Deliberative Policy Analysis of Green Open Spaces in Lebak Regency Banten Province

Harits Hijrah Wicaksana

doi:10.31506/jog.v9i1.22670

Deliberative Policy Analysis of Green Open Spaces in Lebak Regency Banten Province

Harits Hijrah Wicaksana

Abstract

Increasing population growth in an urban area is the main factor in reducing space utilization. One of them is green open space. In response to this, the Regional Government of Lebak Regency issued a policy in the form of Regional Regulation Number 2 of 2011 concerning Green Open Space in the Urban Area of the Capital City of Lebak Regency. Researchers are interested in analyzing the policy planning process for the provision and use of green open space in the urban area of Lebak Regency from a deliberative perspective. The research results showed that population density resulted in the emergence of slum areas and low-income communities. Apart from that, the lack of public awareness of clean and healthy living behaviors is one of the contributing factors. Plans to provide and utilize green open space in the urban area of Lebak Regency have been hampered due to construction and development in the economic sector. Moreover, the importance and need for green open space to overcome disaster-prone areas such as landslide-prone and inundation-prone areas need to be resolved by the Lebak Regency Regional Government. Based on these conditions, it is necessary to create a resolution or development policy that can resolve two factors, namely economic development and the fulfillment of green open space. Therefore, one solution that can be provided is the Green City Development Program.

Keywords

deliberative policy analysis; green open space; green city.

Full Text:

PDF 154-175

References

Abdullah, F. (2019, August 19). Sidak Ruang Terbuka Hijau di Kota Rangkasbitung, DLH: Kesadaran Masyarakat Perlu Ditingkatkan. Banten Hits. https://bantenhits.com/2019/08/19/sidak-ruang-terbuka-hijau-di-kota-rangkasbitung-dlh-kesadaran-masyarakat-perlu-ditingkatkan/

Aprilia, M., & Kismartini. (2016). Analisis Kebijakan Publik Deliberatif Dalam Pembangunan Daerah di Kecamatan Semarang Utara. Journal Of Public Policy And Management Review, 5(4), 78–91. www.fisip.undip.ac.id

Bapelitbangda Kabupaten Lebak. (2022, June 6). Bahas Percepatan Pembangunan Kota Baru Maja, Inilah 5 Rekomendasi Pemda Lebak. Bapelitbangda Kabupaten Lebak. https://bapelitbangda.lebakkab.go.id/2022/06/06/bahas-percepatan-pembangunan-kota-baru-maja-inilah-5-rekomendasi-pemda-lebak%ef%bf%bc/

Bibri, S. E. (2021). The underlying components of data-driven smart sustainable cities of the future: a case study approach to an applied theoretical framework. European Journal of Futures Research, 9(1). https://doi.org/10.1186/s40309-021-00182-3

BPS Kabupaten Lebak. (2021). Profil Kemiskinan di Kabupaten Lebak. No 1/01/Th.I, 18 Januari 2021.

Debrah, C., & Owusu-Manu, D. G. (2022). An apposite framework for green cities development in developing countries: the case of Ghana. Construction Innovation, 22(4), 789–808. https://doi.org/10.1108/CI-08-2020-0132

Dwiyanto, A. (2009). Kuantitas dan Kualitas Ruang Terbuka Hijau di Permukiman Perkotaan. TEKNIK, 30(2), 88–93.

Fischer, F., Miller, G. J., & Sidney, M. S. (2007). Handbook of Public Policy Analysis Theory, Politics, and Methods. Taylor & Francis Group, LLC.

Fitriana, R., Auliya, A. U., & Widiyarta, A. (2020). Analisis Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima Dalam Perspektif Kebijakan Deliberatif. Jurnal GOVERNANSI, 6(2), 93–103.

Gusmal, G., & Evanita, S. (2023). Open Spaces in the Arosuka River Flow Area. Journal of Environmental Management and Tourism, XIV(65), 143–149. https://doi.org/10.14505/jemt.v14.1(65).13

Harahap, I. H. (2021). Analisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau dan Dampaknya Bagi Warga Kota DKI Jakarta. Journal of Entrepreneurship, Management and Industry (JEMI), 4(1), 18–24. https://doi.org/10.36782/jemi.v4i1.2134

Imansari, N., & Khadiyanta, P. (2015). Penyediaan Hutan Kota dan Taman Kota sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik Menurut Preferensi Masyarakat di Kawasan Pusat Kota Tangerang. RUANG, 1(3), 101–110.

