From Tolerance To Violent Extremism: Exploring The Citizens Characteristics Of West Java
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk menguraikan karakteristik pandangan masyarakat Jawa Barat terhadap toleransi yang dapat melahirkan sikap-sikap intoleran dan berdampak terhadap ekstremisme kekerasan. Dinamika permasalahan keamanan seperti mengubah suatu konsep keamanan nasional mulai dari state center security mengarah kepada people center security. Konsekuensi dari pergeseran tersebut adalah keamanan menjadi suatu hal yang komprehensif serta manajemen keamanan akan membutuhkan kerja sama antar aktor serta lembaga keamanan. Artikel ini menggunakan tinjauan konseptual tentang ekstremisme kekerasan dan keamanan nasional. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ancaman radikalisasi di Provinsi Jawa Barat masih berpotensi untuk kemudian muncul dan dapat membahayakan keamanan manusia. Beberapa data yang telah dipaparkan dalam tiga aspek seperti demokrasi dan agama, aspek sosial masyarakat terhadap pemeluk agama lain, dan pemahaman serta praktik keagamaan yang menghasilkan data yang cukup signifikan sehingga hal ini tentu tidak dapat diabaikan. Dalam hal ini kesadaran terhadap keamanan manusia harus mulai dipertimbangkan baik dari level daerah untuk mampu mengakomodir keamanan manusia dan keamanan nasional secara spesifik.
Keywords
Full Text:
PDF 500-516References
e dan Gerakan Dakwah. Tasamuh, 12(1), 1–24.
Maulana, Y. (2021, August 25). Peneliti PKM UPI: 44 dari 100 Siswa SMA Bandung Terindikasi Paham Radikal. https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5696100/peneliti-pkm-upi-44-dari-100-siswa-sma-bandung-terindikasi-paham-radikal
Midlarsky, M. I. (2011). Origins of Political Extremism. Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/CBO9780511975868
Moskalenko, S., & McCauley, C. (2021). QAnon: Radical Opinion versus Radical Action. Perspectives on Terrorism, 15(2), 142–146.
Mukhtar, S. (2009). Pemberantasan Terorisme di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Keamanan Nasional.
Mukhtar, S. (2011). Keamanan Nasional: Antara Teori dan Prakteknya di Indonesia. Sociae Polites.
Mukhtar, S. (2017). Militer dan Demokrasi. Intrans Publishing.
Mulyono, G. P., & Mulyoto, G. P. (2017). RADIKALISME AGAMA DI INDONESIA (Ditinjau dari Sudut Pandang Sosiologi Kewarganegaraan). Citizenship Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 5(1), 64. https://doi.org/10.25273/citizenship.v5i1.1212
Muradi. (2009). TNI DAN POLRI PASCA PEMISAHAN: Analisis Tentang Penataan Kelembagaan Politik Dalam Reformasi Sektor Keamanan di Indonesia. Mondial Jurnal Hubungan Internasional Universitas Al Azhar Indonesia, III(1).
Muradi. (2013). Penataan Kebijakan Keamanan Nasional. Dian Cipta.
Muradi. (2015). TNI DAN POLITIK KEAMANAN (1st ed.). Dian Cipta.
Muradi. (2017a). Civil Defence and National Security: Composition and Implementation Model in National Defence. Journal of Arts and Humanities, 6(01), 12–20.
Muradi. (2017b). The Civil-Military Integration and the Development of Education System in Defense Institutions: Indonesia’s Case. Canadian Center of Science and Education, 13(3), 1–36.
Muradi. (2018). Model pendanaan industri pertahanan dan peningkatan sumber daya manusia. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 5(2), 213–224.
Mustofa, I., & Mahmudah, N. (2019). Radikalisasi & Deradikalisasi Pemahaman Islam. Idea Press.
Mutimer, D. (1999). Beyond Strategy: Critical Thinking and the New Security Studies. Macmillan Press Ltd.
Perwita, B. A. A. (2006). Pengantar Rekam Jejak Proses Security Sector Reform Indonesia 2000-2005. Propatria Institute.
Pick, M. T., Speckhard, A., & Jacuch, B. (2010). Home-Grown Terrorism. IOS Press.
Praditya, Y. (2016). Keamanan di Indonesia: Sebuah Kajian Strategis. Nadi Pustaka.
Qodir, Z. (2016). Kaum Muda, Intoleransi, dan Radikalisme Agama. Jurnal Studi Pemuda, 5(1).
Rabasa, A., & Benard, C. (2014). Eurojihad: Patterns of Islamist Radicali zation and Terrorism in Europe. Cambridge University Press.
Rabasa, A., & Benard, C. (2015). Eurojihad: Patterns of Islamist Radicalization and Terrorism in Europe. Cambridge University Press.
Raets, S. (2022). Trial and Terror. Countering violent extremism and promoting disengagement in Belgium. Journal For Deradicalization, 30(Spring 2022).
