B-A. A1 adalah fase baseline 1 yang dilakukan selama 4 sesi dan berfungsi untuk mengetahui kondisi subjek sebelum diberikannya intervensi, B adalah intervensi yaitu fase pemberian latihan yang dilakukan sebanyak 8 sesi, dan A2 adalah baseline 2 yang dilakukan sebanyak 4 sesi dan bertujuan untuk fase kontrol dari A1 dan B sekaligus untuk menarik kesimpulan. Setelah dilakukan penelitian sebanyak 16 kali pertemuan, diperoleh hasil bahwa kemampuan artikulasi konsonan bilabial pada subjek R mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah diberikan intervensi dengan menggunakan media KOCAK. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil mean level pada fase baseline 1 (A1) sebesar 33,33%, fase intervensi (B) 83,33%, dan fase baseline 2 (A2) sebesar 75%, dari hasil data tersebut terlihat bahwa pemberian intervensi dengan menggunakan media KOCAK memberikan pengaruh positif pada kemampuan artikulasi konsonan bilabial.

 

Abstract: This study aims to determine the effect of using KOCAK (Smart Box and Creative Children) media to improve articulation skills, especially in the bilabial consonants [p], [b], [m], [w] on subjects with the initials R with hearing impairment. The method used in this research is an experiment with Single Subject Research (SSR). The approach that the researcher uses is quantitative with an A-B-A design. A1 is the baseline phase 1 which is carried out for four sessions and serves to determine the condition of the subject before the intervention is given, B is the intervention that is given the exercise phase, which is carried out for 8 sessions, and A2 is baseline 2 which is carried out for four sessions and aims for the control phase from A1 and B at the same time to draw conclusions. After 16 meetings, it was found that the articulation ability of bilabial consonants in subject R experienced a significant increase after being given an intervention using KOCAK media. This can be proven from the results of the mean level in the baseline phase 1 (A1) at 33.33%, the intervention phase (B) at 83.33%, and baseline phase 2 (A2) at 75%. using KOCAK media has a positive effect on the articulation ability of bilabial consonants.


Keywords


Artikulasi; media pembelajaran KOCAK (Kotak Cerdas dan Anak Kreatif); siswa tunarungu.

Full Text:

Fulltext PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30870/unik.v6i2.12996

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa)

Creative Commons License
Jurnal UNIK: Pendidikan Luar Biasa is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/UNIK.

 

Jurnal Unik Stats