Juniar, M. (2013). Studi Tentang Implementasi Program Sanitasi Total dan Pemasaran Sanitasi (StoPs) Dalam Perspektif Deliberatif di Desa Ngampungan Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. Kebijakan Dan Manajemen Publik, 1(1), 120–129. http://stbm-indonesia.org

Kabupaten Lebak. (2011). Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 2 Tahun 2011 tentang Ruang Terbuka Hijau Wilayah Perkotaan Ibu Kota Kabupaten Lebak.

Kabupaten Lebak. (2014). Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lebak Tahun 2014-2034.

Kemen ATR/BPN. (2022). Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2022 tentang Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau. www.peraturan.go.id

Mardiyanta, A. (2011). Kebijakan Publik Deliberatif: Relevansi dan Tantangan lmplementasinya. Masyarakat, Kebudayaan, Dan Politik, 24(3), 261–271.

Nazmudin, A., & Belarminus, R. (2018, December 20). Pemprov Banten Sulap Kawasan Kumuh di Kabupaten Lebak Jadi RTHPemprov Banten Sulap Kawasan Kumuh di Kabupaten Lebak Jadi RTH “Mirip” Kalijodo. Kompas. https://regional.kompas.com/read/2018/12/20/10263731/pemprov-banten-sulap-kawasan-kumuh-di-kabupaten-lebak-jadi-rth-mirip

Pemerintah Republik Indonesia. (2021). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.

Prakoso, P., & Herdiansyah, H. (2019). Analisis Implementasi 30% Ruang Terbuka Hijau di DKI Jakrta. Majalah Ilmiah Globe, 21(1), 17–26. https://doi.org/10.24895/mig.2019.21-1.869

Presiden Republik Indonesia. (2020). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah Nasional Tahun 2020-2024.

Rahayu, H. G., Warsono, H., Kurniati, R., & Purnaweni, H. (2023). The Effect of Green Intellectual Capital on Green Competitive Advantage in Sustainable City Management. International Journal of Energy Economics and Policy, 13(3), 532–537. https://doi.org/10.32479/ijeep.14434

Rakhmatsyah, A., Hasanuddin, M., & Tahir, M. (2015). Dampak Kebijakan Ruang Terbuka Hijau di Kota Makassar. Jurnal Administrasi Publik, 1(2), 125–138.

Ratnaningtyas, E. M., Ramli, Syafrudin, Saputra, E., Suliwati, D., Nugroho, B. T. A., Karimuddin, Aminy, M. H., Saputra, N., Khaidir, & Jahja, A. S. (2023). Metodologi Penelitian Kualitatif (N. Saputra, Ed.). Yayasan Penerbit Muhammad Zaini. https://www.researchgate.net/publication/370561417

Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

RPJMD Kab. Lebak 2014-2019. (2016). Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2014-2019. In Tentang RPJMD Kabupaten Lebak Tahun (Issue 13).

RPJMD Kab Lebak 2019-2024. (2019). Rencna Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lebak 2019-2024.

RTH Kab. Lebak. (2013). Laporan Akhir Penyusunan Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Kabupaten Lebak.

RTRW Kabupaten Lebak. (2014). Materi Teknis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak 2014-2034.

Samsudi. (2010). Ruang Terbuka Hijau Kebutuhan Tata Ruang Perkotaan Kota Surakarta. Journal of Rural and Development, 1(1), 11–19.

Setiowati, R., Hasibuan, H. S., & Koestoer, R. H. (2020). Studi Komparasi Perencanaan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan Antara Jakarta Dan Singapura. Jurnal Lanskap Indonesia, 12(2), 54-62.

Sukartini, N. M., Auwalin, I., & Rumayya, R. (2021). The impact of urban green spaces on the probability of urban crime in Indonesia. Development Studies Research, 8(1), 161–169. https://doi.org/10.1080/21665095.2021.1950019

Suyanto. (2018, September 18). Mahasiswa STKIP Rangkasbitung Menggandeng Program Kotaku. Kotaku Provinsi Banten. https://kotaku.pu.go.id/view/7233/mahasiswa-stkip-rangkasbitung-menggandeng-program-kotaku/print

DOI: http://dx.doi.org/10.31506/jog.v9i1.22670