Ramadhan, B. (2023, July 18). Said Aqil: Al Zaytun Jadi Embrio Gerakan Radikal dan Anti NKRI | Republika Online. https://news.republika.co.id/berita/rxy3n2330/said-aqil-al-zaytun-jadi-embrio-gerakan-radikal-dan-anti-nkri
Rijal, S. (2010). Radikalisme Islam Klasik dan Kontemporer Membanding Khawarij dan Hizbut Tahrir. AL-FIKR, 14(2).
Rotberg, R. I. (2002). Failed States in a World of Terror. Foreign Affairs, 81(4), 127. https://doi.org/10.2307/20033245
Roy, O. (2017). Jihad and Death: The Global Appeal of Islamic State. C. Hurst & Company.
Ruslan, I. (2017). ISLAM DAN RADIKALISME: Upaya Antisipasi dan Penanggulangannya. KALAM, 9(2), 215–232. https://doi.org/10.24042/klm.v9i2.329
Sambulah, U. (2010). Islam Radikal dan PlularismeAgama: Studi Kontruksi Sosial Aktivis Hizb al-Tahrir dan Majelis Mujahidin di Malang tentang Agama Kristen dan Yahudi,. BALITBANG.
Schmid, A. (2013). Radicalisation, De-Radicalisation, Counter-Radicalisation: A Conceptual Discussion and Literature Review. Terrorism and Counter-Terrorism Studies, 4(2). https://doi.org/10.19165/2013.1.02
Schmid, A. (2014). Violent and Non-Violent Extremism: Two Sides of the Same Coin? Terrorism and Counter-Terrorism Studies. https://doi.org/10.19165/2014.1.05
Sedgwick, M. (2010). The Concept of Radicalization as a Source of Confusion. Terrorism and Political Violence, 22(4), 479–494. https://doi.org/10.1080/09546553.2010.491009
Sen, A. K. (1999). Democracy as a Universal Value. Journal of Democracy, 10(3), 3–17. https://doi.org/10.1353/jod.1999.0055
Setara Institute. (2021). MENGATASI INTOLERANSI, MERANGKUL KEBERAGAMAN Kondisi Kebebasan Beragama/Berkeyakinan (KBB) di Indonesia Tahun 2021.
Setiabudi, W., Paskarina, C., & Wibowo, H. (2022). Intoleransi Di Tengah Toleransi Kehidupan Beragama Generasi Muda Indonesia. Sosioglobal : Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Sosiologi, 7(1).
Sigit, A. K., & Hasani, I. (2021). Intoleransi Semasa Pandemi: Laporan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan 2020.
Sommers, M. (2015). The Outcast Majority: War, Development, and Youth in Africa. University of Georgia Press.
Sothers, E. (2013). Homegrown Violent Extremism. Elsevier Inc.
Stern, J., & Berger, J. M. (2015). ISIS: The State of Terror. HarperCollins.
Striegher, J.-L. (2015). Violent-extremism: An examination of a definitional dilemma. The Proceedings of the 8th Australian Security and Intelligence Conference, 75–86.
Suljić, D., & Wilner, A. (2021). From Conversion to Violent Extremism:Empirical Analysis of Three Canadian Muslim Converts to Islam. Journal For Deradicalization, 26(Spring 2021), 110–151.
Supriadi, E., Ajib, G., & Sugiarso, S. (2020). Intoleransi dan Radikalisme Agama: Konstruk LSM tentang Program Deradikalisasi. Jurnal Sosiologi Walisongo, 4(1), 53–72. https://doi.org/10.21580/jsw.2020.4.1.4544
Ulya, I. (2016). RADIKALISME ATAS NAMA AGAMA: Tafsir Historis Kepemimpinan Nabi Muhammad di Madinah. ADDIN, 10(1), 113–140. https://doi.org/10.21043/addin.v10i1.1131
UNDP. (2016). PREVENTING VIOLENT EXTREMISM THROUGH PROMOTING INCLUSIVE DEVELOPMENT, TOLERANCE AND RESPECT FOR DIVERSITY United Nations Development Programme A development response to addressing radicalization and violent extremism. Uniterd Nations Development Programme.
Wilner, A., & Yar, I. (2019). Canadian terrorists by the numbers: an assessment of Canadians joining and supporting terrorist groups.
Zada, K. (2002). Islam Radikal: Pergualtan Ormas-ormas Islam Garis Keras di Indonesia. UIN Syarif Hidayatullah .
DOI: http://dx.doi.org/10.31506/jog.v8i4.21908
Refbacks
- There are currently no refbacks.
⟨Recent Issues⟩ | ⟨Upcoming Issues⟩ |
Recent Issues
Volume 6, Issue 2: (2021) | Volume 6, Issue 1: (2021) | Volume 5, Issue 2: (2020) | Volume 5, Issue 1: (2020) | Volume 4, Issue 2 (2019) |