Community Aspirations on Making Regional Regulations in South Sumatra Province
Abstract
The community attends public hearings or other gatherings to provide feedback or ideas; provides information to DPRD members during working visits; and attends seminars or similar events to conduct studies or follow up on various studies to develop a Draft Regional Regulation. During the planning, design, discussion, promulgation, and socialization stages of forming regional regulations, the community tends to close itself off from the regional government and Regional People's Representative Council, giving the impression that the community does not want to participate. Because they are not interested in the formation of local regulations, several strategies can be implemented to stimulate community participation, including consolidating the power of the community, especially stakeholders; empowering the community (building critical public awareness); publishing the results of essential investigations or research; trying to influence policymakers; generating action and continuous movement.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, R. (2011). Pelaksanaan otonomi luas dengan pemilihan kepala daerah secara langsung. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Asyari, H. (2017). Asas Keterbukaan Dalam Pembentukan Peraturan Daerah (Study Kasus Di Kabupaten Lombok Tengah). Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum, 2(1), 81-96.
Basyir, A. (2014). Pentingnya Naskah Akademik Dalam Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Untuk Mewujudkan Hukum Aspiratif Dan Responsif. Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan, 2(5), 285-306.
Dewi, A. A. I. A. A. (2018). Model Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat: Community Based Development. Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN, 1410, 5632.
Handoyo, B. H. C. (2018). Prinsip-Prinsip Legal Drafting dan Desain Naskah Akademik. Universitas Atma Jaya.
Haris, S. (2005). Desentralisasi dan otonomi daerah: desentralisasi, demokratisasi & akuntabilitas pemerintahan daerah. Yayasan Obor Indonesia.
Hartaka, I. M., & Suadnyana, I. B. P. E. (2020). Dharma Agama dan Dharma Negara di Era Kekinian. PARIKSA: Jurnal Hukum Agama Hindu, 2(1).
Indrati, M. F. (2017). Ilmu Perundang-¬‐Undangan, Seventh Print. Yogyakarta: Kanisius.
Irianto, S. (2017). Metode Penelitian Kualitatif dalam Metodologi Penelitian Ilmu Hukum. Jurnal Hukum & Pembangunan, 32(2), 155-172.
Jati, R. (2012). Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Pembentukan Undang-Undang Yang Responsif. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 1(3), 329-342.
Khairi, M. (2017). Peraturan Daerah Persepektif Teori Negara Hukum. Jurnal Hukum Dan Bisnis (Selisik), 3(1), 79-102.
Kusmanto, H. (2014). Partisipasi Masyarakat dalam Demokasi Politik. JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political Social UMA), 2(1), 78-90.
Law number 12 of 2011 concerning the formation of laws and regulations.
Law number 23 of 2014 concerning regional government
Mahendra, P. K. (2007). Pedoman Naskah Akademik PERDA Partisipatif. Yogyakarta: Kreasi Total Media.
Muhiddin, A. (2013). Partisipasi Masyarakat Dalam Pembuatan Peraturan Daerah (Perda). Otoritas: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 3(1).
Riskiyono, J. (2015). Partisipasi masyarakat dalam pembentukan perundang-undangan untuk mewujudkan kesejahteraan. Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial, 6(2), 159-176.
Rosana, E. (2013). Hukum dan Perkembangan Masyarakat. Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam, 9(1), 99-118.
Rumeste, R. S. (2012). Model Ideal Partisipasi Masyarakat dalam pembentukan peraturan daerah. Jurnal Dinamika Hukum Unsoed, 12(1).
Saragih, T. M. (2011). Konsep Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Peraturan Daerah Rencana Detail Tata Ruang Dan Kawasan. Sasi, 17(3), 11-20.
Setiawan, D. B. (2018). Keberadaan Dan Penerapan Peraturan Daerah Syari’ah Sebagai Perundang-Undangan Pada Tingkat Daerah. Soumatera Law Review, 1(1), 67-91.
Sihombing, E. N., & Utara, H. A. M. S. (2016). Problematika Penyusunan Program Pembentukan Peraturan Daerah (Problems On Forming Local Regulations Programs). Dari Redaksi, 285.
Simbolon, L. A. (2016). Partisipasi Masyarakat Di Dalam Perlindungan Anak Yang Berkelanjutan Sebagai Bentuk Kesadaran Hukum. Padjadjaran Journal of Law, 3(2), 310-329.
Starke, J. G. (2015). Pengantar Hukum Internasional Tenth Print. Jakarta: Sinar Grafika.
Suharjono, M. (2014). Pembentukan Peraturan Daerah Yang Responsif Dalam Mendukung Otonomi Daerah. DiH: Jurnal Ilmu Hukum, 10(19).
Thaib, D. (2019). Kedaulatan Rakyat, Negara Hukum, dan Konstitusi, Yogyakarta: Liberty.
Usman, A. H. (2015). Kesadaran hukum masyarakat dan pemerintah sebagai faktor tegaknya negara hukum di Indonesia. Jurnal Wawasan Yuridika, 30(1), 26-53.
Waluyo, S. (2006). Otonomi Daerah Dalam Negara Hukum Indonesia, Pembentukan Peraturan Daerah Partisipatif. Jakarta: Faza Media.
Wantu, F. (2012). Mewujudkan Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan dalam Putusan Hakim di Peradilan Perdata. Jurnal Dinamika Hukum, 12(3), 479-489.
Widianti, I. A. P., Suryani, L. P., & Wirawan, K. A. (2019). Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Peraturan Daerah Sebagai Upaya Menghasilkan Produk Hukum Responsif. Jurnal Hukum Saraswati (JHS), 1(2).
DOI: http://dx.doi.org/10.31506/jog.v7i2.15354
Refbacks
- There are currently no refbacks.
⟨Recent Issues⟩ | ⟨Upcoming Issues⟩ |
Recent Issues
Volume 6, Issue 2: (2021) | Volume 6, Issue 1: (2021) | Volume 5, Issue 2: (2020) | Volume 5, Issue 1: (2020) | Volume 4, Issue 2 (2019) |